TEBING TINGGI- Penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai meresahkan warga Kota Tebing Tinggi. Pasalnya, penyakit mematikan ini sudah merenggut satu nyawa dan dua orang masih dirawat inap di RSUD Dr Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi, Selasa (26/7).
Korban meninggal yakni, Marni Pakpahan (48) istri Latief Ritonga salah seorang pengawas di Disdik Tebing Tinggi yang tinggal di Jalan LKMD, Lingkungan I, Kelurahan Lalang, Kota Tebing Tinggi.
Latief Ritonga ketika ditemui di rumahnya menjelaskan, kejadian yang menimpa istrinya bermula dengan panas tinggi disertai rasa ngilu diseluruh tubuh. Karena itu pihak keluarga langsung membawa berobat ke RSUD Dr Kumpulan Pane. Setelah menjalani pemeriksaan, diketahui istrinya kena wabah DBD.
“Karena trombosit darah istri saya semakin turun, langsung pihak RSUD Dr Kumpulan Pane menyarankan untuk dibawa ke Medan. Saat dirawat di RSU Adam Malik, istri saya meninggal,” jelasnya.
Sedangkan pasien DBD yang masih dirawat diruang isolasi RSUD Dr Kumpulan Pane Tebing Tinggi, Rina Tambunan (17) pelajar SMA warga Jalan Bulian Kota Tebing Tinggi, Sangga Sihombing (8) warga jalan Lubuk Sikaping, Kelurahan Lubuk Raya, Kota Tebing Tinggi dan satu orang lagi yang sudah diperbolehkan pulang Amra Hanim (5) warga Jalan Bulian, Kota Tebing Tinggi.
Direktur RSU Kumplan Pane dr Nanang mengatakan, satu orang yang dirawat di RSUD Dr Kumpulan Pane dan dirujuk ke rumah sakit di Kota Medan atas nama Marni Pakpahan telah meninggal dunia karena terserang wabah DBD. (mag-3)