28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Awas Kusta! Cirinya Mirip Panu Tapi Tidak Berasa

Bercak Kusta-Ilustrasi
Bercak Kusta-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mengimbau agar penderita baru kusta cepat mendatangi fasilitas kesehatan untuk dilakukan pengobatan. Sebab, jika tidak begitu penderita akan mengalami kecacatan seumur hidup.

“Anggota kita sering mengalami ini di lapangan. Mereka sudah didiagnosa kusta, namun karena belum ada kecacatan mereka enggan untuk diobati. Padahal, jika ditangani dengan cepat tentunya tidak sampai mengalami kecacatan. Karena, kalau sudah diobati ini mengurangi tingkat penularan,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Agustama Apt kepada wartawan, Kamis (23/6).

Menurutnya, penyakit kusta ini merupakan penyakit menular yang menahun dan disebabkan oleh bakteri mycrobacterium leprae. “Kusta ini bukan karena guna-guna, bukan keturunan, bukan kutukan atau lainnya, tapi karena bakteri,” jelasnya.

Diutarakan Agus, selama kurun waktu 2015 setidaknya ada 205 penderita baru kusta di Sumatera Utara. Dari data itu, 195 penderita diantaranya masih dalam pengobatan. “Tahun lalu, ada sebanyak 124 penderita yang ditemukan petugas kita yang belum cacat. Nah, seperti inilah yang kita mau. Penderita kusta itu dapat kita temukan sedini mungkin. Sebab, kalau sudah sampai cacat, kecacatannya itu tidak bisadisembuhkan,” cetusnya.

Ia mengungkapkan, kusta ini bisa menyerang siapa saja yang daya tahan tubuhnya lemah. Selain itu, masyarakat bisa tertular penyakit ini ketika ada kontak yang erat dan lama dengan penderita kusta yang belum diobati.

“Tanda awal kusta ini yakni adanya bercak di kulit yang berwarna putih mirip panu atau kemerahan. Tetapi, tidak gatal dan bila disentuh kurang terasa atau tanpa terasa. Jika sudah mengalami seperti ini, segera periksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mengetahui apakah itu tanda awal kusta atau bukan,” paparnya.

Dia menambahkan, ada dua jenis tipe kusta yakni tipe Pausi Basiler (PB), dan Multi Basiler (MB).Untuk jenis MB, ini merupakan jenis kusta yang menular dan pengobatannya selama setahun. Kalau PB, jenis yang tidak menular dan pengobatannya selama enam bulan. (ris/ije)

Bercak Kusta-Ilustrasi
Bercak Kusta-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mengimbau agar penderita baru kusta cepat mendatangi fasilitas kesehatan untuk dilakukan pengobatan. Sebab, jika tidak begitu penderita akan mengalami kecacatan seumur hidup.

“Anggota kita sering mengalami ini di lapangan. Mereka sudah didiagnosa kusta, namun karena belum ada kecacatan mereka enggan untuk diobati. Padahal, jika ditangani dengan cepat tentunya tidak sampai mengalami kecacatan. Karena, kalau sudah diobati ini mengurangi tingkat penularan,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Agustama Apt kepada wartawan, Kamis (23/6).

Menurutnya, penyakit kusta ini merupakan penyakit menular yang menahun dan disebabkan oleh bakteri mycrobacterium leprae. “Kusta ini bukan karena guna-guna, bukan keturunan, bukan kutukan atau lainnya, tapi karena bakteri,” jelasnya.

Diutarakan Agus, selama kurun waktu 2015 setidaknya ada 205 penderita baru kusta di Sumatera Utara. Dari data itu, 195 penderita diantaranya masih dalam pengobatan. “Tahun lalu, ada sebanyak 124 penderita yang ditemukan petugas kita yang belum cacat. Nah, seperti inilah yang kita mau. Penderita kusta itu dapat kita temukan sedini mungkin. Sebab, kalau sudah sampai cacat, kecacatannya itu tidak bisadisembuhkan,” cetusnya.

Ia mengungkapkan, kusta ini bisa menyerang siapa saja yang daya tahan tubuhnya lemah. Selain itu, masyarakat bisa tertular penyakit ini ketika ada kontak yang erat dan lama dengan penderita kusta yang belum diobati.

“Tanda awal kusta ini yakni adanya bercak di kulit yang berwarna putih mirip panu atau kemerahan. Tetapi, tidak gatal dan bila disentuh kurang terasa atau tanpa terasa. Jika sudah mengalami seperti ini, segera periksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mengetahui apakah itu tanda awal kusta atau bukan,” paparnya.

Dia menambahkan, ada dua jenis tipe kusta yakni tipe Pausi Basiler (PB), dan Multi Basiler (MB).Untuk jenis MB, ini merupakan jenis kusta yang menular dan pengobatannya selama setahun. Kalau PB, jenis yang tidak menular dan pengobatannya selama enam bulan. (ris/ije)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/