28.9 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Dengan Nuansa Berbeda

Malam Anugrah Rida Award 2011

BATAM- Malam anugrah Rida Award 2011 bertempat di Grand Ball Room Harmoni One Hotel Batam, Minggu (17/7) malam, berlangsung dengan nuansa yang berbeda. Penyelenggaraan Rida Award yang ke-5 ini menghadirkan acara termewah. Salah satu contohnya adalah adanya nominasi baru dalam karya jurnalistik yang diperlombakan yakni, Nominasi Perwajahan Koran Umum dan Koran Metro.

Untuk nominasi Perwajahan Koran Umum, Divisi Regional (Divre) Medan hanya diwakili Sumut Pos dengan perwajahan pada edisi 7 Januari 2011. Sedangkan pemenang dari nominasi ini adalah dari Batam Pos dengan edisi 17 Juni 2011.
Sementara itu, empat nominator untuk Nominasi Perwajahan Koran Metro, Divre Medan diwakili Pos Metro Medan edisi 18 Februari 2011 dan Metro Aceh edisi 24 Juni 2011. Sedangkan pemenangnya adalah Posmetro Batam edisi 14 Juni 2011.

Untuk jenis lomba karya foto jurnalistik, Divre Medan yang diwakili foto berjudul “Pengungsi Sinabung” hasil jepretan Fotografer Sumut Pos Andri Ginting dan foto berjudul “ALS Jatuh di Aeek Latong” hasil jepretan Amran Pohan dari Metro Siantar masuk sebagai nomine. Pemenang untuk lomba karya foto jurnalistik direngkuh Ira Widhana, Fotografer Dumai Pos dengan judul foto “Kesedihan Lintang”.

Untuk kategori lainnya, Lomba Karya Tulis Jurnalistik dari 10 nominator yang bersaing, akhirnya titel juara diraih Saidul Tombang dari Riau Pos dengan judul tulisan “Kami Laskar Pendayung Dari Desa Melebur”.
Sementara itu, dari Divre Medan yang diwakili dengan Sumut Pos dengan judul tulisan “Jelang Ajal, Nenek Renta Menanti Anak Kembarnya”, Posmetro Medan dengan judul “Perempuan-perempuan Panggilan di Penjara Tanjung Gusta” serta Metro Siantar dengan judul “Menyusuri Penangkapan Gerombolan Bersenpi di Dolok Masihul”, hanya berhasil masuk nomine.

Perbedaan lainnya dalam even Rida Award 2011 kali, Chairman Riau Pos Group (RPG) Rida K Liamsi memberikan penghargaan terhadap jurnalis—jurnalis yang berhasil meraih penghargaan pada even-even di luar Riau Pos Group. Penghargaan diterima para jurnalis tersebut telah memberikan citra positif bagi RPF itu sendiri.

Khusus untuk penghargaan itu, tiga jurnalis Sumut Pos mendapat apresiasi. Diantaranya, Chairil Huda yang meraih juara 2 lomba karya tulis dalam Rangka HUT Pemerintahan Provinsi Sumut (Pemprovsu), Ari Sisworo, juara harapan 1 lomba karya tulis HUT Kota Medan ke 412 serta Laila Azizah, juara harapan 2 lomba HUT PLN 2011. Masing-masing jurnalis ini, mendapatkan hadiah sebesar Rp1 juta dari Riau Pos Group (RPG).

Penerima hadiah dan penghargaan dari Chairman Rida K Liamsi pada perhelatan itu, Sumut Pos diwakili Pimpinan Redaksi (Pemred) Zulkifli Tanjung, Posmetro diwakili Dame Ambarita dan Metro Siantar diwakili Alvin Nasution.
Pada pidatonya, Chairman RPG Rida K Liamsi mengingatkan, keberadaan media adalah untuk mengukur tingkat ke wartawanan, serta media yang baik adalah media yang memiliki tradisi membangunan. “Musuh terbesar media itu adalah wartawannya sendiri. Jika terus-terusan wartawan menceritakan kesuraman hidup, maka akan ditinggalkan dengan sendirinya oleh pembaca. Dan sebaliknya, wartawan dan media harus bias memberi kontribusi terhadap kehidupan,” ujarnya.(ari)

Malam Anugrah Rida Award 2011

BATAM- Malam anugrah Rida Award 2011 bertempat di Grand Ball Room Harmoni One Hotel Batam, Minggu (17/7) malam, berlangsung dengan nuansa yang berbeda. Penyelenggaraan Rida Award yang ke-5 ini menghadirkan acara termewah. Salah satu contohnya adalah adanya nominasi baru dalam karya jurnalistik yang diperlombakan yakni, Nominasi Perwajahan Koran Umum dan Koran Metro.

Untuk nominasi Perwajahan Koran Umum, Divisi Regional (Divre) Medan hanya diwakili Sumut Pos dengan perwajahan pada edisi 7 Januari 2011. Sedangkan pemenang dari nominasi ini adalah dari Batam Pos dengan edisi 17 Juni 2011.
Sementara itu, empat nominator untuk Nominasi Perwajahan Koran Metro, Divre Medan diwakili Pos Metro Medan edisi 18 Februari 2011 dan Metro Aceh edisi 24 Juni 2011. Sedangkan pemenangnya adalah Posmetro Batam edisi 14 Juni 2011.

Untuk jenis lomba karya foto jurnalistik, Divre Medan yang diwakili foto berjudul “Pengungsi Sinabung” hasil jepretan Fotografer Sumut Pos Andri Ginting dan foto berjudul “ALS Jatuh di Aeek Latong” hasil jepretan Amran Pohan dari Metro Siantar masuk sebagai nomine. Pemenang untuk lomba karya foto jurnalistik direngkuh Ira Widhana, Fotografer Dumai Pos dengan judul foto “Kesedihan Lintang”.

Untuk kategori lainnya, Lomba Karya Tulis Jurnalistik dari 10 nominator yang bersaing, akhirnya titel juara diraih Saidul Tombang dari Riau Pos dengan judul tulisan “Kami Laskar Pendayung Dari Desa Melebur”.
Sementara itu, dari Divre Medan yang diwakili dengan Sumut Pos dengan judul tulisan “Jelang Ajal, Nenek Renta Menanti Anak Kembarnya”, Posmetro Medan dengan judul “Perempuan-perempuan Panggilan di Penjara Tanjung Gusta” serta Metro Siantar dengan judul “Menyusuri Penangkapan Gerombolan Bersenpi di Dolok Masihul”, hanya berhasil masuk nomine.

Perbedaan lainnya dalam even Rida Award 2011 kali, Chairman Riau Pos Group (RPG) Rida K Liamsi memberikan penghargaan terhadap jurnalis—jurnalis yang berhasil meraih penghargaan pada even-even di luar Riau Pos Group. Penghargaan diterima para jurnalis tersebut telah memberikan citra positif bagi RPF itu sendiri.

Khusus untuk penghargaan itu, tiga jurnalis Sumut Pos mendapat apresiasi. Diantaranya, Chairil Huda yang meraih juara 2 lomba karya tulis dalam Rangka HUT Pemerintahan Provinsi Sumut (Pemprovsu), Ari Sisworo, juara harapan 1 lomba karya tulis HUT Kota Medan ke 412 serta Laila Azizah, juara harapan 2 lomba HUT PLN 2011. Masing-masing jurnalis ini, mendapatkan hadiah sebesar Rp1 juta dari Riau Pos Group (RPG).

Penerima hadiah dan penghargaan dari Chairman Rida K Liamsi pada perhelatan itu, Sumut Pos diwakili Pimpinan Redaksi (Pemred) Zulkifli Tanjung, Posmetro diwakili Dame Ambarita dan Metro Siantar diwakili Alvin Nasution.
Pada pidatonya, Chairman RPG Rida K Liamsi mengingatkan, keberadaan media adalah untuk mengukur tingkat ke wartawanan, serta media yang baik adalah media yang memiliki tradisi membangunan. “Musuh terbesar media itu adalah wartawannya sendiri. Jika terus-terusan wartawan menceritakan kesuraman hidup, maka akan ditinggalkan dengan sendirinya oleh pembaca. Dan sebaliknya, wartawan dan media harus bias memberi kontribusi terhadap kehidupan,” ujarnya.(ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/