26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Calon Wakapolri, Mantan Wakapolda Sumut Menonjol

FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) didampingi Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Syafruddin (kanan) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi III di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 5 September 2016.
FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) didampingi Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Syafruddin (kanan) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi III di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 5 September 2016.

JAKARTA, SUMUTPOS,CO – Bursa calon wakil kepala polisi Republik Indonesia (wakapolri) terus menggelinding. Beberapa nama jenderal bintang tiga didengungkan sebagai jagoan. Namun, sang Kapolri Jenderal Tito Karnavian belum mau buka suara.

Menurutnya, nama calon wakapolri itu tergantung Komisaris Jenderal Budi Gunawan (BG), sang petahan. “Nanti akan disampaikan kalau Pak BG sudah positif diterima dan positif dilantik,” kata Tito setelah rapat kerja bersama Komisi Hukum di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9).

Pemerintah telah mengirimkan penunjukan nama BG sebagai Kepala BIN menggantikan Sutiyoso kepada Dewan Perwakilan Rakyat. “Saya dengar hari ini (kemarin, Red) kan sudah mulai di tingkat paripurna,” ucapnya.

Tito mengatakan, pada Rabu (7/9) BG akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR. Apabila DPR menyetujui, kata dia, akan ada surat dari DPR kepada Presiden Joko Widodo. “Tinggal nanti presiden melantiknya kapan, kami tidak tahu,” katanya.

Beberapa nama muncul ke permukaan sebagai pengganti Budi Gunawan, seperti Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Syafruddin dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Suhardi Alius. Ketika ditanya siapa yang bakal dipinang sebagai wakilnya, ia menjawab, “Semua bagus, kalau tidak, tidak jadi bintang tiga,” katanya.

Dalam rapat kerja kemarin, Wakil Ketua Komisi III Desmond Junaidi Mahesa yang memimpin rapat kerja sempat memanggil Syafruddin dengan sebutan ‘calon wakapolri’ di awal pembukaan rapat. Syafruddin pada kesempatan tersebut duduk tepat di samping kiri Tito. “Selamat siang, Pak Kapolri. Selamat siang, Pak Calon Wakapolri,” kata Desmond di Ruang Rapat Komisi III DPR.

Dukungan terhadap Syafruddin yang sempat menjadi wakapolda Sumatera Utara ini pernah diungkapkan Ketua DPR RI, Ade Komarudin. “Beliau ini Insya Allah iya (menjabat Wakapolri). Tapi jangan mendahului Tuhan. Yang teken Tito (Kapolri). Atasan Tito, Presiden. Saya legislatif,” kata Ade.

Pun, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai, Komjen Pol Syafruddin adalah sosok yang tepat menjadi wakapolri. Menurutnya mantan ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini sebagai jenderal bintang tiga yang memiliki kedekatan baik dengan berbagai angkatan di kepolisian.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, kata Neta, melewati enam angkatan di atasnya sehingga perlu dukungan jenderal senior yang tidak jauh angkatannya. Syafruddin bisa masuk segala kelompok. ”Sehingga, kapolri bisa fokus mengerjakan program secara eksternal. Sedangkan Syafruddin menjalankan penguatan pada internal,” ungkapnya.

Persis dengan Neta, Direktur Imparsial Al Araf mengatakan, wakapolri bisa diisi dengan calon yang tidak terlalu jauh rentang usianya dengan kapolri. ”Posisi wakapolri bisa diisi dengan jenderal yang usianya tidak jauh dari Pak Tito. Ini untuk mendukung reorganisasi di tubuh Polri menuju profesionalitas. Untuk nama yang beredar seperti Pak Syafruddin, kita kembalikan ke Wanjakti yang punya wewenang. Tapi, dari profil beliau, saya rasa akan mudah untuk pembenahan internal Polri,” ujarnya. (bbs/rbb)

FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) didampingi Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Syafruddin (kanan) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi III di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 5 September 2016.
FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) didampingi Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Syafruddin (kanan) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi III di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 5 September 2016.

JAKARTA, SUMUTPOS,CO – Bursa calon wakil kepala polisi Republik Indonesia (wakapolri) terus menggelinding. Beberapa nama jenderal bintang tiga didengungkan sebagai jagoan. Namun, sang Kapolri Jenderal Tito Karnavian belum mau buka suara.

Menurutnya, nama calon wakapolri itu tergantung Komisaris Jenderal Budi Gunawan (BG), sang petahan. “Nanti akan disampaikan kalau Pak BG sudah positif diterima dan positif dilantik,” kata Tito setelah rapat kerja bersama Komisi Hukum di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9).

Pemerintah telah mengirimkan penunjukan nama BG sebagai Kepala BIN menggantikan Sutiyoso kepada Dewan Perwakilan Rakyat. “Saya dengar hari ini (kemarin, Red) kan sudah mulai di tingkat paripurna,” ucapnya.

Tito mengatakan, pada Rabu (7/9) BG akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR. Apabila DPR menyetujui, kata dia, akan ada surat dari DPR kepada Presiden Joko Widodo. “Tinggal nanti presiden melantiknya kapan, kami tidak tahu,” katanya.

Beberapa nama muncul ke permukaan sebagai pengganti Budi Gunawan, seperti Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Syafruddin dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Suhardi Alius. Ketika ditanya siapa yang bakal dipinang sebagai wakilnya, ia menjawab, “Semua bagus, kalau tidak, tidak jadi bintang tiga,” katanya.

Dalam rapat kerja kemarin, Wakil Ketua Komisi III Desmond Junaidi Mahesa yang memimpin rapat kerja sempat memanggil Syafruddin dengan sebutan ‘calon wakapolri’ di awal pembukaan rapat. Syafruddin pada kesempatan tersebut duduk tepat di samping kiri Tito. “Selamat siang, Pak Kapolri. Selamat siang, Pak Calon Wakapolri,” kata Desmond di Ruang Rapat Komisi III DPR.

Dukungan terhadap Syafruddin yang sempat menjadi wakapolda Sumatera Utara ini pernah diungkapkan Ketua DPR RI, Ade Komarudin. “Beliau ini Insya Allah iya (menjabat Wakapolri). Tapi jangan mendahului Tuhan. Yang teken Tito (Kapolri). Atasan Tito, Presiden. Saya legislatif,” kata Ade.

Pun, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai, Komjen Pol Syafruddin adalah sosok yang tepat menjadi wakapolri. Menurutnya mantan ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini sebagai jenderal bintang tiga yang memiliki kedekatan baik dengan berbagai angkatan di kepolisian.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, kata Neta, melewati enam angkatan di atasnya sehingga perlu dukungan jenderal senior yang tidak jauh angkatannya. Syafruddin bisa masuk segala kelompok. ”Sehingga, kapolri bisa fokus mengerjakan program secara eksternal. Sedangkan Syafruddin menjalankan penguatan pada internal,” ungkapnya.

Persis dengan Neta, Direktur Imparsial Al Araf mengatakan, wakapolri bisa diisi dengan calon yang tidak terlalu jauh rentang usianya dengan kapolri. ”Posisi wakapolri bisa diisi dengan jenderal yang usianya tidak jauh dari Pak Tito. Ini untuk mendukung reorganisasi di tubuh Polri menuju profesionalitas. Untuk nama yang beredar seperti Pak Syafruddin, kita kembalikan ke Wanjakti yang punya wewenang. Tapi, dari profil beliau, saya rasa akan mudah untuk pembenahan internal Polri,” ujarnya. (bbs/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/