29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Naas! Penambang Tewas Ditimpa 1 Ton Batu

Foto: JEFRIE/PM Jenazah Poniman Ginting, ditangisi sanak keluarga. Penambang itu tewas ditimpa batu seberat 1 ton.
Foto: JEFRIE/PM
Jenazah Poniman Ginting, ditangisi sanak keluarga. Penambang itu tewas ditimpa batu seberat 1 ton.

LIMAPULUH, SUMUTPOS.CO – Seorang penambang batu tewas ditimpa batu seberat 1 ton di Limapuluh, Sumatera Utara. Nama penambang itu Poniman Ginting, usianya 55 tahun. Kepala penambang batu padas itu pecah di lokasi penambangan milik Banjarnahor, Selasa (13/9).

Menurut keterangan Kapolsek Limapuluh AKP Nasib Sembiring, warga Dusun VII Desa Mangkai Lama Kecamatan Limapuluh tersebut tewas setelah sebongkah batu di dekat korban, runtuh dan menimpanya. “Korban tidak sempat melarikan diri dan tepat mengena pada bagian kepala hingga pecah, kaki robek,” terang Nasib Sembiring, Rabu (14/9).

Peristiwa yang dialami korban sempat disaksikan istrinya yang berada di lokasi. Korban pun sempat dibawa ke klinik terdekat. Namun karena fasilitas tidak memadai, Poniman Ginting harus dirujuk ke rumah sakit.

“Kemungkinan korban banyak mengeluarkan darah dalam perjalanan menuju rumah sakit, di perdagangan korban akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan. Untuk sementara, aktifitas penambangan dihentikan guna pemeriksaan penyidikan,” pungkasnya.

Putra Siregar (38), yang pada saat itu juga berada di lokasi kejadian, menyebutkan runtuhnya bongkahan batu padas itu tidak diduga sama sekali. Korban telah lama bekerja sebagai pemecah batu di desa penambangan ini. “Ya namanya nahas, apa mau dikatakan, keluarga korban juga ikhlas untuk tidak dilakukan visum,” ujarnya.

 

BURUH TEWAS TABRAK TRUK

Sementara, di Jalan Stasiun Belawan, Kelurahan Belawan Dua, Kecamatan Medan Belawan, Rihat Tambunan (44) tewas seketika setelah sepeda motor yang ditungganginya menabrak truk BK 9134 DE yang parkir.

Tubuh buruh tersebut mengalami robek di dagu dan tangan kanan, rahang patah, telinga mengeluarkan darah dan luka robek.

Informasi yang diperoleh, kejadian yang terjadi Selasa (13/8) malam tersebut, korban baru saja melakukan aktifitas kerja di Pelabuhan Belawan.

Saat buruh yang menetap di Blok 26, Pulau Sicanang, Medan Belawan itu menunggangi sepeda motor miliknya, korban tak melihat ada truk yang parkir di pinggir kiri badan jalan. Dengan kondisi hujan gerimis dan kurang penerangan, kereta yang ditunggangi korban menabrak truk tersebut.

Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu beramai-ramai menyaksikan kejadian itu, lalu dilaporkan ke petugas Satlantas Polres Pelabuhan Belawan. Korban yang telah terkapar dan tak bernyawa langsung dievakuasi ke RS PHC Belawan.

Pihak keluarga menerima informasi itu langsung datang ke rumah sakit menjemput jenazah korban untuk disemayamkan. Kanit Lantas Polsek Belawan, Ipda Ali Usman mengatakan, pihaknya sudah menangani kasus kecelakaan tersebut.

“Barang bukti sudah kita amankan, sedangkan sopir truk yang memarkirkan truk itu masih kita selidiki,” katanya. (cr8/ril/yaa)

Foto: JEFRIE/PM Jenazah Poniman Ginting, ditangisi sanak keluarga. Penambang itu tewas ditimpa batu seberat 1 ton.
Foto: JEFRIE/PM
Jenazah Poniman Ginting, ditangisi sanak keluarga. Penambang itu tewas ditimpa batu seberat 1 ton.

LIMAPULUH, SUMUTPOS.CO – Seorang penambang batu tewas ditimpa batu seberat 1 ton di Limapuluh, Sumatera Utara. Nama penambang itu Poniman Ginting, usianya 55 tahun. Kepala penambang batu padas itu pecah di lokasi penambangan milik Banjarnahor, Selasa (13/9).

Menurut keterangan Kapolsek Limapuluh AKP Nasib Sembiring, warga Dusun VII Desa Mangkai Lama Kecamatan Limapuluh tersebut tewas setelah sebongkah batu di dekat korban, runtuh dan menimpanya. “Korban tidak sempat melarikan diri dan tepat mengena pada bagian kepala hingga pecah, kaki robek,” terang Nasib Sembiring, Rabu (14/9).

Peristiwa yang dialami korban sempat disaksikan istrinya yang berada di lokasi. Korban pun sempat dibawa ke klinik terdekat. Namun karena fasilitas tidak memadai, Poniman Ginting harus dirujuk ke rumah sakit.

“Kemungkinan korban banyak mengeluarkan darah dalam perjalanan menuju rumah sakit, di perdagangan korban akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan. Untuk sementara, aktifitas penambangan dihentikan guna pemeriksaan penyidikan,” pungkasnya.

Putra Siregar (38), yang pada saat itu juga berada di lokasi kejadian, menyebutkan runtuhnya bongkahan batu padas itu tidak diduga sama sekali. Korban telah lama bekerja sebagai pemecah batu di desa penambangan ini. “Ya namanya nahas, apa mau dikatakan, keluarga korban juga ikhlas untuk tidak dilakukan visum,” ujarnya.

 

BURUH TEWAS TABRAK TRUK

Sementara, di Jalan Stasiun Belawan, Kelurahan Belawan Dua, Kecamatan Medan Belawan, Rihat Tambunan (44) tewas seketika setelah sepeda motor yang ditungganginya menabrak truk BK 9134 DE yang parkir.

Tubuh buruh tersebut mengalami robek di dagu dan tangan kanan, rahang patah, telinga mengeluarkan darah dan luka robek.

Informasi yang diperoleh, kejadian yang terjadi Selasa (13/8) malam tersebut, korban baru saja melakukan aktifitas kerja di Pelabuhan Belawan.

Saat buruh yang menetap di Blok 26, Pulau Sicanang, Medan Belawan itu menunggangi sepeda motor miliknya, korban tak melihat ada truk yang parkir di pinggir kiri badan jalan. Dengan kondisi hujan gerimis dan kurang penerangan, kereta yang ditunggangi korban menabrak truk tersebut.

Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu beramai-ramai menyaksikan kejadian itu, lalu dilaporkan ke petugas Satlantas Polres Pelabuhan Belawan. Korban yang telah terkapar dan tak bernyawa langsung dievakuasi ke RS PHC Belawan.

Pihak keluarga menerima informasi itu langsung datang ke rumah sakit menjemput jenazah korban untuk disemayamkan. Kanit Lantas Polsek Belawan, Ipda Ali Usman mengatakan, pihaknya sudah menangani kasus kecelakaan tersebut.

“Barang bukti sudah kita amankan, sedangkan sopir truk yang memarkirkan truk itu masih kita selidiki,” katanya. (cr8/ril/yaa)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/