29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Jelang Final Piala AFF, Riedl Coba Lima Bek

Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja LATIHAN:  Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl (kiri) didampingi asisten Wolfgang Pikal memimpin latihan anak asuhnya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jogjakarta, Senin (8/9).
Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja
LATIHAN:
Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl  memimpin latihan anak asuhnya.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  -Tiga formasi sudah dipakai Alfred Riedl sepanjang Piala AFF 2016. Terbuka kemungkinan, jumlah tersebut akan bertambah di first leg final Piala AFF 2016 melawan Thailand, besok (14/12).

Sebab, hingga kemarin (12/12), pelatih Garuda—julukan tim nasional (timnas) Indonesia—itu masih mempertimbangkan memakai lima bek. Padahal, mulai fase grup sampai second leg semifinal, Indonesia selalu bermain dengan empat bek.

“Mungkin saja seperti itu (bermain bertahan, Red). Tapi, itu bukan strategi yang mutlak. Kami juga bisa bermain dengan formasi lain,” kata mantan pelatih PSM Makassar itu.

Di dua laga awal turnamen, Riedl menerapkan pola 4-4-2. Lalu berganti menjadi 4-4-1-1 di duel terakhir fase grup. Di semifinal pertama di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Riedl kembali ke 4-4-2. Kemudian berganti lagi menjadi 4-2-3-1 di semifinal kedua di Stadion My Dinh, Hanoi.

Di first leg semifinal, formasi 4-4-2 terbilang berhasil. Dari rekaman statistik. Indonesia tak hanya unggul penguasaan bola (53 persen berbanding 47 persen), Tapi juga membukukan jumlah tembakan keseluruhan dan jumlah tembakan on target hampir dua kali lipat dibandingkan Vietnam (9:5 dan 5:2).

Namun, menghadapi Thailand yang agresif dan sangat terorganisasi permainannya, sepertinya riskan hanya menaruh dua gelandang di jantung lini tengah. Jadi, terbuka kemungkinan Riedl akan kembali berpaling ke 4-2-3-1 yang membuat lini tengah Garuda jadi “penuh.”

Tapi, bisa pula dia memilih memasang tiga bek tengah (kemungkinan Fachruddin Wahyudi-Hansamu Yama Pranata-Manahati Lestusen) plus dua wing back dalam pola 5-3-2. Saat menyerang, formasi itu bisa berubah menjadi 3-5-2.

Persoalannya, bisakah Beny Wahyudi dan M Abduh Lestaluhu berperan sebagai wing back? Sebab, kunci formasi tersebut terletak pada kemampuan kedua wing back menjaga keseimbangan saat menyerang dan bertahan.

Tapi, Riedl membantah bahwa apa yang pernah mereka latih sebelumnya adalah bagian dari strategi untuk melawan Thailand nanti. “(Bermain dengan tiga bek) Itu hanya latihan biasa dan tidak ada hubungannya dengan strategi yang akan kami terapkan. Pemain mana saja yang akan menjadi starter di final nanti, itu pun masih rahasia,” jelasnya.

Yang juga masih tanda tanya, siapa yang akan mendampingi Boaz di sektor serang? Apakah Lerby Eliandry yang jadi starter di dua laga awal atau Ferdinand Sinaga yang bertandem dengan Boaz sejak menit pertama di first leg semifinal?

Siapapun yang terpilih nanti, yang patut membuat Indonesia percaya diri, Garuda adalah satu-satunya tim yang bisa membobol gawang Thailand di sepanjang Piala AFF 2016.

Di sisi lain, pekerjaan rumah lainnya bagi Riedl adalah menempa pasukannya agar bisa konsisten menjaga konsentrasi sepanjang 90 menit. Sebab, delapan dari 12 gol Thailand tercipta di babak kedua.

Dan, dari delapan gol itu, enam di antaranya tercipta pada 15 menit terakhir pertandingan. Di sisi lain, separo dari 10 gol yang bersarang di gawang Indonesia tercipta pada kurun waktu yang sama.

Asisten pelatih Garuda Wolfgang Pikal menyebutkan, latihan formasi dan strategi, termasuk bagaimana bisa tetap fokus sampai detik terakhir laga, itu sengaja tidak mereka lakukan di lapangan. Langkah tersebut untuk menghindari adanya mata-mata dari tim lawan. “Latihan formasi dan strategi di ruangan saja,” kata Pikal.

Rencananya, hari ini Indonesia dan Thailand sama-sama akan menjalani official training di Stadion Pakansari. Gajah Perang — julukan Thailand — dijadwalkan latihan pada pukul 17.00 — 18.00 Wib. Sementara Garuda mendapat kesempatan latihan pada pukul 18.15 – 19.15 Wib. (ben/ttg/jpg)

Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja LATIHAN:  Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl (kiri) didampingi asisten Wolfgang Pikal memimpin latihan anak asuhnya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jogjakarta, Senin (8/9).
Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja
LATIHAN:
Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl  memimpin latihan anak asuhnya.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  -Tiga formasi sudah dipakai Alfred Riedl sepanjang Piala AFF 2016. Terbuka kemungkinan, jumlah tersebut akan bertambah di first leg final Piala AFF 2016 melawan Thailand, besok (14/12).

Sebab, hingga kemarin (12/12), pelatih Garuda—julukan tim nasional (timnas) Indonesia—itu masih mempertimbangkan memakai lima bek. Padahal, mulai fase grup sampai second leg semifinal, Indonesia selalu bermain dengan empat bek.

“Mungkin saja seperti itu (bermain bertahan, Red). Tapi, itu bukan strategi yang mutlak. Kami juga bisa bermain dengan formasi lain,” kata mantan pelatih PSM Makassar itu.

Di dua laga awal turnamen, Riedl menerapkan pola 4-4-2. Lalu berganti menjadi 4-4-1-1 di duel terakhir fase grup. Di semifinal pertama di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Riedl kembali ke 4-4-2. Kemudian berganti lagi menjadi 4-2-3-1 di semifinal kedua di Stadion My Dinh, Hanoi.

Di first leg semifinal, formasi 4-4-2 terbilang berhasil. Dari rekaman statistik. Indonesia tak hanya unggul penguasaan bola (53 persen berbanding 47 persen), Tapi juga membukukan jumlah tembakan keseluruhan dan jumlah tembakan on target hampir dua kali lipat dibandingkan Vietnam (9:5 dan 5:2).

Namun, menghadapi Thailand yang agresif dan sangat terorganisasi permainannya, sepertinya riskan hanya menaruh dua gelandang di jantung lini tengah. Jadi, terbuka kemungkinan Riedl akan kembali berpaling ke 4-2-3-1 yang membuat lini tengah Garuda jadi “penuh.”

Tapi, bisa pula dia memilih memasang tiga bek tengah (kemungkinan Fachruddin Wahyudi-Hansamu Yama Pranata-Manahati Lestusen) plus dua wing back dalam pola 5-3-2. Saat menyerang, formasi itu bisa berubah menjadi 3-5-2.

Persoalannya, bisakah Beny Wahyudi dan M Abduh Lestaluhu berperan sebagai wing back? Sebab, kunci formasi tersebut terletak pada kemampuan kedua wing back menjaga keseimbangan saat menyerang dan bertahan.

Tapi, Riedl membantah bahwa apa yang pernah mereka latih sebelumnya adalah bagian dari strategi untuk melawan Thailand nanti. “(Bermain dengan tiga bek) Itu hanya latihan biasa dan tidak ada hubungannya dengan strategi yang akan kami terapkan. Pemain mana saja yang akan menjadi starter di final nanti, itu pun masih rahasia,” jelasnya.

Yang juga masih tanda tanya, siapa yang akan mendampingi Boaz di sektor serang? Apakah Lerby Eliandry yang jadi starter di dua laga awal atau Ferdinand Sinaga yang bertandem dengan Boaz sejak menit pertama di first leg semifinal?

Siapapun yang terpilih nanti, yang patut membuat Indonesia percaya diri, Garuda adalah satu-satunya tim yang bisa membobol gawang Thailand di sepanjang Piala AFF 2016.

Di sisi lain, pekerjaan rumah lainnya bagi Riedl adalah menempa pasukannya agar bisa konsisten menjaga konsentrasi sepanjang 90 menit. Sebab, delapan dari 12 gol Thailand tercipta di babak kedua.

Dan, dari delapan gol itu, enam di antaranya tercipta pada 15 menit terakhir pertandingan. Di sisi lain, separo dari 10 gol yang bersarang di gawang Indonesia tercipta pada kurun waktu yang sama.

Asisten pelatih Garuda Wolfgang Pikal menyebutkan, latihan formasi dan strategi, termasuk bagaimana bisa tetap fokus sampai detik terakhir laga, itu sengaja tidak mereka lakukan di lapangan. Langkah tersebut untuk menghindari adanya mata-mata dari tim lawan. “Latihan formasi dan strategi di ruangan saja,” kata Pikal.

Rencananya, hari ini Indonesia dan Thailand sama-sama akan menjalani official training di Stadion Pakansari. Gajah Perang — julukan Thailand — dijadwalkan latihan pada pukul 17.00 — 18.00 Wib. Sementara Garuda mendapat kesempatan latihan pada pukul 18.15 – 19.15 Wib. (ben/ttg/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/