MEDAN, SUMUTPOS.CO – Didepak PSMS Medan, tak membuat Suharto AD menganggur. Terbukti pelatih berkepala plontos itu resmi menangani PS TNI yang berlaga di Torabika Soccer Championship (TSC) atau turnamen kasta teratas.
Keputusan Edward Tjong mundur karena gagal mempersembahkan satu kemenangan pun membuat Suharto langsung ditarik ke Bogor untuk menjalankan tugas yang sebelumnya pernah diembannya. Sebelumnya Suharto pernah menangani PS TNI saat berlaga di Piala Jendral Sudirman.
“Iya saya sudah resmi jadi pelatih kepala PS TNI. Sekarang kami lagi latihan, mulai dari semalam sebenarnya sudah ada di sini dan mulai latihan,” ujar Suharto saat dihubungi, Rabu (22/6).
Suharto memang bolak balik menangani PS TNI dan PSMS. PS TNI juga dulunya merupakan skuad PSMS Piala Kemerdekaan yang diboyong seluruhnya. Ia lalu ditugaskan membentuk tim PSMS yang diperuntukkan untuk ISC B. Namun saat putaran pertama menyisakan satu laga lagi, Suharto didepak.
Lantas apakah penunjukan Suharto ini memang sudah diskenariokan? Pasalnya seiring dengan prestasi buruk Eduard Tjong di PS TNI, diyakini akan ada pengganti yang disiapkan. Suharto yang juga merupakan sosok yang membentuk cikal bakal PS TNI tentunya bukan orang yang asing lagi bagi Legimin Raharjo dkk. Karena itu pemecatan Suharto seperti memuluskan jalannya kembali ke PS TNI.
Apalagi secara logika, Suharto dianggap pengurus gagal di PSMS. Malah ditunjuk menangani tim yang nobatene kastanya berada di atas PSMS.
Namun Suharto membantah. Menurutnya penunjukkannya murni karena posisi dirinya yang sedang kosong job. Sementara di saat bersamaan Eduard Tjong mundur dari PS TNI.
Pelatih berlisensi C AFC itu mengaku langsung dihubungi oleh Presiden Direktur PS TNI, Panglima Kostrad, Letjend Edy Rahmayadi. Ia dipastikan akan kembali berduet bersama Edy Syahputra dan Sahari Gultom sebagai asistennya.
“Pangkostrad langsung menghubungi saya untuk menangani tim ini. Mungkin karena saya nganggur di Medan jadi dia minta saya kembali ke tim ini,” ucapnya.
Namun kembali melatih PS TNI sangat berbeda baginya. Pelatih berkepala plontos itu mengaku sedikit tertekan. Apalagi PS TNI yang berada di papan bawah akan mengahdapi tim-tim kualitas ISL.
“Kembali ke sini sepertinya biasa saja. Hanya saja saya di sini lebih tertekan. Karena lawan-lawan yang kami hadapi tim ISL. Berbeda dengan PSMS sebelumnya yang berada di kasta lebih rendah,” pungkasnya. (don)