26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Begal Bercelurit Koit Diamuk Massa, Nih Fotonya

pelaku-begal-tewas-dimassa
Foto: Fachril/Pm Pelaku begal yang tewas dengan kondisi babak belur saat berada di lokasi kejadian.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Seorang pelaku perampokan bersenjata celurit koit alias tewas diamuk massa, Minggu (2/10) sekira pukul 03.00 wib di Jalan KL Yos Sudarso, Km.9,5, Kelurahan Mabar, Medan Deli.

Identitas pria berkolor biru itu belum diketahui. Namun pada rusuk kanannya ada tato bertulis ‘M Paris’. Sementara korbannya yakni Benget Simanjuntak (34) warga Canang, Medan Belawan.

Jelang subuh itu, korban beranjak dari tempat kerjanya di Kampung Lalang menuju rumah dengan mengendarai Honda Vario BK 3842 AGN. Memasuki Jalan Yos Sudarso, dia diikuti 4 pria naik dua kereta.

Begitu masuk kawasan gelap dekat depan masjid Mutaqin, dia langsung dipepet. Terdesak, Benget berhenti. Berikutnya seorang pelaku mengeluarkan celurit dan menyerangnya. Seketika korban melompat dari sepeda motor.

Seolah sengaja ingin menghabisi nyawa Benget, pelaku terus menyerang. Sementara seorang pelaku lainnya bergegas mengambil kereta si Benget. Sadar tak mampu melawan para begal, pria ini memilih lari ke arah sebuah lokasi pesta sembari berteriak rampok.

Mendengar teriakan tersebut, warga yang kebetulan begadang spontan bereaksi menolong. Melihat kerumunan warga, kawanan begal pun pontang-panting, termasuk pria bercelurit penyerang Benget.

Mengetahui tiga pelaku kabur naik kereta. Pengejaran difokuskan pada pria bercelurit. Upaya penangkapan tak berlangsung lama. Baru sekitar 20 meter dikejar, ‘M Paris’ jatuh.

Diyakini sadar bakal dihakimi massa, pria bertubuh kurus ini buru-buru berdiri lalu mengayun-ayunkan celuritnya. Sial, upaya perlawanannya justru membuat warga sekitar semakin emosi. Dia dikepung dan akhirnya ditangkap. Sejurus kemudian, pelaku diamuk hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Kemarahan warga benar-benar tidak bisa dibendung. Polisi bahkan sempat kesulitan ketika hendak mengevakuasi jenazah. “Jangan kasih ampun. Banyak kali sudah korban begal. Biar mampus dia (pelaku),” teriak warga seakan tak rela polisi membawa berkulit sawo matang tersebut.

Luapan emosi massa baru mulai reda setelah diberi pengertian, bahwa hukum tetap harus ditegakkan. Benar tidaknya seseorang melakukan kesalahan, hanya bisa diputuskan lewat persidangan.

Begitu lah, massa akhirnya mengijinkan pria diperkirakan berusia 25 tahun dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan. Saat bersamaan, Benget membuat laporan ke Polsek Medan Labuhan. “Untung tadi aku lompat, mungkin aku sudah kena celurit,” kata Benget sembari memegangi tangannya yang terkilir.

Sementara itu, Zul, kepling setempat menilai tindakan warganya tidak layak untuk disalahkan. “Jika tidak ada upaya melawan, kemungkinan nasib pelaku tidak bakal seperti sekarang ini (tewas). Sudah salah tapi tetap coba menyerang, tentu terbilang wajar jika warga jadi emosi,” sebut Zul.

Kapolsek Medan Labuhan, AKP H Yasi Ahmadi menjelaskan, pihaknya membawa pria berambut pendek tersebut sudah dalam keadaan tidak bernyawa. “Korban sudah buat laporan,” ujarnya sembari memastikan pihaknya tetap melakukan pengembangan, serta berusaha mengungkap identitas ketiga pelaku lainnya.

pelaku-begal-tewas-dimassa
Foto: Fachril/Pm Pelaku begal yang tewas dengan kondisi babak belur saat berada di lokasi kejadian.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Seorang pelaku perampokan bersenjata celurit koit alias tewas diamuk massa, Minggu (2/10) sekira pukul 03.00 wib di Jalan KL Yos Sudarso, Km.9,5, Kelurahan Mabar, Medan Deli.

Identitas pria berkolor biru itu belum diketahui. Namun pada rusuk kanannya ada tato bertulis ‘M Paris’. Sementara korbannya yakni Benget Simanjuntak (34) warga Canang, Medan Belawan.

Jelang subuh itu, korban beranjak dari tempat kerjanya di Kampung Lalang menuju rumah dengan mengendarai Honda Vario BK 3842 AGN. Memasuki Jalan Yos Sudarso, dia diikuti 4 pria naik dua kereta.

Begitu masuk kawasan gelap dekat depan masjid Mutaqin, dia langsung dipepet. Terdesak, Benget berhenti. Berikutnya seorang pelaku mengeluarkan celurit dan menyerangnya. Seketika korban melompat dari sepeda motor.

Seolah sengaja ingin menghabisi nyawa Benget, pelaku terus menyerang. Sementara seorang pelaku lainnya bergegas mengambil kereta si Benget. Sadar tak mampu melawan para begal, pria ini memilih lari ke arah sebuah lokasi pesta sembari berteriak rampok.

Mendengar teriakan tersebut, warga yang kebetulan begadang spontan bereaksi menolong. Melihat kerumunan warga, kawanan begal pun pontang-panting, termasuk pria bercelurit penyerang Benget.

Mengetahui tiga pelaku kabur naik kereta. Pengejaran difokuskan pada pria bercelurit. Upaya penangkapan tak berlangsung lama. Baru sekitar 20 meter dikejar, ‘M Paris’ jatuh.

Diyakini sadar bakal dihakimi massa, pria bertubuh kurus ini buru-buru berdiri lalu mengayun-ayunkan celuritnya. Sial, upaya perlawanannya justru membuat warga sekitar semakin emosi. Dia dikepung dan akhirnya ditangkap. Sejurus kemudian, pelaku diamuk hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Kemarahan warga benar-benar tidak bisa dibendung. Polisi bahkan sempat kesulitan ketika hendak mengevakuasi jenazah. “Jangan kasih ampun. Banyak kali sudah korban begal. Biar mampus dia (pelaku),” teriak warga seakan tak rela polisi membawa berkulit sawo matang tersebut.

Luapan emosi massa baru mulai reda setelah diberi pengertian, bahwa hukum tetap harus ditegakkan. Benar tidaknya seseorang melakukan kesalahan, hanya bisa diputuskan lewat persidangan.

Begitu lah, massa akhirnya mengijinkan pria diperkirakan berusia 25 tahun dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan. Saat bersamaan, Benget membuat laporan ke Polsek Medan Labuhan. “Untung tadi aku lompat, mungkin aku sudah kena celurit,” kata Benget sembari memegangi tangannya yang terkilir.

Sementara itu, Zul, kepling setempat menilai tindakan warganya tidak layak untuk disalahkan. “Jika tidak ada upaya melawan, kemungkinan nasib pelaku tidak bakal seperti sekarang ini (tewas). Sudah salah tapi tetap coba menyerang, tentu terbilang wajar jika warga jadi emosi,” sebut Zul.

Kapolsek Medan Labuhan, AKP H Yasi Ahmadi menjelaskan, pihaknya membawa pria berambut pendek tersebut sudah dalam keadaan tidak bernyawa. “Korban sudah buat laporan,” ujarnya sembari memastikan pihaknya tetap melakukan pengembangan, serta berusaha mengungkap identitas ketiga pelaku lainnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/