26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Parlemen Thailand Restui PM Yingluck

Thailand- Calon tunggal perdana menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, hari ini mendapat dukungan suara dari mayoritas anggota parlemen sebagai pemimpin baru. Setelah ini, setumpuk tantangan dan permasalahan di Thailand menunggu diselesaikan oleh Yingluck, perdana menteri Thailand yang ke-28.

Pemungutan suara pemilihan Yingluck dilakukan selang sebulan setelah kemenangan partainya, Pheu Thai, pada pemilu 3 Juli lalu. Menurut harian Bangkok Post, 5 Agustus 2011, sebanyak 296 anggota parlemen menyatakan dukungannya terhadap Yingluck, sementara 197 anggota oposisi memilih abstain.

Kendati sudah pasti menjabat sebagai perdana menteri, adik mantan pemimpin terguling Thailand, Thaksin Shinawatra, ini terlebih dulu harus mendapatkan restu dari Raja Bhumibol Adulyadej. Diperkirakan, upacara pemberian restu akan dilakukan pada Jumat malam.

Partai Pheu Thai yang mendapatkan 265 dari 500 kursi di parlemen menjadikan partai ini partai mayoritas. Pheu Thai saat ini tengah menggalang dukungan partai-partai kecil lainnya untuk membentuk koalisi dengan 300 kursi.

Menjadi perdana menteri, Yingluck harus menghadap beberapa tantangan. Salah satunya adalah menciptakan stabilitas politik dan masyarakat di negara tersebut. Siripan Nogsuan Sawasdee, ahli politik dari Universitas Chulalongkorn di Bangkok, mengatakan Yingluck dapat membuat situasi stabil, tapi hanya sebentar.

“Untuk menciptakan stabilitas di pemerintahannya, Yingluck harus mencari cara mengharmoniskan militer dengan kekuatan konservatif tanpa merusak perjuangan Kaos Merah,” kata Siripan, dilansir dari stasiun CNN.

Siripan juga mengatakan Yingluck harus membuktikan bahwa dia bukanlah boneka Thaksin, seperti yang dituduhkan selama ini. “Kita lihat apakah dia dapat membuat keputusan sendiri tanpa mendengarkan perintah dari Thaksin di Dubai,” kata Siripan lagi. (cnn/net/jpnn)

Thailand- Calon tunggal perdana menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, hari ini mendapat dukungan suara dari mayoritas anggota parlemen sebagai pemimpin baru. Setelah ini, setumpuk tantangan dan permasalahan di Thailand menunggu diselesaikan oleh Yingluck, perdana menteri Thailand yang ke-28.

Pemungutan suara pemilihan Yingluck dilakukan selang sebulan setelah kemenangan partainya, Pheu Thai, pada pemilu 3 Juli lalu. Menurut harian Bangkok Post, 5 Agustus 2011, sebanyak 296 anggota parlemen menyatakan dukungannya terhadap Yingluck, sementara 197 anggota oposisi memilih abstain.

Kendati sudah pasti menjabat sebagai perdana menteri, adik mantan pemimpin terguling Thailand, Thaksin Shinawatra, ini terlebih dulu harus mendapatkan restu dari Raja Bhumibol Adulyadej. Diperkirakan, upacara pemberian restu akan dilakukan pada Jumat malam.

Partai Pheu Thai yang mendapatkan 265 dari 500 kursi di parlemen menjadikan partai ini partai mayoritas. Pheu Thai saat ini tengah menggalang dukungan partai-partai kecil lainnya untuk membentuk koalisi dengan 300 kursi.

Menjadi perdana menteri, Yingluck harus menghadap beberapa tantangan. Salah satunya adalah menciptakan stabilitas politik dan masyarakat di negara tersebut. Siripan Nogsuan Sawasdee, ahli politik dari Universitas Chulalongkorn di Bangkok, mengatakan Yingluck dapat membuat situasi stabil, tapi hanya sebentar.

“Untuk menciptakan stabilitas di pemerintahannya, Yingluck harus mencari cara mengharmoniskan militer dengan kekuatan konservatif tanpa merusak perjuangan Kaos Merah,” kata Siripan, dilansir dari stasiun CNN.

Siripan juga mengatakan Yingluck harus membuktikan bahwa dia bukanlah boneka Thaksin, seperti yang dituduhkan selama ini. “Kita lihat apakah dia dapat membuat keputusan sendiri tanpa mendengarkan perintah dari Thaksin di Dubai,” kata Siripan lagi. (cnn/net/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/