SUMUTPOS.CO – Suasana berbeda muncul di sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR yang menghadirkan Ketua DPR Setya Novanto, selaku teradu dalam skandal Papa Minta Saham dan pencatutan nama presiden dan wakil presiden, Senin (7/13), dengan sidang MKD sebelumnya.
Pekan lalu, mahkamah beranggotakan 17 orang wakil rakyat yang diketuai Surahman Hidayat, mendapat apresiasi publik karena menggelar sidang secara terbuka. Itu terjadi ketika menghadirkan pengadu Menteri ESDM Sudirman Said dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Maroef Sjamsoeddin selaku pemilik rekaman.
Namun, sidang menggarap Novanto tidak demikian. Pintu MKD tertutup rapat. Bahkan, Novanto juga berhasil mengecoh wartawan saat akan memasuki ruang sidang. Dia lolos dari pantauan awak media karena datang dari lorong penghubung antara gedung Nusantara I dengan Nusantara II tempat MKD bersidang.
Itu saja kesamaan Novanto dengan Presdir Freeport Maroef Sjamsoeddin, sama-sama berhasil mengecoh waryawan. Karena pekan lalu, Maroef juga datang dari lorong yang sama dengan dilewati Novanto hari ini.
Tapi, Novanto tidak berucap sepatah kata pun saat namanya diteriaki wartawan untuk dikonfirmasi. “Pak Nov… Pak Nov,” teriak wartawan memanggil Novanto, saat memasuki ruang MKD, Senin (7/12).
Dia terlihat dijaga begitu ketat oleh Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR dan personel kepolisian yang diposkan di komplek parlemen. Sehingga untuk mengambil gambarnya pun sangat sulit.
Dia masuk, pintu ditutup rapat. Sampai berita ini dirilis, belum ada pihak MKD yang bisa dikonfirmasi terkait apa yang terjadi di dalam ruang sidang. Apakah Novanto langsung diadili, atau masih terjadi perdebatan soal sidang terbuka atau tertutup.
Setelah Novanto masuk ruangan, pintu ruang sidang sempat dibuka, tapi yang keluar hanya staf ahli Ketua DPR Nurul Arifin dan pengacara Firman Wijaya.