MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bentrokan yang terjadi antara personel TNI AU dengan warga Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia sangat disesalkan Panglima Komando Operasi I TNI AU, Marsekal Pertama (Marsma) Yuyu Sutisna. Namun begitu, dia menegaskan, TNI AU tetap akan membangun rumah untuk prajurit di lahan inventaris negara tersebut.
“Saya sangat menyesali kejadian kemarin, ada korban luka dari masyarakat dan wartawan. Saya menyesali hal itu,” ujar Yuyu di Lanud Soewondo, Selasa (16/8).
Menurutnya, dalam insiden kemarin, pihaknya hanya berupaya menertibkan aksi spontan yang digelar warga Sari Rejo. Soalnya, ada aksi pembakaran. Dia menilai, aksi pembakaran itu mengganggu arus lalu lintas.
“Provokator ada satu orang kita tangkap karena ada perlawanan saat itu. Ketika diperiksa, dia dalam pengaruh minuman keras,” sebutnya.
Begitupun, TNI AU melepas seorang provokator tersebut. Sayang, kata Yuyu, massa malah anarkis dan terjadi pelemparan batu. Kata Yuyu, personel TNI AU menemukan anak panah dan gear sepedamotor.
“Prajurit kita ada yang bawa senjata dan saat itu prajurit dalam keadaan terdesak. Sehingga menembakkan senjata ke udara dengan peluru karet. Ada juga anggota kita bawa pentungan dan tameng saat kejadian,” sambung Yuyu.
Lebih lanjut, Yuyu seolah menyalahkan wartawan yang tidak menggunakan seragam saat bentrok berlangsung. Soalnya, kata Yuyu, Kapentak Lanud Soewondo sudah mengkordinir wartawan. “Anggota enggak tahu, kebetulan ada wartawan yang tak pakai seragam dan jadi korban. Berdasarkan laporan yang saya terima, anggota kita amankan wartawan,” akunya.
Namun, saat disinggung awak media terkait dua wartawan yang terluka hingga masuk ke rumah sakit, Yuyu tidak banyak merincinya. Dia berdalih, anggota tak tahu saat wartawan bercampur dengan masyarakat.
“Kalau ada anggota yang bertindak berlebihan, saya mohon maaf, tak ada unsur sengaja. Prajurit kita juga ada yang terluka,” kata Yuyu.
Dia mengungkapkan, pihaknya tidak berkeinginan untuk melukai masyarakat dan wartawan. Yuyu juga mengaku ?sudah memberi arahan kepada jajarannya? untuk menahan diri.
“Kita sudah evaluasi. Saya imbau prajurit menahan diri dan mengimbau kepada masyarakat bila ada aspirasi yang perlu disampaikan silahkan bertemu dengan Komandan Lanud. Lebih baik musyawarah,” tutup Yuyu.