LUBUKPAKAM, SUMUTPS.CO – Lima hari pasca mendapat teror via pesan singkat (SMS) dari nomor tak dikenal, mobil pribadi Daihatsu Terios B 1393 UFM hitam milik Juru Sita Pengganti Pengadilan Negeri (PN) Lubukpakam, Lukman Hakim Daulay (53) dibakar orang tak dikenal, Kamis (11/2) sekira pukul 04.30 WIB. Mobil itu hangus saat parkir depan rumah dinas Ketua PN Lubuk Pakam, Henry Tarigan SH di Jalan Sudirman, Lingkungan I, Kecamatan Lubuk Pakam.
Info dihimpun, peristiwa menggemparkan itu pertama kali diketahui Rafi (22), sopir pribadi Henry Tarigan. Subuh itu, Rafi yang semula masih tidur dikejutkan suara ledakan yang berasal dari halaman. Untuk memastikan yang terjadi, Rafi pun keluar dari dalam rumah. Kala itu Rafi mendapati api sudah melalap mobil Terios itu.
Melihat itu, Rafi spontan berusaha memadamkan api dangan menyiramkan air yang tergenang karena hujan deras menggunakan ember. Karena sendirian memadamkan api, Rafi kewalahan hingga api kian membesar dan sempat menjilati bagian belakang mobil Toyota Avanza BK warna silver BK 1689 KS milik Azhary Siregar yang parkir berkisar satu meter di depan mobil Lukman.
Akibatnya, cat dan lampu shine sebelah kiri mobil Avanza milik Juru Sita Pengganti itu pun meleleh. Namun nasib mujur masih berpihak pada Azhary Siregar, karena api belum sempat melalap mobilnya. Si jago merah juga sempat melalap asbes depan rumah. Beruntung Rafi berhasil memadamkannya.
“Sebelum kejadian ada dua orang pria berbisik-bisik di sekitar rumah dinas Ketua PN Lubuk Pakam, tapi aku pikir warga sekitar mau jualan ke pasar,” sebut Rafi.
Di waktu yang hampir bersamaan, Lukman tiba di lokasi kejadian. Saat itu, Lukman masih melihat kepulan asap di mobilnya. “Aku tahu mobilku dibakar setelah dibangunkan Linda, tetanggaku. Sontak aku terbangun dan langsung menuju lokasi kejadian,” ujar ayah tiga anak itu dengan wajah lesu.
Dari samping kiri ban depan mobil ditemukan botol air mineral ber-aroma bensin. Selain itu, pentolan korek api terletak di atas ban serap yang menggantung di belakang mobil. Selanjutnya sekira pukul 09.00 WIB, Lukman membuat laporan pengaduan ke Polres Deli Serdang. Sekitar pukul 09.30 WIB, personel Sat Reskrim Polres Deli Serdang turun ke lokasi kejadian melakukan penyelidikan dengan mencari sidik jari pelaku pada mobil. Sejumlah barang bukti berupa botol bekas air mineral, pentolan korek api diamankan, dan guna penyelidikan, garis polisi dipasang melingkarirang mobil yang ludes.
Hingga berita ini dilansir, belum diketahui pasti apakah pelaku menarget mobil milik Lukman atau rumah Dinas Ketua PN Lubuk Pakam. Namun menurut Lukman, sekira 5 hari lalu, dirinya mendapat teror yang dikirim via SMS dari orang yang dikenalnya. “Biarlah aku rugi Rp 25 juta tapi kau rugi ratusan juta rupiah” begitulah isi teror tersebut. Meski begitu, Lukman masih belum banyak bicara mengenai masalahnya. Lukman hanya mengaku bingung karena selama ini dirinya merasa tak memiliki musuh.Pasca mendapat teror itu, mobil miliknya yang setiap hari diparkirkan di depan rumah Dinas Ketua PN Lubuk Pakam itu sempat ia pindahkan ke gedung PN Lubuk Pakam.
Tapi naas, malam sebelum kejadian, mobil yang dibelinya usai lebaran tahun lalu itu dipakai anak perempuannya, Rika Sari. Anaknya itu juga yang memarkirkan mobil itu di depan rumah dinas Ketua PN Lubuk Pakam.
“Aku tidak kenal nomor siapa yang mengirim SMS teror itu. Karena soal perkara pun aku tidak pernah berurusan dengan orang lain. Aku juga tidak ada persoalan utang piutang dengan orang lain. Makanya aku bingung dengan kejadian ini,” ujar Lukman.
Tapi meski begitu, Lukman meyakini jika kejadian itu ada kaitannya dengan peristiwa sebulan lalu di Kampung Tujuh Desa Hulu, Kecamatan Pancir Batu. Ketika itu Lukman berkunjung ke rumah mertuanya dan memarkirkan mobilnya di pinggir jalan. Tak berapa lama, warga sekitar memberitahu jika mobilnya di bom molotovorang tak dikenal hingga mengakibatkan kaca depan pecah, sayap ban juga rusak. (man/deo)