26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Waspada! 100 WNI yang Pernah Gabung ISIS Pulang dari Syria

Tiga wanita itu menipu seorang perekrut ISIS di sosial media, berpura-pura ingin berangkat ke Suriah.
ISIS di Suriah.

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menyatakan, Indonesia termasuk negara yang ikut meningkatkan kewaspadaan menyusul semakin intensifnya serangan oleh gerombolan teroris berkedok agama, ISIS, di berbagai negara.

Apalagi, BIN mendapat informasi bahwa masyarakat Indonesia yang pernah ikut Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Syria sudah mulai kembali ke tanah air. Diperkirakan, jumlah yang pulang itu lebih dari seratus orang.

“Mereka seratus orang lebih. Kami bina mereka terus dan monitor kegiatan mereka,” kata Sutiyoso kepada wartawan saat menghadiri sidang gelar doktor anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon di bidang ilmu hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran di Graha Sanusi Unpad, Kota Bandung, kemarin (24/11).

Meskipun jumlahnya cukup banyak, Sutiyoso meminta masyarakat tidak panik. Dia bahkan mengajak agar semakin banyak masyarakat yang sadar bahwa perlawanan terhadap gerakan radikal adalah kewajiban semua.  “Masyarakat jadi mata dan telinga BIN,” tuturnya.

Sutiyoso berharap masyarakat cepat melapor kalau melihat ada yang ganjil dan sesuatu yang aneh. Jadi, jangan sudah terjadi, baru lapor ke aparat. Sebab, tak ada gunanya. Begitu juga, RT/RW seharusnya menerapkan aturan yang ada.

“Artinya, kita semua mau bekerja sama dengan membantu kita (baca: BIN) sebagai mata dan telinga kita, seluruh rakyat itu,” kata Sutiyoso.

Menanggapi sinyalemen kedatangan WNI dari daerah konflik, Kementerian Luar Negeri menyatakan berada dalam kondisi waspada menghadapi ancaman terorisme ISIS.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pihaknya dalam kondisi waspada sementara BIN mengumpulkan informasi terkait “Tapi, informasi intelijen tidak bisa saya ungkap,” ujar Retno di Istana Negara kemarin. (JPG/idr/c9/kim)

Tiga wanita itu menipu seorang perekrut ISIS di sosial media, berpura-pura ingin berangkat ke Suriah.
ISIS di Suriah.

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menyatakan, Indonesia termasuk negara yang ikut meningkatkan kewaspadaan menyusul semakin intensifnya serangan oleh gerombolan teroris berkedok agama, ISIS, di berbagai negara.

Apalagi, BIN mendapat informasi bahwa masyarakat Indonesia yang pernah ikut Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Syria sudah mulai kembali ke tanah air. Diperkirakan, jumlah yang pulang itu lebih dari seratus orang.

“Mereka seratus orang lebih. Kami bina mereka terus dan monitor kegiatan mereka,” kata Sutiyoso kepada wartawan saat menghadiri sidang gelar doktor anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon di bidang ilmu hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran di Graha Sanusi Unpad, Kota Bandung, kemarin (24/11).

Meskipun jumlahnya cukup banyak, Sutiyoso meminta masyarakat tidak panik. Dia bahkan mengajak agar semakin banyak masyarakat yang sadar bahwa perlawanan terhadap gerakan radikal adalah kewajiban semua.  “Masyarakat jadi mata dan telinga BIN,” tuturnya.

Sutiyoso berharap masyarakat cepat melapor kalau melihat ada yang ganjil dan sesuatu yang aneh. Jadi, jangan sudah terjadi, baru lapor ke aparat. Sebab, tak ada gunanya. Begitu juga, RT/RW seharusnya menerapkan aturan yang ada.

“Artinya, kita semua mau bekerja sama dengan membantu kita (baca: BIN) sebagai mata dan telinga kita, seluruh rakyat itu,” kata Sutiyoso.

Menanggapi sinyalemen kedatangan WNI dari daerah konflik, Kementerian Luar Negeri menyatakan berada dalam kondisi waspada menghadapi ancaman terorisme ISIS.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pihaknya dalam kondisi waspada sementara BIN mengumpulkan informasi terkait “Tapi, informasi intelijen tidak bisa saya ungkap,” ujar Retno di Istana Negara kemarin. (JPG/idr/c9/kim)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/