MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pohon trembesi yang sudah berusia ratusan tahun persis di depan Merdeka Walk, Jalan Balai Kota ditebang petugas Dinas Pertamanan Kota Medan, Jumat (13/1) pagi. Penebangan itu dilakukan berdasarkan hasil identifikasi dan evaluasi dari Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan, bahwa akar pohon sudah keropos dan tidak laik lagi.
Amatan Sumut Pos, Dinas Pertamanan didukung armada mobil tangga dari Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan, dan Satlantas Polrestabes Medan bersama di lokasi itu.
Petugas Dinas Pertamanan pertama-tama memangkas ranting dan dahan pohon trembesi. Selanjutnya mencincang bagian dahan dan batang pohon dengan memakai shinso, guna memudahkan petugas mengangkutnya ke dalam mobil.
Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan Zulkifli Sitepu mengatakan, kegiatan ini mereka rencanakan paling lama dua hari atau sampai Sabtu (14/1). Menurutnya, pohon yang sudah ditanda silang oleh Distanla akan mereka lakukan penebangan. “Sesuai hasil rekomendasi Distanla, ada dua pohon yang dinilai tidak laik lagi,” katanya.
Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan Zulkifli Sitepu mengatakan, penebangan ini juga masih difokuskan pada seputaran Merdeka Walk. Khusus trembesi sendiri, ada terdapat pada sisi utara, timur dan barat dari Merdeka Walk. “Jadi nanti semuanya akan kita cek. Sekarang ini kami melakukan kegiatan sesuai rekomendasi Distanla, di mana pertimbangannya karena sudah lapuk,” katanya.
Selain kondisi pohon yang dianggap sudah lapuk, lanjutnya, ada beberapa penyebab kenapa pohon-pohon di sana perlu mendapat perhatian khusus. “Ada karena terganggunya lingkungan pohon, apakah karena penyemenan atau kurangnya biopori, bahkan banyaknya lampu hias yang terpasang dibagian pohon. Terutama paku-paku yang menempel untuk lampu hiasnya, tentu menjadi penyebab keberlangsungan pohon-pohon tersebut,” jelasnya.
Guna meminimalisir kondisi eksisting pohon-pohon tersebut, Zulkifli juga mengatakan pihaknya mempercepat proses penebangan. Di mana sembari menunggu hasil gambar agar lingkungan terhadap perkembangan pohon lebih baik. “Termasuk estetika lingkungan dari Merdeka Walk sendiri. Khususnya lingkungan didekat pohon, minimal radius 2 sampai 3 meter. Jadi pertimbangan serapan air wajib kita prioritaskan, kemudian pernafasan akar dan lampu-lampu hias yang menempel,” katanya.
Disinggung mengenai conblok atau lantai Merdeka Walk yang perlu ditata ulang, mantan Kadis Kominfo ini menuturkan hal itu sedang dibahas lebih lanjut oleh tim terpadu dan manajemen Merdeka Walk. “Sekarang ini kita memikirkan agar meminimalisir resiko. Pohon mana yang sudah lapuk agar ditebang, dan mengurangi beban pohon akibat kurangnya ruang pernafasan akar. Kalau desiannya nanti akan sejalan,” katanya.
Merdeka Walk dalam hal ini sebagai pelaksana, terutama soal pembongkaran conblock dan penataan lingkungan bagi pohon-pohon yang ada. “Namun ketentuan teknis ada di kita dan Distanla. Merdeka Walk cuma berpikir bagaimana supaya halaman semakin luas bisa dimanfaatkan,” ujarnya seraya mengapresiasi pihak Satlantas Polrestabes Kota Medan, Dinas P2K dan manajemen Merdeka Walk, yang sudah membantu terlibat dalam penebangan pohon itu.
Zulkifli menyebutkan, anggaran penebangan pohon itu merupakan kerjasama atau gotong royong antara Pemko dan manajemen Merdeka Walk. “Termasuk yang ganti rugi atas kerugian pohon tumbang kemarin,” sebutnya.
Menyikapi ganti rugi terhadap tiga korban yang mengalami luka, serta kerusakan kendaraan akibat pohon tumbang, Zulkifli menyatakan Pemko Medan pasti akan menangungjawabi semuanya, serta didukung dari manajemen Merdeka Walk. “Sudah ditunjuk ketuanya si Toni (Kasi Penghijauan Dinas Pertamanan), untuk mengakumulasi jumlah kerugian. Termasuk biaya perobatan korban karena luka, dan kerusakan mobil-mobil itu,” katanya.
Pihaknya, klaim Zulkifli, saat ini sedang meminta estimasi terhadap biaya kerugian para korban tersebut. “Semua kan ada ketentuannya, jadi kami masih mengakumulasi semuanya. Jangan pula nanti yang rusak kelingking, dibilang jempol, kan sudah lain ceritanya. Inilah yang masih kami akumulasi,” janji Zulkifli.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Medan, AKBP Indra Warman menyebutkan, tidak ada penutupan ruas jalan terkait kegiatan penebangan pohon tersebut. Namun ia meminta masyarakat untuk menghindari Jalan Diponegoro, Imam Bonjol, dan Ahmad Yani. “Tidak ada yang ditutup. Tapi perlambatan terjadi di beberapa jalan. Kalau bisa hindari Jalan Ahmad Yani, Imam Bonjol, dan Diponegoro,” sebut Indra.
Ia mengungkapkan sebanyak 86 Polantas diturunkan untuk mengurai kemacetan atas kegiatan ini. “Mereka itu tersebar di berbagai titik setiap hari. Tidak ada persiapan khusus dan masalah personil ini. Pengguna jalan kami harap dapat mengerti,” ujarnya. (prn/ila)