26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Istana: Ada yang Hiperbola di Sidang MKD

Foto: Ricardo/JPNN Ketua MKD DPR Surahman Hidayat dan Wakil Ketua MKD DPR Junimart Girsang saat memimpin sidang MKD terkait kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto dengan saksi Menteri ESDM Sudirman Said, Jakarta, Rabu (2/12).
Foto: Ricardo/JPNN
Ketua MKD DPR Surahman Hidayat dan Wakil Ketua MKD DPR Junimart Girsang saat memimpin sidang MKD terkait kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto dengan saksi Menteri ESDM Sudirman Said, Jakarta, Rabu (2/12).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Di sela-sela kesibukannya beberapa hari terakhir ini, Presiden Joko Widodo tetap mengikuti perkembangan sidang di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, pihaknya juga terus melaporkan perkembangan kasus yang menyeret nama Ketua DPR Setya Novanto dan Menkopolhukam Luhut Panjaitan tersebut.

“Dari pembicaraan yang ada, memang ada beberapa hal yang bersifat fakta, tetapi ada juga yang bersifat hiperbola,” ujar Pramono di kantor kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/12).

Yang dimaksud Pramono dengan hiperbola adalah konten dalam sidang itu. Namun, ia tidak merincinya. “Lebih ke kontenlah. Enggak semua. Tadi kan pertanyaannya apakah benar semuanya? Kan ada juga yang hiperbola,” kata Pramono.

Meski begitu, Pramono mengatakan, Jokowi tidak memberi arahan khusus terkait masalah itu. Presiden mempersilakan publik menilai sendiri proses yang berjalan di MKD saat ini. “Presiden betul-betul menunggu karena sekarang ini sudah sangat terbuka. Publik juga mengamati. Sehingga proses yang ada, kita tunggu bersama,” tandas Pramono. (flo/jpnn)

Foto: Ricardo/JPNN Ketua MKD DPR Surahman Hidayat dan Wakil Ketua MKD DPR Junimart Girsang saat memimpin sidang MKD terkait kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto dengan saksi Menteri ESDM Sudirman Said, Jakarta, Rabu (2/12).
Foto: Ricardo/JPNN
Ketua MKD DPR Surahman Hidayat dan Wakil Ketua MKD DPR Junimart Girsang saat memimpin sidang MKD terkait kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto dengan saksi Menteri ESDM Sudirman Said, Jakarta, Rabu (2/12).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Di sela-sela kesibukannya beberapa hari terakhir ini, Presiden Joko Widodo tetap mengikuti perkembangan sidang di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, pihaknya juga terus melaporkan perkembangan kasus yang menyeret nama Ketua DPR Setya Novanto dan Menkopolhukam Luhut Panjaitan tersebut.

“Dari pembicaraan yang ada, memang ada beberapa hal yang bersifat fakta, tetapi ada juga yang bersifat hiperbola,” ujar Pramono di kantor kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/12).

Yang dimaksud Pramono dengan hiperbola adalah konten dalam sidang itu. Namun, ia tidak merincinya. “Lebih ke kontenlah. Enggak semua. Tadi kan pertanyaannya apakah benar semuanya? Kan ada juga yang hiperbola,” kata Pramono.

Meski begitu, Pramono mengatakan, Jokowi tidak memberi arahan khusus terkait masalah itu. Presiden mempersilakan publik menilai sendiri proses yang berjalan di MKD saat ini. “Presiden betul-betul menunggu karena sekarang ini sudah sangat terbuka. Publik juga mengamati. Sehingga proses yang ada, kita tunggu bersama,” tandas Pramono. (flo/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/