28 C
Medan
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Donald Trump Terpilih sebagai Presiden AS ke-45

 

Presiden terpilih AS, Donald Trump, bersama putranya Barron di Manhattan, New York (9/11).
Presiden terpilih AS, Donald Trump, bersama putranya Barron di Manhattan, New York (9/11).

WASHINGTON, SUMUTPOS.CO – Donald Trump mengklaim posisinya hari Rabu (9/11) sebagai presiden Amerika Serikat ke-45, sebuah kemenangan menakjubkan bagi pengusaha selebriti dan politisi pemula yang mengkapitalisasi kegelisahan pemilih mengenai ekonomi, memanfaatkan ketegangan rasial dan menghindari serangkaian tuduhan serangan seksual dalam perjalanannya menuju Gedung Putih.

Kemenangannya atas Hillary Clinton, yang tidak diumumkan sampai setelah tengah malam, akan mengakhiri dominasi Partai Demokrat selama delapan tahun di Gedung Putih dan mengancam penghapusan pencapaian-pencapaian besar dari Presiden AS Barack Obama.

Trump telah berjanji untuk bertindak cepat untuk mencabut undang-undang perawatan kesehatan Obama, mencabut kesepakatan nuklir Amerika dengan Iran, dan menyusun kembali perjanjian-perjanjian perdagangan penting dengan negara-negara lain, terutama Meksiko dan Kanada.

Dalam pidato kemenangannya, Trump menyeru rakyat Amerika untuk bersatu setelah kampanye yang sangat memecah belah.

Ia mengatakan bahwa ia telah berbicara lewat telepon dengan Clinton dan mereka telah bertukar ucapan selamat atas kompetisi yang berat ini. Trump, yang menghabiskan sebagian besar kampanye untuk mendorong para pendukungnya untuk memenjarakan Clinton, mengatakan bangsa itu berutang “terima kasih yang sangat besar” atas layanan publik selama bertahun-tahun.

Kandidat Republik itu mendobrak dinding Demokrat yang telah berdiri sejak lama, meraih suara di Pennsylvania dan Wisconsin, yang merupakan negara-negara bagian yang tidak memilih kandidat presiden Partai Republik sejak 1980an. Ia memerlukan kemenangan di hampir semua negara yang diperebutkan, dan ia melakukannya, mengklaim suara mayoritas di Florida, Ohio, North Carolina dan yang lainnya.

Pasar-pasar saham global dan perdagangan saham AS anjlok, merefleksikan kekhawatiran investor akan arti kepresidenan Trump terhadap ekonomi dan perdagangan.

Sebagai pengembang real estat New York yang tinggal di gedung apartemen mewah di Manhattan, Trump membentuk hubungan yang kuat dengan warga Amerika kulit putih kelas pekerja yang merasa tertinggal di tengah ekonomi yang berubah dan negara yang semakin beragam.

Ia menuding imigrasi, baik dari Amerika Latin dan Timur Tengah, sebagai akar masalah-masalah yang menggerogoti banyak warga Amerika dan menyentuh ketakutan akan terorisme yang menyebar di dalam dan luar negeri.

Trump akan menjabat dengan Kongres yang diperkirakan akan secara sepenuhnya di bawah kontrol Partai Republik. Para kandidat Senat Republik mengalahkan para penantang Demokrat di negara-negara bagian kunci dan tampaknya akan mempertahankan suara mayoritas. Partai Republik juga mempertahankan dominsi di Dewan Perwakilan Rakyat.

Kontrol di Senat berarti bahwa Trump akan mendapatkan keleluasaan besar dalam menunjuk hakim-hakim Mahkamah Agung, yang berarti pergeseran ke kanan yang akan bertahan selama puluhan tahun.

Trump membalikkan konvensi politik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dalam perjalanannya menuju Gedung Putih, melontarkan penghinaan pribadi yang kasar kepada para pesaingnya, menganggap para imigran Meksiko pemerkosa dan pembunuh, dan bersumpah akan secara sementara menangguhkan imigrasi Muslim ke AS.

Ia tidak pernah merilis laporan pajaknya, memutuskan tradisi kampanye puluhan tahun, dan menghindari data kuat dan upaya lapangan yang membantu Obama memenangkan dua periode di Gedung Putih. Ia sebaliknya mengandalkan kampanye-kampanye besar dan bebas untuk mendorong semangat pendukung. Kampanyenya seringkali berakhir kacau dan ia merotasi tiga manajer kampanye tahun ini.

 

Presiden terpilih AS, Donald Trump, bersama putranya Barron di Manhattan, New York (9/11).
Presiden terpilih AS, Donald Trump, bersama putranya Barron di Manhattan, New York (9/11).

WASHINGTON, SUMUTPOS.CO – Donald Trump mengklaim posisinya hari Rabu (9/11) sebagai presiden Amerika Serikat ke-45, sebuah kemenangan menakjubkan bagi pengusaha selebriti dan politisi pemula yang mengkapitalisasi kegelisahan pemilih mengenai ekonomi, memanfaatkan ketegangan rasial dan menghindari serangkaian tuduhan serangan seksual dalam perjalanannya menuju Gedung Putih.

Kemenangannya atas Hillary Clinton, yang tidak diumumkan sampai setelah tengah malam, akan mengakhiri dominasi Partai Demokrat selama delapan tahun di Gedung Putih dan mengancam penghapusan pencapaian-pencapaian besar dari Presiden AS Barack Obama.

Trump telah berjanji untuk bertindak cepat untuk mencabut undang-undang perawatan kesehatan Obama, mencabut kesepakatan nuklir Amerika dengan Iran, dan menyusun kembali perjanjian-perjanjian perdagangan penting dengan negara-negara lain, terutama Meksiko dan Kanada.

Dalam pidato kemenangannya, Trump menyeru rakyat Amerika untuk bersatu setelah kampanye yang sangat memecah belah.

Ia mengatakan bahwa ia telah berbicara lewat telepon dengan Clinton dan mereka telah bertukar ucapan selamat atas kompetisi yang berat ini. Trump, yang menghabiskan sebagian besar kampanye untuk mendorong para pendukungnya untuk memenjarakan Clinton, mengatakan bangsa itu berutang “terima kasih yang sangat besar” atas layanan publik selama bertahun-tahun.

Kandidat Republik itu mendobrak dinding Demokrat yang telah berdiri sejak lama, meraih suara di Pennsylvania dan Wisconsin, yang merupakan negara-negara bagian yang tidak memilih kandidat presiden Partai Republik sejak 1980an. Ia memerlukan kemenangan di hampir semua negara yang diperebutkan, dan ia melakukannya, mengklaim suara mayoritas di Florida, Ohio, North Carolina dan yang lainnya.

Pasar-pasar saham global dan perdagangan saham AS anjlok, merefleksikan kekhawatiran investor akan arti kepresidenan Trump terhadap ekonomi dan perdagangan.

Sebagai pengembang real estat New York yang tinggal di gedung apartemen mewah di Manhattan, Trump membentuk hubungan yang kuat dengan warga Amerika kulit putih kelas pekerja yang merasa tertinggal di tengah ekonomi yang berubah dan negara yang semakin beragam.

Ia menuding imigrasi, baik dari Amerika Latin dan Timur Tengah, sebagai akar masalah-masalah yang menggerogoti banyak warga Amerika dan menyentuh ketakutan akan terorisme yang menyebar di dalam dan luar negeri.

Trump akan menjabat dengan Kongres yang diperkirakan akan secara sepenuhnya di bawah kontrol Partai Republik. Para kandidat Senat Republik mengalahkan para penantang Demokrat di negara-negara bagian kunci dan tampaknya akan mempertahankan suara mayoritas. Partai Republik juga mempertahankan dominsi di Dewan Perwakilan Rakyat.

Kontrol di Senat berarti bahwa Trump akan mendapatkan keleluasaan besar dalam menunjuk hakim-hakim Mahkamah Agung, yang berarti pergeseran ke kanan yang akan bertahan selama puluhan tahun.

Trump membalikkan konvensi politik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dalam perjalanannya menuju Gedung Putih, melontarkan penghinaan pribadi yang kasar kepada para pesaingnya, menganggap para imigran Meksiko pemerkosa dan pembunuh, dan bersumpah akan secara sementara menangguhkan imigrasi Muslim ke AS.

Ia tidak pernah merilis laporan pajaknya, memutuskan tradisi kampanye puluhan tahun, dan menghindari data kuat dan upaya lapangan yang membantu Obama memenangkan dua periode di Gedung Putih. Ia sebaliknya mengandalkan kampanye-kampanye besar dan bebas untuk mendorong semangat pendukung. Kampanyenya seringkali berakhir kacau dan ia merotasi tiga manajer kampanye tahun ini.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/