Dilema Naiknya Harga Sembako Saat Ramadan dan Menjelang Lebaran
Harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Kota Medan terus merangkak naik. Akibatnya, warga pun menagih komitmen Pemerintah Kota (Pemko) Medan dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok.
Krisna, salah satu pedagang bahan pokok di Pusat Pasar Medan mengaku naiknya harga beras dan gula dipicu oleh permintaan konsumen yang terus meningkat. Padahal, hingga saat ini pihaknya belum bisa menambah jumlah stok barang dari distributor.
“Stok barang kami masih sama dengan hari-hari biasa, makanya kami agak menaikkan harga,” kata Krisna, Rabu (3/8).
Hal senda juga diungkapkan Syamsul, salah satu pedagang di Pasar Halat Medan. Dia mengaku, memang terjadi kenaikan harga karena ditingkat distributor juga mengalami kenaikan. “Saat ini rata-rata beras mengalami kenaikan Rp2 ribu hingga Rp4 ribu per goni ditingkat distributor,”ungkapnya.
Dengan adanya kenaikan itu, lanjut Syamsul, pihaknya juga terpaksa menaikkan harga jual eceran. Saat ini, beras jenis kuku balam dijual dengan harga Rp9.000 hingga Rp9.500 per kg, naik dari harga semula Rp8.800 per kg, jenis IR Rp 9.000 per kg naik dari harga semula Rp8.000 per kg. Sedangkan beras jenis ramos dijual dengan harga Rp 9.300 naik dari Rp8.000 per kg.
Untuk gula dia menjual dengan harga Rp12.000 per kg untuk gula putih naik dari harga semula Rp 11.000 per kg, sedangkan gula kuning Rp11.500 naik dari harga semula Rp10.000 per kg.
Sebelumnya, harga sejumlah bahan pokok seperti daging sapi, ayam, tepung terigu, minyak curah, telur dan sayuran telah mengalami kenaikan. Rata-rata mengalami kenaikan antara 5 persen hingga 15 persen dari harga semula.
“Kemungkinan besar harga-harga kebutuhan pokok akan naik lagi beberapa hari menjelang lebaran,”ungkapnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri menilai kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar-pasar Kota Medan karena adanya dampak tarik menarik di pasar. “Kan wajar saat kebutuhan meningkat maka harga pastinya akan naik. Itu hal yang wajar dalam teori ekonomi,” kata Sekda Kota Medan Ir Syaiful, di Gedung DPRD Medan, Rabu (3/8).
Syaiful menilai kondisi pasar dengan adanya kenaikan harga itu juga menjadi bagian dari ekonomi pasar saat kebutuhan meningkat maka harga akan tinggi. Dia juga mencontohkan pada saat awal Ramadan beberapa hari lalu, harga ikan di pasar stabil dan malah terjadi penurunan akibat kebutuhan minus namun stok tersedia.
“Seperti ikan di pasar sangat murah waktu awal Ramadan. Itu karena warga memilih daging bukan ikan, makanya ikan murah harganya. Itulah teori ekonominya,” ujarnya.
Saat ditanya mengenai kurang responnya Pemko Medan dan terkesan membiarkan terjadinya kenaikan harga, Sekda membantahnya. Dia malah menilai, kenaikan itu sudah diantisipasinya dengan adanya pasar murah dan pertemuan dengan para distributor.
“Operasi pasar murah sudah kita buat, jadi kebutuhan pokok warga kurang mampu itu sudah tertutupi. Jadi, orang mencari kebutuhan pokok di pasar juga berkurang karena konsumen kalangan bawah sudah terpenuhi. Kenaikan itu kan wajar, karena adanya kenaikan ongkos angkut. Coba cek di lapangan, pasar mana yang naik jangan hanya berandai-andai saja,” ungkapnya.
Dia juga menilai pedagang di pasar sah-sah saja memanfaatkan momentum ini karena adanya kebutuhan yang meningkat selain masalah stok yang kosong di distributor. Semua hal bisa saja terjadi, jika mengacu pada kondisi-kondisi kenaikan harga di pasar.
“Itu bisa saja terjadi, kebutuhan meningkat, stok kosong di ditributornya dan bisa saja barangnya ditahan-tahan. Itulah, yang diingatkan Pak Kapolda Sumut kemarin kalau ada pedagang yang menahan-nahan barang, saya tangkap. Itu semua kan bisa saja, jangan diajar-ajarkan pedagang ini, pedagang itu pun pandai berbohong untuk mendapatkan untung,” tegasnya. (adl)
Jangan Biarkan Warga Resah
Wakil Ketua Komisi C DPRD Medan Hasyim SE meminta ketegasan Pemko Medan melalui Sekda Kota Medan untuk membuktikan pernyataan dan komitmen yang disampaikan sebelumnya saat rapat dengan distributor. Pemko Medan juga harus tegas dan segera melakukan deteksi pasar, mengenai penyebab kenaikan harga di pasaran dan jangan terkesan dibiarkan.
“Komitmen itu harus dilaksanakan jangan hanya ungkapan di mulut saja. Ini harus segera dideteksi dan jangan menyalahkan siapa-siapa, jika tidak ada sikap atau tindakan yang diambil sesuai komitmen yang disampaikannya itu. Warga sangat resah dan berharap tidak ada kenaikan, saya banyak menerima keluhan dari masayarakat mengenai terjadinya kenaikan ini dan tidak adanya action dari Pemko untuk mengatasinya,” kata politisi PDIP itu. (adl)