BINJAI- Fatimah Br Ginting (65) dan suaminya Legiman Sembiring (70), warga Jalan Samanhudi, Kelurahan Bhakti Karya, Kecamatan Binjai Selatan, dikejutkan dengan aksi sejumlah pemuda menggunakan pakaian sipil bersenjata api (senpi) mengobrak-abrik rumahnya, Selasa (19/7) sekitar pukul 16.00 WIB.
Diketahui, pemuda berpakaian sipil itu, ternyata oknum polisi Polresta Binjai yang tengah mencari buronan. Mereka berjumlah 6 orang, datang ke rumah Fatimah dan langsung mengobrak-abrik isi rumah tersebut.
Legiman, saat ditemui di rumahnya mengaku, para polisi itu seperti perampok yang menerobos masuk ke dalam rumah dan mengobrak-abrik isi kamar rumahnya.
“Saya tidak tahu apa maksud mereka. Sebab, ketika mereka masuk ke rumah saya, mereka hanya mengaku polisi tanpa ada memberitahukan maksud dan tujuannya,” jelas Legiman.
Sebelum mereka masuk, kata Legiman, polisi yang bertugas di Polresta Binjai itu sempat dihadangnya. “Awalnya saya hadang dan saya perkenankan satu orang yang masuk. Namun, begitu satu masuk yang lain ikut masuk, sembari berkata mereka adalah polisi. Disitulah saya tahu kalau mereka itu polisi,” ungkapnya.
Setelah petugas Polres Binjai itu selesai mengobrak-abrik kamar rumah Legiman, mereka pun pergi tanpa meninggalkan pesan apapun kepada pemilik rumah.
“Cobalah kamu lihat itu, kalau mau mencari orang apa perlu membongkar tilam, lemari dan membuka bungkusan kain serta laci? Apa mungkin orang bersembunyi di dalam laci, bungkusan kain atau di balik tilam?,” geram Legiman.
Dikatakan Legiman, petugas polisi itu sempat mengungkapkan ingin menangkap Kandar, buronan kasus penganiyaan beberapa bulan lalu.
“Memang Kandar itu anak saya. Kalau mau mencarinya ya di rumahnya lah, masah rumah saya yang di obrak-abrik. Jelas saya tidak terima,” kata Legiman.
Kapolresta Binjai AKBP Rina Sari Ginting, saat dikonfirmasi terkait penggerebekkan dilakukan sejumlah anggotanya mengatakan, anggotanya sudah memiliki sprin penangkapan terahap pelaku dan penggeledahan rumah.
Namun, ketika ditanya terkait dibenarkan atau tidaknya menggeledah rumah warga tanpa ada pemberitahuan kepada Kepling dan pemilik rumah, Rina hanya mengulangi jawabannya. “Ada sprin penangkapan dan penggeledahanya. Semua sudah dilengkapi anggota saya,” ujar Rina via SMS.(dan)