26 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Pulang Tak Ada Lauk, Istri Dipijak-pijak

Foto: PM Sely, istri yang menjadi korban KDRT, mengadu ke polisi, Senin (25/10).
Foto: PM
Sely, istri yang menjadi korban KDRT, mengadu ke polisi, Senin (25/10).

TELUK MENGKUDU, SUMUTPOS.CO – Kesabaran ada batasnya. Dan batasan itu telah dicapai Sely Anggraeni (25) pada Senin (24/10), setelah lima tahun berumah tangga bersama Andi Sahputra (25).

Tidak sanggup terus-terusan diperlakukan kasar, ibu satu anak tersebut mendatangi Polsek Teluk Mengkudu dengan wajah lebam. Kepada polisi, dia mengaku lebam tersebut akibat ulah suaminya.

Soal penganiayaan itu, kata Sely, Minggu (23/10) malam kemarin suami merasa kelaparan saat pulang kerja. Saat mau makan, Andi mendapati hanya ada nasi (tak ada sayur dan ikan). “Habis gimana, suamiku tidak pernah memberi uang belanja,” kesahnya.

Kesal karena hanya ada nasi, Andi langsung memukuli Sely. “Aku dipijak-pijak. Mukaku juga dipukulnya. Makanya pelipisku berdarah. Hidung dan bibirku berdarah dan bengkak,” bebernya.

Merasa nyawanya terancam, Sely segera lari ke luar rumah sambil menggendong putranya yang masih berusia 2 tahun. “Anakku Hafis yang masih berusia 2 tahun juga sampai ikut menangis ketakutan,” ungkapnya.

Mendengar suara gaduh, beberapa tetangga termasuk kepala dusun keluar rumah dan mendatangi rumah mereka. Oleh warga, Sely akhirnya dibawa ke Mapolsek Teluk Mengkudu untuk melaporkan penganiayaan yang dialaminya.

Lanjut Sely, perbuatan kasar Andi sudah dirasakannya sejak usia pernikahan mereka baru berumur tiga hari. “Hari ketiga menikah, aku sudah dipukulnya. Itu selalu terjadi kalau kami cekcok. Tangan dan kakinya pasti dilayangkannya samaku. Karena dia suamiku, selama ini aku sama sekali tidak pernah ngadu sama orangtuaku di Binjai,” sedih warga Dusun III, Desa Pematang Guntung, Teluk Mengkudu ini.

“Wajahnya lebam. Padahal setiap anakku tidak punya uang, pasti kukirimkan. Punya menantu pengangguran dan suka main pukul, sedih melihatnya,” bilang Bambang, ayah Sely.

Kapolsek Teluk Mengkudu, AKP B Panjaitan ketika dikonfirmasi membenarkan laporan korban, dan suaminya sementara dalam proses pemeriksaan.(cr-6/ras)

Foto: PM Sely, istri yang menjadi korban KDRT, mengadu ke polisi, Senin (25/10).
Foto: PM
Sely, istri yang menjadi korban KDRT, mengadu ke polisi, Senin (25/10).

TELUK MENGKUDU, SUMUTPOS.CO – Kesabaran ada batasnya. Dan batasan itu telah dicapai Sely Anggraeni (25) pada Senin (24/10), setelah lima tahun berumah tangga bersama Andi Sahputra (25).

Tidak sanggup terus-terusan diperlakukan kasar, ibu satu anak tersebut mendatangi Polsek Teluk Mengkudu dengan wajah lebam. Kepada polisi, dia mengaku lebam tersebut akibat ulah suaminya.

Soal penganiayaan itu, kata Sely, Minggu (23/10) malam kemarin suami merasa kelaparan saat pulang kerja. Saat mau makan, Andi mendapati hanya ada nasi (tak ada sayur dan ikan). “Habis gimana, suamiku tidak pernah memberi uang belanja,” kesahnya.

Kesal karena hanya ada nasi, Andi langsung memukuli Sely. “Aku dipijak-pijak. Mukaku juga dipukulnya. Makanya pelipisku berdarah. Hidung dan bibirku berdarah dan bengkak,” bebernya.

Merasa nyawanya terancam, Sely segera lari ke luar rumah sambil menggendong putranya yang masih berusia 2 tahun. “Anakku Hafis yang masih berusia 2 tahun juga sampai ikut menangis ketakutan,” ungkapnya.

Mendengar suara gaduh, beberapa tetangga termasuk kepala dusun keluar rumah dan mendatangi rumah mereka. Oleh warga, Sely akhirnya dibawa ke Mapolsek Teluk Mengkudu untuk melaporkan penganiayaan yang dialaminya.

Lanjut Sely, perbuatan kasar Andi sudah dirasakannya sejak usia pernikahan mereka baru berumur tiga hari. “Hari ketiga menikah, aku sudah dipukulnya. Itu selalu terjadi kalau kami cekcok. Tangan dan kakinya pasti dilayangkannya samaku. Karena dia suamiku, selama ini aku sama sekali tidak pernah ngadu sama orangtuaku di Binjai,” sedih warga Dusun III, Desa Pematang Guntung, Teluk Mengkudu ini.

“Wajahnya lebam. Padahal setiap anakku tidak punya uang, pasti kukirimkan. Punya menantu pengangguran dan suka main pukul, sedih melihatnya,” bilang Bambang, ayah Sely.

Kapolsek Teluk Mengkudu, AKP B Panjaitan ketika dikonfirmasi membenarkan laporan korban, dan suaminya sementara dalam proses pemeriksaan.(cr-6/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/