BRANDAN, SUMUTPOS.CO – Suasana Subuh di Dusun V Suka Ramai mendadak panik. Pasalnya, api berkobar satu unit rumah berukuran 4×4 berdinding tepas dan beratapkan rumbia. Dalam peristiwa itu seorang warga yang selama ini menderita gangguan jiwa tewas terpanggang.
Musibah itu dialami satu keluarga tepatnya di Desa Telaga Said, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Kamis (25/8) sekira pukul 05.00 Wib. Rumah semi permanen itu dihuni oleh pasangan suami istri (pasutri), Isbani Sitepu (30) dengan Inem (26) dan anak mereka bernama Anisa Ramadhani Br Sitepu (4).
Warga yang sedang tertidur pulas langsung heboh setelah Saat api mulai membesar, warga sekitar mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) berusaha menyelamatkan korban dari kepungan api. Kobaran api baru bisa dipadamkan dua jam kemudian setelah mobil pemadam kebakaran (Damkar) turun dari kantor Camat Sei Lepan, Pemkab Langkat dan PT. Pertamina EP Pangkalan Susu.
Kapolsek Pangkalan Brandan, AKP.W. Sidabutar melalui Kanitres IPTU D. Situmorang mengatakan, pihaknya masih melakukan proses penyelidikan terhadap kebakaran tersebut.
Sampai saat ini, belum diketahui penyebab dari kebakaran tersebut. “Kini, kita masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran tersebut,” ujarnya.
Pasca terjadinya kebakaran tersebut, orangtua korban meminta bantuan dari pemerintah. “Penghuni rumah warga tidak mampu, kini nasibnya merana. Seluruh harta benda korban, mulai dari surat berharga, hingga perabotan dapur ludes dilalap api,” kata M. Syamsuddin Sitepu, orangtua korban.
Syamsuddin menjelaskan, selama ini untuk menghidupi kebutuhan rumah tangga, Inem menjadi kepala rumah tangga sebagai pengganti suaminya, karena Isbani Sitepu menderita gangguan jiwa.
Inem menderita luka bakar 90 persen di sekujur tubuhnya. Sedangkan Anisa Ramadhani Br Sitepu (4) menderita luka bakar di bagian kaki dan telah menjalani perawatan intensif di RS Adam Malik Medan.
“Kita berharap kepada Pemerintah Kabupaten Langkat agar sudi kiranya dapat memberi bantuan kepada korban merupakan orang tidak mampu. Kita sangat berharap bantuan, baik sembako, pakaian maupun dana tali asih. Dikarenakan bantuan tersebut dapat sedikit meringankan beban, biaya perobatan kedua korban serta untuk kembali mendirikan gubuk-gubuk tempat peristirahatan korban,” harap Syamsudin Sitepu. (cr-10/yaa)