MADINAH, SUMUTPOS.CO – Hingga empat hari menjelang pemulangan terakhir, jamaah haji Indonesia yang menjalani rawat inap mencapai 95 orang, dua di antaranya dari Debarkasi Medan. Perinciannya, 60 orang di Rumah Sakit Arab Saudi dan 35 orang lainnya di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. Sebagian di antara mereka diperkirakan tidak bisa dipulangkan hingga pemulangan terakhir jamaah haji pada 15 Oktober.
Penghubung Kesehatan Daerah Kerja Madinah Nano DS mengungkapkan, masa operasional KKHI Madinah akan berlangsung hingga seluruh jamaah haji gelombang II dipulangkan. ”Tanggal 14 Oktober akan dilakukan inventarisasi jamaah sakit yang membutuhkan perawatan lanjutan. Setelah itu, tanggung jawab diserahkan kepada kantor urusan haji,” katanya.
Selain melakukan perawatan, tim kesehatan mengupayakan pemulangan lebih awal (tanazul) bagi jamaah sakit yang memenuhi persyaratan. Ada yang dipulangkan dengan cara normal atau duduk dalam pesawat pendampingan. Ada juga yang dipulangkan dengan cara berbaring.
Khusus yang tanazul secara berbaring, jumlahnya hingga kemarin lima orang. Empat jamaah menggunakan pesawat Saudi Arabian Airlines dan satu orang lagi dipulangkan dengan Garuda Indonesia. ”Kalau menggunakan maskapai Saudi, membutuhkan enam kursi kosong. Kalau Garuda, pakai VIP,” papar Nano.
Hanya tiga bandara yang melayani pemulangan lebih awal untuk jamaah sakit semacam itu. Yakni, embarkasi Jakarta Pondok Gede, Banda Aceh, dan Medan. Hingga kemarin, jamaah yang sudah dipulangkan ke tanah air mencapai 132.845 orang. Terdiri atas 131.220 jamaah haji reguler dan 1.625 petugas kloter. (fat/c11/ca/jpg)
MADINAH, SUMUTPOS.CO – Hingga empat hari menjelang pemulangan terakhir, jamaah haji Indonesia yang menjalani rawat inap mencapai 95 orang, dua di antaranya dari Debarkasi Medan. Perinciannya, 60 orang di Rumah Sakit Arab Saudi dan 35 orang lainnya di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. Sebagian di antara mereka diperkirakan tidak bisa dipulangkan hingga pemulangan terakhir jamaah haji pada 15 Oktober.
Penghubung Kesehatan Daerah Kerja Madinah Nano DS mengungkapkan, masa operasional KKHI Madinah akan berlangsung hingga seluruh jamaah haji gelombang II dipulangkan. ”Tanggal 14 Oktober akan dilakukan inventarisasi jamaah sakit yang membutuhkan perawatan lanjutan. Setelah itu, tanggung jawab diserahkan kepada kantor urusan haji,” katanya.
Selain melakukan perawatan, tim kesehatan mengupayakan pemulangan lebih awal (tanazul) bagi jamaah sakit yang memenuhi persyaratan. Ada yang dipulangkan dengan cara normal atau duduk dalam pesawat pendampingan. Ada juga yang dipulangkan dengan cara berbaring.
Khusus yang tanazul secara berbaring, jumlahnya hingga kemarin lima orang. Empat jamaah menggunakan pesawat Saudi Arabian Airlines dan satu orang lagi dipulangkan dengan Garuda Indonesia. ”Kalau menggunakan maskapai Saudi, membutuhkan enam kursi kosong. Kalau Garuda, pakai VIP,” papar Nano.
Hanya tiga bandara yang melayani pemulangan lebih awal untuk jamaah sakit semacam itu. Yakni, embarkasi Jakarta Pondok Gede, Banda Aceh, dan Medan. Hingga kemarin, jamaah yang sudah dipulangkan ke tanah air mencapai 132.845 orang. Terdiri atas 131.220 jamaah haji reguler dan 1.625 petugas kloter. (fat/c11/ca/jpg)