JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane menilai, kejadian kaburnya 11 tahanan Ditresnarkoba Poldasu, sebagai tamparan Kapolda Sumut, Irjen Pol Raden Budi Winarso kepada Pemerintah. Disebut Neta, hal itu mengingat keseriusan pemerintah memerangi narkoba, dibalas dengan kecerobohan luar biasa. Oleh karena itu, Neta, menyebut untuk Kapoldasu, Direktur Ditresnarkoba dan Direktur Dittahti, segera dicopot dari jabatannya.
“Ini tamparan kapoldasu pada pemerintah,” ungkap Neta singkat.
Lebih lanjut, disebut Neta jika bukan hal mudah untuk dapat menangkap kembali 11 tahanan yang kabur itu. Oleh karena itu, Neta menyebut kalau seharusnya Polda Sumut, bukannya menutupi kasus itu.
Dikatakan Neta, seharusnya Polda Sumut, lebih terbuka, agar masyarakat dapat membantu, untuk, menangkap kembali 11 tahanan yang kabur itu. Dengan adanya indikasi seakan hendak menutupi kasus itu, disebut Neta untuk dilakukan penyelidikan, akan keterlibatan orang dalam.
“Soalnya saya baca beritanya, juga tidak ditemukan kerusakan pada sel tahanan. Pada bagian gembok yang rusak,” sambung Neta mengomentari.
Sebelum mengakhiri, Neta juga mengomentari keterangan dari Direktur Ditresnarkoba Poldasu, Kombes Pol Edy Iswanto yang menyebut untuk kejadian itu urusan Dit Tahti. Dikatakan Neta, kejadian itu merupakan tanggungjawab Ditresnarkoba juga, mengingat ruang tahanan berada di gedung Ditresnarkoba dan tahanan yang kabur juga tahanan kasus narkoba. Oleh karena itu, disebut Neta kalau seharusnya, ada juga personil Ditresnarkoba yang menjaga dan mengawasi. (sam/gir)