SUMUTPOS.CO- Pasangan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution menjadi rebutan kaum ibu-ibu di Kelurahan Belawan Bahagia, Medan Belawan. Pasangan nomor urut satu diperebutkan lantaran kaum ibu ingin membeberkan harapannya tentang lapangan pekerjaan, pendidikan dan perbaikan infrastruktur.
Rabu (7/10), Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution bertemu masyarakat di Kelurahan Belawan Bahagia, mulai penjemuran ikan asin hingga ke pengusaha tambak ikan. Dari tiga pertemuan dengan masyarakat, pendidikan gratis, fasilitas kesehatan serta infrastruktur rusak menjadi satu hal yang diharapkan masyarakat.
Guna menyahuti harapan yang disampaikan masyarakat, Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution menyapa langsung masyarakat di Jalan Bawal. Begitu sampai di jalan tersebut, pasangan yang diusung 7 partai itu menyapa warga.
“Bagaimana kabarnya, Bu? Baik-baik semuanya, kan?” tanya Eldin, saat tiba di lokasi.
“Foto dulu kita, Bang. Biar ada foto kami dengan Abang,” ujar seorang ibu rumah tangga, sembari menarik tangan H.T Dzulmi Eldin. Suasana pun riuh, lantaran ibu-ibu lainnya berebut salaman dan minta foto bersama.
Ibu-ibu warga Jalan Bawal, Kelurahan Belawan Bahagia itu bersama ratusan warga lainnya memang sudah menanti kedatangan Eldin. Mereka sudah mendapat kabar Calon Wali Kota Medan No 1 bersama calon wakilnya, Akhyar Nasution.
Pasangan yang mengusung jargon “Medan Rumah Kita” ini menjadi “barang” rebutan ibu-ibu. Ditarik kesana-kemari untuk berfoto. Beberapa tokoh masyarakat setempat akhirnya turun tangan menghentikan aksi ibu-ibu tersebut. Sebab, dalam kunjungan kali ini Eldin dan Akhyar ingin mendapat kesempatan berdialog langsung dengan masyarakat, yang umumnya berprofesi sebagai nelayan.
Pendidikan dan lapangan pekerjaan menjadi keluhan yang cukup banyak mereka sampaikan kepada Pasangan BENAR (Bang Eldin-Akhyar). Bukan untuk mereka, melainkan anak-anaknya yang kebanyakan sudah tamat SMU.
“Kalau bisa lapangan pekerjaan diperbanyak di sini. Banyak kali anak-anak kami yang belum bekerja. Anak saya sudah dua orang yang tamat SMK, tapi belum juga dapat kerja,” ujar Fatma.
Eldin kemudian menjelaskan, program percepatan pembangunan Kawasan Utara Medan – yang ia canangkan untuk lima tahun ke depan- salah satu tujuannya adalah membuka lapangan pekerjaan bagi generasi muda.
“Insya Allah, soal lapangan pekerjaan akan segera ada jalan keluarnya. Di Kawasan Utara Medan ini nantinya akan terjadi banyak perubahan. Industri dan usaha-usaha perdagangan serta jasa akan tumbuh pesat di sini. Kemudian, proses pembangunan sarana maupun prasarana nantinya juga akan menyerap banyak tenaga kerja. Insya Allah kalau mendapatkan amanah menjadi Wali Kota Medan hingga lima tahun ke depan, saya akan minta investor untuk mengutamakan tenaga kerja lokal,” ujar Eldin disambut tepuk tangan.
Mengenai masalah pendidikan, pada kesempatan kali ini Eldin dan Akhyar tak hanya mendapat masukan secara lisan, melainkan juga fakta-fakta langsung. Ketika berkeliling menyapa satu-persatu warga yang sedan sibuk dengan aktivitas kesehariannya, pasangan pemimpin ini mendapati seorang anak putus sekolah, lantaran keterbatasan biaya.
“Ini kok tidak sekolah? Harusnya kan masih di sekolah kalau jam segini,” ujar Eldin kepada seorang remaja bernama Dodi, yang sedang duduk di depan rumah bersama ibunya.
Farida Hanum, ibunya Dodi, serta merta mengeluh bahwa dua anaknya tidak bisa melanjutkan sekolah karena ketiadaan dana. “Gak ada biaya, Pak. Mestinya sudah kelas dua SMA dia ini, tapi cuma sampai tamat SD dia sekolahnya,” kata Farida.
Eldin tercenung. Kemudian, dia bertanya langsung pada Dodi, “Kamu masih mau sekolah?” Dodi mengangguk, seraya berkata pelan, “Masih, Pak. Saya mau lanjut sekolah.”
Eldin kemudian menjelaskan, Dodi bisa melanjutkan sekolahnya dengan program kejar Paket B dan C. Bukan cuma itu, Eldin juga menyatakan kesediaan membantu Dodi dan adiknya, Dimas, untuk proses belajar tersebut.
Warga lainnya, Mariani (50), mengaku amat bahagia kediamannya dikunjungi Eldin. Meski waktunya cukup singkat, dari dialog yang terjadi ia menyimpulkan bahwa Eldin adalah sosok pemimpin yang santun dan baik hati. “Kita dapat lihat dari wajahnya ang bersih dan senyumnya yang tulus. Omongannya juga lembut dan santun. Saya yakin, orang-orang bawah seperti kita ini tidak akan mendapatkan perhatian lebih ke depannya, kalau Pak Eldin menjadi wali kota,” ungkapnya. (bal/ril)