27 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Pasar Timah Ganti Nama Pasar Emas

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS PASAR TIMAH_Suasana pasar timah yang bersebelahan dengan proyek pengerjaan Jalur Layang PT KAI di Jalan Emas Medan, Selasa (3/1) Para pedagang menolak untuk pindah dari lokasi pasar.
SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PASAR TIMAH_Suasana pasar timah yang bersebelahan dengan proyek pengerjaan Jalur Layang PT KAI di Jalan Emas Medan, Selasa (3/1) Para pedagang menolak untuk pindah dari lokasi pasar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengembang Pasar Timah, Sumandi Widjaya menyambut baik revitalisasi Pasar Timah menjadi Pasar Emas. Rencananya, Sumandi akan menjadikan Pasar Emas menjadi pusat perbelanjaan perhiasan dan aksesoris di Medan.

“Apa yang disampaikan Bapak Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, yang ingin menjadikan Pasar Timah menjadi Pasar Emas sangat saya sambut baik. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang positif guna pengembangan pasar tersebut di masa mendatang,” ujar Sumandi kepada wartawan, Minggu (8/1).

Atas dasar pernyataan Wali Kota Medan itu, Sumandi berniat menjadikan Pasar Emas kelak sebagai pusat perbelanjaan perhiasan, aksesoris serta fashion di Kota Medan. Sedangkan terkait persoalan proyek double track di lokasi tersebut, kata dia, menjadi tanggung jawab PT. Kereta Api Indonesia (KAI),” katanya.

Pihaknya tidak akan menghilangkan imej dari pasar tersebut. Di mana tetap menjadikan Pasar Timah sebagai pasar tradisional, yang akan menampung pedagang lama di sana. “Beda halnya dengan pusat perbelanjaan yang modern yakni, mematok harga barang dengan harga tertentu yang tidak dapat ditawar pembeli,” katanya.

Dikatakanya, setelah revitalisasi selesai, nilai-nilai tradisional nantinya masih melekat di Pasar Emas. Di samping itu juga akan menonjolkan berbagai jenis kuliner yang memanjakan warga Medan. Di lantai 3 nantinya juga disediakan usaha kecil dan menengah.

Sementara itu, pengembang Pasar Timah saat ini tengah menunggu Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikeluarkan Pemerintah Kota Medan ihwal revitalisasi pasar tersebut menjadi Pasar Emas.

“Setelah Imlek kira-kira Februari nanti pembangunan akan dilakukan. Tinggal menunggu IMB-nya saja yang saat ini diurus Pemko Medan. Kita di sini menyambut baik adanya pembangunan dari Pasar Timah menjadi Pasar Emas,” kata Sumandi Widjaja, Pengembang Pasar Timah.

Ia menyebut, izin revitalisasi pasar yang nantinya dibangun tiga lantai tersebut sudah bergulir sejak 2013 silam. Selama proses pembangunan revitalisasi Pasar Emas, pedagang akan direlokasi sementara menunggu pembangunan rampung.”Kalau masalah pedagang ditempatkan kemana selama pembangunan, itu kan urusan Pemko, lagi pula pedagang ini kan aset. Kalau memang pedagang ada yang merasa dirugikan, silahkan datangi saya,” ucapnya.

Pengembang, kata Sumandi Widjaja, pada prinsipnya tidak mencampuri urusan pedagang sewaktu proses revitalisasi bergulir. Ia menyerahkan semuanya kepada Pemko Medan sembari menunggu dikeluarkannya IMB revitalisasi Pasar Timah menjadi Pasar Emas.

“Masalah perizininan dan pedagang adalah kewenangan Pemko Medan dan Perusahan Daerah (PD) Pasar. Pedagang merupakan aset baik bagi kami maupun Pemko dan pedagang nanti akan ditempatkan ke semula, bukan penggusuran,” ujar Sumandi.

Ia menjelaskan, pembangunan pasar ini dirancang tiga lantai. Dengan tiap-tiap lantai dasar untuk pedagang lama disediakan 200 kios, lantai dua akan dikelola pengembang dan lantai tiga akan diperuntukkan bagi usaha kecil menengah (UKM) secara gratis.

Anggaran pembangunan pasar Timah ini ditanggung pengembang dengan perkiraam harga senilai Rp30 miliar secara sistem BTO (Build Transfer Operatational). “Jadi bukan seperti selama ini memakai sistem BOT, setelah kita bangun, bayar lalu operasikan pasar tersebut,” ujarnya. (prn/ila)

 

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS PASAR TIMAH_Suasana pasar timah yang bersebelahan dengan proyek pengerjaan Jalur Layang PT KAI di Jalan Emas Medan, Selasa (3/1) Para pedagang menolak untuk pindah dari lokasi pasar.
SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PASAR TIMAH_Suasana pasar timah yang bersebelahan dengan proyek pengerjaan Jalur Layang PT KAI di Jalan Emas Medan, Selasa (3/1) Para pedagang menolak untuk pindah dari lokasi pasar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengembang Pasar Timah, Sumandi Widjaya menyambut baik revitalisasi Pasar Timah menjadi Pasar Emas. Rencananya, Sumandi akan menjadikan Pasar Emas menjadi pusat perbelanjaan perhiasan dan aksesoris di Medan.

“Apa yang disampaikan Bapak Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, yang ingin menjadikan Pasar Timah menjadi Pasar Emas sangat saya sambut baik. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang positif guna pengembangan pasar tersebut di masa mendatang,” ujar Sumandi kepada wartawan, Minggu (8/1).

Atas dasar pernyataan Wali Kota Medan itu, Sumandi berniat menjadikan Pasar Emas kelak sebagai pusat perbelanjaan perhiasan, aksesoris serta fashion di Kota Medan. Sedangkan terkait persoalan proyek double track di lokasi tersebut, kata dia, menjadi tanggung jawab PT. Kereta Api Indonesia (KAI),” katanya.

Pihaknya tidak akan menghilangkan imej dari pasar tersebut. Di mana tetap menjadikan Pasar Timah sebagai pasar tradisional, yang akan menampung pedagang lama di sana. “Beda halnya dengan pusat perbelanjaan yang modern yakni, mematok harga barang dengan harga tertentu yang tidak dapat ditawar pembeli,” katanya.

Dikatakanya, setelah revitalisasi selesai, nilai-nilai tradisional nantinya masih melekat di Pasar Emas. Di samping itu juga akan menonjolkan berbagai jenis kuliner yang memanjakan warga Medan. Di lantai 3 nantinya juga disediakan usaha kecil dan menengah.

Sementara itu, pengembang Pasar Timah saat ini tengah menunggu Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikeluarkan Pemerintah Kota Medan ihwal revitalisasi pasar tersebut menjadi Pasar Emas.

“Setelah Imlek kira-kira Februari nanti pembangunan akan dilakukan. Tinggal menunggu IMB-nya saja yang saat ini diurus Pemko Medan. Kita di sini menyambut baik adanya pembangunan dari Pasar Timah menjadi Pasar Emas,” kata Sumandi Widjaja, Pengembang Pasar Timah.

Ia menyebut, izin revitalisasi pasar yang nantinya dibangun tiga lantai tersebut sudah bergulir sejak 2013 silam. Selama proses pembangunan revitalisasi Pasar Emas, pedagang akan direlokasi sementara menunggu pembangunan rampung.”Kalau masalah pedagang ditempatkan kemana selama pembangunan, itu kan urusan Pemko, lagi pula pedagang ini kan aset. Kalau memang pedagang ada yang merasa dirugikan, silahkan datangi saya,” ucapnya.

Pengembang, kata Sumandi Widjaja, pada prinsipnya tidak mencampuri urusan pedagang sewaktu proses revitalisasi bergulir. Ia menyerahkan semuanya kepada Pemko Medan sembari menunggu dikeluarkannya IMB revitalisasi Pasar Timah menjadi Pasar Emas.

“Masalah perizininan dan pedagang adalah kewenangan Pemko Medan dan Perusahan Daerah (PD) Pasar. Pedagang merupakan aset baik bagi kami maupun Pemko dan pedagang nanti akan ditempatkan ke semula, bukan penggusuran,” ujar Sumandi.

Ia menjelaskan, pembangunan pasar ini dirancang tiga lantai. Dengan tiap-tiap lantai dasar untuk pedagang lama disediakan 200 kios, lantai dua akan dikelola pengembang dan lantai tiga akan diperuntukkan bagi usaha kecil menengah (UKM) secara gratis.

Anggaran pembangunan pasar Timah ini ditanggung pengembang dengan perkiraam harga senilai Rp30 miliar secara sistem BTO (Build Transfer Operatational). “Jadi bukan seperti selama ini memakai sistem BOT, setelah kita bangun, bayar lalu operasikan pasar tersebut,” ujarnya. (prn/ila)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/