MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berdalih untuk memberi efek jera, Maniur Marbun Lumbangaol (79) merantai kaki Rendi Purba, cucu kandungnya sendiri yang masih berusia 8 tahun selama sepekan. Aksi sang kakek baru berhenti, setelah warga yang kasihan membuat laporan ke kantor polisi.
Puluhan warga yang melintas di Jalan HM. Yamin, Gang Sado, Lingkungan 5 Medan Perjuangan mendadak gempar saat menemukan Randi menyeret-nyeret rantai sepanjang 2 meter yang membelenggu kaki kanannya, Jumat (4/3) sekitar pukul 09.00 WIB. Selain dirantai, bocah ingusan yang mengaku tinggal di Jalan Gurila, Gang Mustika, Kecamatan Medan Perjuangan itu juga ditemukan dalam kondisi lemah karena kelaparan.
Tak tega melihat keadaan korban, warga pun melaporkan temuan itu ke personel Sat Lantas yang tengah patroli.
Budi (40) warga sekitar yang ditemui di lokasi mengaku melapor ke polisi karena tak ada warga yang mengenal bocah malang itu. “Kami nggak ada yang kenal sama anak itu bang, makanya kami langsung lapor polisi,” ungkapnya.
Tak lama berselang, Rendi pun diboyong polisi ke Polsek Medan Timur. Di kantor polisi, Rendi yang masih duduk di bangku kelas 3 SD itu mengaku dikurung dan dirantai oleh kakenya sendiri. Dia tak banyak bicara saat ditanyai keberadaan orangtuanya. Namun menurutnya, ibunya saat ini berada di Malaysia.
“Sudah seminggu dirantai. Enggak tahu ayah di mana sekarang. Bapak sama mamak sering berantam,” akunya.
Tak lama berselang, Rendi tiba-tiba menangis saat melihat kakek dan tantenya datang ke kantor polisi. Maniur sendiri mengaku sengaja merantai kaki Rendi karena nakal. “Kusuruh sekolah, dia malah lari main internet, main layangan. Aku malu sama tetangga karena kelakuannya itu. Makanya kurantai kakinya,” ungkapnya.
Maniur mengaku jika cucunya tersebut hanya dipasangkan sebuah rantai di kaki kanannya dan dibungkus ke dalam kantung plastik.
“Gak ada diikat kemana-mana, cuma kupasangkan rantai ke kakinya, lalu kumasukkan ke dalam kantung plastik, jadi dia masih bisa berjalan,” jelasnya.