25 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Medan Aman dari Daging Sapi Palsu

Penjual daging memotong daging sapi.
Penjual daging memotong daging sapi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Peternakan dan Kelautan (Distanla) memastikan jika Kota Medan aman dari pemalsuan daging sapi. Meski begitu, Distanla akan tetap melakukan pengawasan sampai Hari Raya Idul Fitri.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Distanla Kota Medan, Dewi Nainggolan mengungkapkan, kekhawatiran masuknya pemalsuan daging sapi itu sempat ada, terutama ketika punggahan (makan sebelum puasa) kemarin. Menurutnya momen seperti itu sangat cepat dimanfaatkan pihak tak bertanggungjawab.

“Sebenarnya kalau kita sih ada jual khusus di sini, itu di Jalan Riau. Tetapi yang kita waspadai memang pemalsuan daging sapi yang dicampur dengan daging cheleng (babi hutan),” kata Dewi kepada Sumut Pos, Kamis (23/6).

Ditegaskannya, kecil kemungkinan pemalsuan daging sapi tersebut masuk ke pasar-pasar tradisional di Medan. Pasalnya beda kasus seperti di wilayah Jambi, Riau bahkan Bengkulu. Di mana di sana daging yang segar-segar tersebut berpotensi dicampur dengan daging cheleng.

“Jadi kalau di sana itu bisa dipalsukan, mengingat kondisi daging cukup segar. Berbeda dengan kita di sini, daging sudah dingin jam 8 malam dan menimbulkan bau tak sedap,” jelasnya.

Jadi, sambung Dewi, rada sulit membedakan kondisi daging di Jambi dengan di Medan, apalagi untuk memalsukan antara daging sapi dengan cheleng. “Kami pastikan aman peredaran pemalsuan daging ini di Kota Medan,” katanya.

Distanla kerap lakukan pengawasan, karena banyak pedagang dadakan jelang lebaran dan saat punggahan lalu. Itu yang selalu mereka khawatirkan. Dan kini pihaknya melalui Repit Tess (tim pengawasan daging) terus bekerja memantau kondisi lapangan, terutama di pinggir-pinggir pasar tradisional seperli daerah Marelan.

“Kita tetap pantau peredarannya sampai jelang lebaran. Dan sejauh ini memang belum ada pemalsuan daging sapi tersebut di Medan. Hanya saja kita khawatir pedagang-pedagang dadakan yang berjualan di pinggir jalan. Makanya kita sarankan beli daging yang higienis,” pungkasnya.

Penjual daging memotong daging sapi.
Penjual daging memotong daging sapi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Peternakan dan Kelautan (Distanla) memastikan jika Kota Medan aman dari pemalsuan daging sapi. Meski begitu, Distanla akan tetap melakukan pengawasan sampai Hari Raya Idul Fitri.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Distanla Kota Medan, Dewi Nainggolan mengungkapkan, kekhawatiran masuknya pemalsuan daging sapi itu sempat ada, terutama ketika punggahan (makan sebelum puasa) kemarin. Menurutnya momen seperti itu sangat cepat dimanfaatkan pihak tak bertanggungjawab.

“Sebenarnya kalau kita sih ada jual khusus di sini, itu di Jalan Riau. Tetapi yang kita waspadai memang pemalsuan daging sapi yang dicampur dengan daging cheleng (babi hutan),” kata Dewi kepada Sumut Pos, Kamis (23/6).

Ditegaskannya, kecil kemungkinan pemalsuan daging sapi tersebut masuk ke pasar-pasar tradisional di Medan. Pasalnya beda kasus seperti di wilayah Jambi, Riau bahkan Bengkulu. Di mana di sana daging yang segar-segar tersebut berpotensi dicampur dengan daging cheleng.

“Jadi kalau di sana itu bisa dipalsukan, mengingat kondisi daging cukup segar. Berbeda dengan kita di sini, daging sudah dingin jam 8 malam dan menimbulkan bau tak sedap,” jelasnya.

Jadi, sambung Dewi, rada sulit membedakan kondisi daging di Jambi dengan di Medan, apalagi untuk memalsukan antara daging sapi dengan cheleng. “Kami pastikan aman peredaran pemalsuan daging ini di Kota Medan,” katanya.

Distanla kerap lakukan pengawasan, karena banyak pedagang dadakan jelang lebaran dan saat punggahan lalu. Itu yang selalu mereka khawatirkan. Dan kini pihaknya melalui Repit Tess (tim pengawasan daging) terus bekerja memantau kondisi lapangan, terutama di pinggir-pinggir pasar tradisional seperli daerah Marelan.

“Kita tetap pantau peredarannya sampai jelang lebaran. Dan sejauh ini memang belum ada pemalsuan daging sapi tersebut di Medan. Hanya saja kita khawatir pedagang-pedagang dadakan yang berjualan di pinggir jalan. Makanya kita sarankan beli daging yang higienis,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/