MEDAN, SUMUTPOS.CO – Beda pendapat dengan rekannya sesama paranormal yang menyebut penculikan bayi untuk dijual, paranormal kondang Raden Haryo Damar, mengatakan pelaku penculikan bayi Ali Akbar dan Elisa bertujuan untuk ritual.
“Dari hasil penerawangan saya, perempuan itu melakukan penculikan bukan karena uang, tetapi lebih kepada digunakan untuk sebuah ritual,” katanya.
Wanita itu menurutnya memiliki ciri-ciri berambut pendek ikal, dan sudah sangat berpengalaman melakukan penculikan. “Itu terbukti, dari cara dia menculik bayi,” katanya.
Saat ditanya bentuk ritual yang dimaksud, paranormal yang akrab disapa RHD ini belum mengetahui pasti ritual apa yang akan dilakukan pelaku. “Belum jelas ritual apa, tapi ritual ini mungkin bertujuan untuk keabadian tubuh. Atau lebih jelasnya untuk awet muda,” jelasnya.
Pelaku sebenarnya sudah tua, akan tetapi korban melihatnya masih sangat muda. Itu karena ilmu yang dimilikinya. “Jadi perempuan itu, walau ibu yang kehilangan bayi melihatnya masih muda, tetapi sebenarnya dia lebih tua sekitar 10-15 tahun dari fisiknya. Tak logik, wanita semuda itu rapi saat melakukan tindak kriminal penculikan bayi,” beber paranormal yang memiliki blog ku gussyuss.blogspot.com tersebut.
Mengenai tempat tinggalnya, paranormal yang pernah menetap di Jalan Medan-Tanjung Morawa ini mengaku kalau wanita itu bukan warga Medan. “Jadi wanita ini berasal dari luar kota, sekitar jarak 70 km ke arah barat, dia tinggal di perkebunan terpencil,” sebutnya.
Menurutnya, dengan dilakukannya penculikan itu, pelaku dapat kesempurnaan ritualnya. “Untuk mendapatkan kesempurnaan ritualnya, wanita ini membutuhkan 100 bayi, dengan umur tertentu,” ucap paranormal ini.
Ditanya sudah berapa bayi yang sudah berhasil diculik pelaku, Raden Haryo Damar menjelaskan sampai saat ini sudah kitar 80 an bayi yang telah diculiknya. “Saat ini kira-kira dia baru mendapatkan sekitar 80an bayi. Oleh karena itu bagi para ibu yang memiliki bayi, mohon di jaga dengan baik. Karena wanita ini akan masih mencari bayi-bayi lain untuk menyempurnakan ritualnya,” demikian RHD mengakhiri perbincangan tadi malam. (eza)