32 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Eldin-Akhyar 55,5 Persen, Ramadhan-Eddie 13,9 Persen

Foto: Kombinasi Dzulmi Eldin dan Ramadhan Pohan, calon Wali Kota Medan pada Pilkada Kota Medan 2015.
Foto: Kombinasi
Dzulmi Eldin dan Ramadhan Pohan, calon Wali Kota Medan pada Pilkada Kota Medan 2015.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua hari menjelang pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan periode 2016-2021, Pusat Kajian Politik dan Pembangunan Daerah, Civic Education mengumumkan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution menang telak dari Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma.

Demikian disampaikan Koordinator survei Civic Education, Suhendra di hadapan wartawan, Minggu (6/12) di Penang Corner, Medan. Dia menyebutkan, surveinya dilakukan dengan metode kuantitatif yakni kepada 800 responden yang dilakukan secara acak di 151 kelurahan dan 21 kecamatan di Medan.

Suhendra mengatakan, tingkat derajat popularitas atau pengenalan publik terhadap para tokoh yang ikut bertarung sebagai calon wali kota maupun calon wakil wali kota masih lebih menempatkan Dzulmi Eldin sebanyak 75.8 persen, sedangkan Ramadhan Pohan 46.1 persen, Akhyar Nasution 25.1 persen, dan Eddie Kesuma 18.8 persen.

Dia menambahkan, dari tingkat pengenalan publik, jawaban responden sangat signifikan lebih mengenal Dzulmi Eldin ketimbang ketiga tokoh lainnya. Hal ini tidak bisa dipungkiri disebabkan karena faktor Dzulmi Eldin merupakan calon yang pernah menjabat Wali Kota Medan yang notabene lebih dikenal luas masyarakat.

“Temuan survei selanjutnya, jika pemilihan Wali Kota dan wakil Wali Kota Medan 2015 dilaksanakan hari ini, maka pasangan calon Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution dipilih masyarakat dengan persentase 55.5 persen dan pasangan calon Ramadhan Pohan-Eddie Kesuma akan dipilih masyarakat dengan angka 13.8 persen, sedangkan terdapat 30.7 persen masyarakat belum menentukan pilihan mereka,” katanya.

Suhendra menyampaikan, faktor pengalaman yang menjadi alasan masyarakat memilih pasangan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution, latar belakang asal calon wali kota maupun wakil wali kota juga mempengaruhi pilihan warga yang menginginkan Wali Kota Medan berasal dari putra daerah (asli Anak Medan). Sebanyak 54.4 persen responden memilih Wali Kota Medan harus putra daerah, karena lebih mampu mengetahui kebutuhan Kota Medan dari segi budaya dan permasalahan-permasalahan yang terjadi.

“Survei ini sendiri bukan dimaksudkan untuk memprediksi suara pada Pilkada 9 Desember mendatang, melainkan hanya melihat simulasi tingkat popularitas dan elektabilitas pasangan calon oleh masyarakat. Namun jika dilihat dari data ilmiah hasil survei, kami meyakini hasilnya tidak akan terlalu berbeda dengan hasil pilkada nantinya,” tambahnya.

Dia menyatakan, penelitian dilaksanakan sekitar 2 minggu, mulai 22 November hingga 3 Desember 2015. Sebanyak 50 persen responden berprofesi sebagai pedagang kecil dan ibu rumah tangga, dengan tingkat pendidikan SMA sederajat.

Foto: Kombinasi Dzulmi Eldin dan Ramadhan Pohan, calon Wali Kota Medan pada Pilkada Kota Medan 2015.
Foto: Kombinasi
Dzulmi Eldin dan Ramadhan Pohan, calon Wali Kota Medan pada Pilkada Kota Medan 2015.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua hari menjelang pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan periode 2016-2021, Pusat Kajian Politik dan Pembangunan Daerah, Civic Education mengumumkan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution menang telak dari Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma.

Demikian disampaikan Koordinator survei Civic Education, Suhendra di hadapan wartawan, Minggu (6/12) di Penang Corner, Medan. Dia menyebutkan, surveinya dilakukan dengan metode kuantitatif yakni kepada 800 responden yang dilakukan secara acak di 151 kelurahan dan 21 kecamatan di Medan.

Suhendra mengatakan, tingkat derajat popularitas atau pengenalan publik terhadap para tokoh yang ikut bertarung sebagai calon wali kota maupun calon wakil wali kota masih lebih menempatkan Dzulmi Eldin sebanyak 75.8 persen, sedangkan Ramadhan Pohan 46.1 persen, Akhyar Nasution 25.1 persen, dan Eddie Kesuma 18.8 persen.

Dia menambahkan, dari tingkat pengenalan publik, jawaban responden sangat signifikan lebih mengenal Dzulmi Eldin ketimbang ketiga tokoh lainnya. Hal ini tidak bisa dipungkiri disebabkan karena faktor Dzulmi Eldin merupakan calon yang pernah menjabat Wali Kota Medan yang notabene lebih dikenal luas masyarakat.

“Temuan survei selanjutnya, jika pemilihan Wali Kota dan wakil Wali Kota Medan 2015 dilaksanakan hari ini, maka pasangan calon Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution dipilih masyarakat dengan persentase 55.5 persen dan pasangan calon Ramadhan Pohan-Eddie Kesuma akan dipilih masyarakat dengan angka 13.8 persen, sedangkan terdapat 30.7 persen masyarakat belum menentukan pilihan mereka,” katanya.

Suhendra menyampaikan, faktor pengalaman yang menjadi alasan masyarakat memilih pasangan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution, latar belakang asal calon wali kota maupun wakil wali kota juga mempengaruhi pilihan warga yang menginginkan Wali Kota Medan berasal dari putra daerah (asli Anak Medan). Sebanyak 54.4 persen responden memilih Wali Kota Medan harus putra daerah, karena lebih mampu mengetahui kebutuhan Kota Medan dari segi budaya dan permasalahan-permasalahan yang terjadi.

“Survei ini sendiri bukan dimaksudkan untuk memprediksi suara pada Pilkada 9 Desember mendatang, melainkan hanya melihat simulasi tingkat popularitas dan elektabilitas pasangan calon oleh masyarakat. Namun jika dilihat dari data ilmiah hasil survei, kami meyakini hasilnya tidak akan terlalu berbeda dengan hasil pilkada nantinya,” tambahnya.

Dia menyatakan, penelitian dilaksanakan sekitar 2 minggu, mulai 22 November hingga 3 Desember 2015. Sebanyak 50 persen responden berprofesi sebagai pedagang kecil dan ibu rumah tangga, dengan tingkat pendidikan SMA sederajat.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/