26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sidang Berjalan Penuh Perdebatan

FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS Setya Novanto, keluar dari ruangan Mahkamah Kehormatan Dewan dijaga ketat anggota Brimob dan Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR RI usai bersidang di komplek parlemen Senayan, Jakarta. Sidang tertutup MKD tersebut menghadirkan Ketua DPR RI Setya Novanto sebagai saksi teradu. Senin 7 Desember 2015.
FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Setya Novanto, keluar dari ruangan Mahkamah Kehormatan Dewan dijaga ketat anggota Brimob dan Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR RI usai bersidang di komplek parlemen Senayan, Jakarta. Sidang tertutup MKD tersebut menghadirkan Ketua DPR RI Setya Novanto sebagai saksi teradu. Senin 7 Desember 2015.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Roem Kono, mengungkap terjadinya perdebatan di awal-awal sidang pemeriksaan terhadap Setnov dalam skandal ‘Papa Minta Saham’. Perdebatan tersebut terkait dengan format sidang tertutup atau terbuka.

Namun, Roem, yang hadir untuk mendampingi Setnov hanya berada beberapa saat di dalam ruang sidang. Pasalnya, bendahara Golkar versi Munas Bali itu merasa tidak butuh ditemani saat memberikan klarifikasinya.

“Sidang berjalan dengan baik dan penuh perdebatan. Dibuka, ditanyakan kepada Pak Setya Novanto apakah perlu didampingi atau tidak, Pak Setya Novanto bilang sendiri saja dan tidak perlu didampingi makanya kami keluar,” ungkap Roem, Senin (7/12).

Roem mendampingi Setnov bersama pengacara Firman Wijaya dan staf ahlinya Nurul Arifin. Tapi sesaat kemudian semuanya meninggalkan ruang sidang yang tertutup rapat untuk publik.

Hanya saja, Roem yang merupakan teman satu fraksi Novanto, mengaku tidak mengetahui alasan sidang digelar tertutup. Karena setelah sidang dinyatakan tertutup, dia beserta pendamping lainnya langsung keluar dari ruang sidang.

Roem juga membantah pengamanan berlapis dari sekitar 50 puluhan petugas Pamdal DPR merupakan bentuk keiistimewaan bagi Setnov. Dia menilai pengamanan wajar karena melibatkan Ketua DPR.

“Wajar-wajar saja tidak perlu opini berlebihan. Saya kira harus dijaga ketat,” ucap Roem.

Sidang perkara dugaan pelanggaran etika Ketua DPR Setya Novanto ‘molor’ hingga satu jam. Sekitar pukul 13.49 WIB, Setya Novanto hadir di ruang sidang MKD. Setya Novanto masuk ke ruang sidang melalui pintu samping dekat Sekretariat MKD.

Berdasarkan pantauan JPNN (grup Sumut Pos), Nurul Arifin dan Roem Kono terlihat turut masuk ke ruang sidang MKD. Ini menjadi salah satu perbedaan dengan dua persidangan sebelumnya, yakni pemeriksaan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Maroef Sjamsoeddin.

Sudirman dan Maroef sebelumnya, masuk ke ruang sidang MKD melalui jalur utama yakni dari pintu masuk Gedung Nusantara II DPR RI. Mereka masuk tanpa adanya pengamanan khusus dan ketat.

FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS Setya Novanto, keluar dari ruangan Mahkamah Kehormatan Dewan dijaga ketat anggota Brimob dan Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR RI usai bersidang di komplek parlemen Senayan, Jakarta. Sidang tertutup MKD tersebut menghadirkan Ketua DPR RI Setya Novanto sebagai saksi teradu. Senin 7 Desember 2015.
FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Setya Novanto, keluar dari ruangan Mahkamah Kehormatan Dewan dijaga ketat anggota Brimob dan Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR RI usai bersidang di komplek parlemen Senayan, Jakarta. Sidang tertutup MKD tersebut menghadirkan Ketua DPR RI Setya Novanto sebagai saksi teradu. Senin 7 Desember 2015.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Roem Kono, mengungkap terjadinya perdebatan di awal-awal sidang pemeriksaan terhadap Setnov dalam skandal ‘Papa Minta Saham’. Perdebatan tersebut terkait dengan format sidang tertutup atau terbuka.

Namun, Roem, yang hadir untuk mendampingi Setnov hanya berada beberapa saat di dalam ruang sidang. Pasalnya, bendahara Golkar versi Munas Bali itu merasa tidak butuh ditemani saat memberikan klarifikasinya.

“Sidang berjalan dengan baik dan penuh perdebatan. Dibuka, ditanyakan kepada Pak Setya Novanto apakah perlu didampingi atau tidak, Pak Setya Novanto bilang sendiri saja dan tidak perlu didampingi makanya kami keluar,” ungkap Roem, Senin (7/12).

Roem mendampingi Setnov bersama pengacara Firman Wijaya dan staf ahlinya Nurul Arifin. Tapi sesaat kemudian semuanya meninggalkan ruang sidang yang tertutup rapat untuk publik.

Hanya saja, Roem yang merupakan teman satu fraksi Novanto, mengaku tidak mengetahui alasan sidang digelar tertutup. Karena setelah sidang dinyatakan tertutup, dia beserta pendamping lainnya langsung keluar dari ruang sidang.

Roem juga membantah pengamanan berlapis dari sekitar 50 puluhan petugas Pamdal DPR merupakan bentuk keiistimewaan bagi Setnov. Dia menilai pengamanan wajar karena melibatkan Ketua DPR.

“Wajar-wajar saja tidak perlu opini berlebihan. Saya kira harus dijaga ketat,” ucap Roem.

Sidang perkara dugaan pelanggaran etika Ketua DPR Setya Novanto ‘molor’ hingga satu jam. Sekitar pukul 13.49 WIB, Setya Novanto hadir di ruang sidang MKD. Setya Novanto masuk ke ruang sidang melalui pintu samping dekat Sekretariat MKD.

Berdasarkan pantauan JPNN (grup Sumut Pos), Nurul Arifin dan Roem Kono terlihat turut masuk ke ruang sidang MKD. Ini menjadi salah satu perbedaan dengan dua persidangan sebelumnya, yakni pemeriksaan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Maroef Sjamsoeddin.

Sudirman dan Maroef sebelumnya, masuk ke ruang sidang MKD melalui jalur utama yakni dari pintu masuk Gedung Nusantara II DPR RI. Mereka masuk tanpa adanya pengamanan khusus dan ketat.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/