HAIFA – Polisi Israel telah menangkap 12 orang yang dicurigai melakukan serangkaian pembakaran di sekitar wilayah negeri tersebut selama empat hari.
Pemadam kebakaran telah menguasai api di sekitar kota Haifa bagian utara, di mana sekitar 80.000 orang diperintahkan untuk mengungsi.
Tapi, para petugas mengatakan beberapa api kecil masih ditangani di beberapa lokasi berbeda. Beberapa orang dirawat karena gangguan pernapasan tapi belum ada laporan korban yang cedera parah.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan jika api disulut dengan sengaja, maka akan dianggap sebagai tindakan terorisme.
Menteri Pendidikan, Naftali Bennett, pimpinan partai sayap kanan, partai Rumah Yahudi (Jewish Home), mengisyaratkan adanya keterlibatan orang Arab-Israel atau Palestina, dengan mencuit, “Hanya mereka yang tidak berhak di negara ini yang mampu membakarnya.”
Kelompok yang dipimpin Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Fatah mengatakan pejabat Israel ‘mempergunakan kebakaran tersebut’ untuk menuduh orang-orang Palestina.
Menurut wartawan BBC, Yolande Knell di Beit Meir, timbulnya puluhan titik kebakaran selama empat hari terakhir ini semakin memanaskan ketegangan antara orang Yahudi Israel dan anggota minoritas negara Arab, serta warga Palestina.
Beberapa media Israel memanas-manasi kejadian tersebut dengan memberikan spekulasi tentang kemungkinan adanya ‘intifadah kebakaran’ atau perlawanan setelah kasus-kasus penikaman, tembakan, dan serangan tabrakan mobil selama tahun lalu.
Ayman Odeh, seorang anggota parlemen orang Arab-Israel dari Haifa yang berpenduduk campuran Arab dan Yahudi, mengatakan para pelaku pembakaran adalah “musuh kita semua.” (bbc)