26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Akui Ada Bertemu Gatot, Erry: Saya Dituduh Manuver

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Wakil Gubernur Sumut Erry Nuradi memberikan keterangan kepada insan media saat menghadiri acara pemusnahan narkoba di Lapangan Merdeka Medan, Selasa (4/8).
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Wakil Gubernur Sumut Erry Nuradi memberikan keterangan kepada insan media, Selasa (4/8) lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wagubsu yang juga Ketua DPW Partai NasDem Sumut, HT Erry Nuradi, membenarkan adanya pertemuan dia dengan Gatot bersama Surya Paloh dan OC Kaligis. Dalam pertemuan yang terjadi pada Mei 2015, pembicaraan selama sekitar dua jam, tidak ada pembicaraan soal kasus atau gugatan terkait Pemprovsu.

“Pertemuan itu hanya untuk mendamaikan saya dengan Pak Gatot. Menurut Pak Gatot, saya merongrong beliau sebagai gubernur. Pertemuan itu beliau yang meminta untuk berjumpa Pak SP (Surya Paloh),” katanya, kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (30/9).

Erry menjelaskan pertemuan itu dihadiri empat orang yakni Erry, Gatot, Surya Paloh dan OC Kaligis. “Jadi saya tidak tahu apa hubungan Patrice Rio Capella. Karena dia tidak hadir dalam pertemuan itu. Hanya empat orang,” ujarnya.

Menurut dia, dalam pertemuan itu, dirinya disebut Gatot melakukan manuver. Misalnya mengerahkan pengunjukrasa, melaporkan masalah APBD ke kementerian, kejaksaan, dan sebagainya. “Saya minta Pak Gatot membuktikan itu. Karena saya tidak pernah melakukan itu. Waktu saya tanya, Pak Gatot bilang katanya-katanya. Makanya saya minta dibuktikan,” ungkapnya.

Dalam pertemuan itu, Surya Paloh dan OC Kaligis sempat meninggalkan Gatot dan Erry berdua saja. Karena di saat yang sama, DPP Partai NasDem kedatangan tamu, Dubes Rusia. “Kami berdua saja, saya sampaikan semuanya. Apa salah saya? Tegur saya kalau salah. Sampai-sampai Pak Gatot juga komplen waktu saya datang ke acara pisah sambut Pangdam I/BB,” ungkapnya.

Ide untuk mempertemukan Gatot dengan dirinya, datang dari Gatot sendiri. Saat itu, setahu dia, Surya Paloh mau bertemu dengan Gatot asal pertemuan juga dihadiri Erry. “Intinya pertemuan itu mendamaikan kami. Tidak ada yang lain. Saya bilang, saya wagub. Kalau ada salah, gubernur boleh memanggil dan ingatkan saya. Tapi semua keluhan Pak Gatot terhadap saya bisa saya jelaskan,” katanya.

Erry sendiri tetap merasa harmonis dengan Gatot. Sebagai wakil, dirinya paham untuk tidak terlalu maju. Tapi terkadang situasinya membuat gemas. Sehingga dirinya dianggap over lapping oleh Gatot.

Erry juga mengakui ada pembicaraan soal share kekuasaan, seperti pembagian kepala dinas. “Saya sampaikan, 58 eselon II, satu pun saya tidak diberikan. Bagi saya itu tak masalah, tapi tolong the right man at the right job. Saya bilang, saya malu di luar dikatakan jabatan dijual-jual. Siapapun itu urusan Pak Gatot asal right man at right job,” bebernya.

Erry menegaskan, pertemuan itu sama sekali tak membahas kasus, apalagi kasus PTUN, yang diakui Erry dia tidak tahu ada gugatan Pemprovsu ke PTUN. Pertemuan itu untuk mendamaikan saja.

“Pak SP sampai bilang, Gatot anda itu pilot, Erry co-pilot. Kalau Anda berdua berantam, penumpang bisa bahaya semua. Kerja sama yang baik lah. Jadi tak ada bicara kasus,” pungkasnya. (prn)

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Wakil Gubernur Sumut Erry Nuradi memberikan keterangan kepada insan media saat menghadiri acara pemusnahan narkoba di Lapangan Merdeka Medan, Selasa (4/8).
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Wakil Gubernur Sumut Erry Nuradi memberikan keterangan kepada insan media, Selasa (4/8) lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wagubsu yang juga Ketua DPW Partai NasDem Sumut, HT Erry Nuradi, membenarkan adanya pertemuan dia dengan Gatot bersama Surya Paloh dan OC Kaligis. Dalam pertemuan yang terjadi pada Mei 2015, pembicaraan selama sekitar dua jam, tidak ada pembicaraan soal kasus atau gugatan terkait Pemprovsu.

“Pertemuan itu hanya untuk mendamaikan saya dengan Pak Gatot. Menurut Pak Gatot, saya merongrong beliau sebagai gubernur. Pertemuan itu beliau yang meminta untuk berjumpa Pak SP (Surya Paloh),” katanya, kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (30/9).

Erry menjelaskan pertemuan itu dihadiri empat orang yakni Erry, Gatot, Surya Paloh dan OC Kaligis. “Jadi saya tidak tahu apa hubungan Patrice Rio Capella. Karena dia tidak hadir dalam pertemuan itu. Hanya empat orang,” ujarnya.

Menurut dia, dalam pertemuan itu, dirinya disebut Gatot melakukan manuver. Misalnya mengerahkan pengunjukrasa, melaporkan masalah APBD ke kementerian, kejaksaan, dan sebagainya. “Saya minta Pak Gatot membuktikan itu. Karena saya tidak pernah melakukan itu. Waktu saya tanya, Pak Gatot bilang katanya-katanya. Makanya saya minta dibuktikan,” ungkapnya.

Dalam pertemuan itu, Surya Paloh dan OC Kaligis sempat meninggalkan Gatot dan Erry berdua saja. Karena di saat yang sama, DPP Partai NasDem kedatangan tamu, Dubes Rusia. “Kami berdua saja, saya sampaikan semuanya. Apa salah saya? Tegur saya kalau salah. Sampai-sampai Pak Gatot juga komplen waktu saya datang ke acara pisah sambut Pangdam I/BB,” ungkapnya.

Ide untuk mempertemukan Gatot dengan dirinya, datang dari Gatot sendiri. Saat itu, setahu dia, Surya Paloh mau bertemu dengan Gatot asal pertemuan juga dihadiri Erry. “Intinya pertemuan itu mendamaikan kami. Tidak ada yang lain. Saya bilang, saya wagub. Kalau ada salah, gubernur boleh memanggil dan ingatkan saya. Tapi semua keluhan Pak Gatot terhadap saya bisa saya jelaskan,” katanya.

Erry sendiri tetap merasa harmonis dengan Gatot. Sebagai wakil, dirinya paham untuk tidak terlalu maju. Tapi terkadang situasinya membuat gemas. Sehingga dirinya dianggap over lapping oleh Gatot.

Erry juga mengakui ada pembicaraan soal share kekuasaan, seperti pembagian kepala dinas. “Saya sampaikan, 58 eselon II, satu pun saya tidak diberikan. Bagi saya itu tak masalah, tapi tolong the right man at the right job. Saya bilang, saya malu di luar dikatakan jabatan dijual-jual. Siapapun itu urusan Pak Gatot asal right man at right job,” bebernya.

Erry menegaskan, pertemuan itu sama sekali tak membahas kasus, apalagi kasus PTUN, yang diakui Erry dia tidak tahu ada gugatan Pemprovsu ke PTUN. Pertemuan itu untuk mendamaikan saja.

“Pak SP sampai bilang, Gatot anda itu pilot, Erry co-pilot. Kalau Anda berdua berantam, penumpang bisa bahaya semua. Kerja sama yang baik lah. Jadi tak ada bicara kasus,” pungkasnya. (prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/