TEMBUNG,SUMUTPOS.CO-Irma (26) warga Jalan Pasar VIII, Gg Kopi Coklat, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan ditemukan tewas mengenaskan di depan rumahnya, Rabu (18/1) pukul 17.00 WIB.
Wajah korban yang hanya menggunakan celana potong itu hancur dan kulit pahanya terkelupas. Mayat korban ditemukan dekat pohon pisang di Jalan Sempurna Gg Melati 27 dekat rel persis depan rumahnya.
Informasi diperoleh, yang pertama sekali menemukan mayat tersebut adalah tukang botot yang saat itu sedang mencari barang-barang bekas di pinggiran rel. “Yang pertama sekali menemukan mayatnya adalah tukang botot,” ujar Yanto, warga sekitar.
Tambah Yanto, korban selama ini sering keluar rumah dan dijemput pria temannya, namun hal itu tak dipedulikan warga. “Sering keluar malam bang bersama teman prianya,” tambahnya.
Perilaku tersebut memuncak setelah korban diceraikan suaminya beberapa bulan lalu. Perceraian diduga karena suaminya tak terima kepada Irma sebab anak mereka tewas tertabrak kereta api di depan rumah mereka.
“Anak mereka tertabrak kereta api kira-kira setahun lalu. Tiga bulan kemudian ia diceraikan suaminya. Dari situlah, ia mulai sering keluyuran malam,” terang Anto lagi.
Lain lagi keterangan Bu Bule yang juga warga sekitar. Pada Minggu (15/1), korban mengatakan kepada orangtuanya ia berangkat ke Berastagi untuk panen jeruk.
“Ia mengatakan pergi ke Berastagi untuk panen jeruk,” ujar Bu Bule.
Namun pada Senin (16/1) pukul 19.00 wib, teman korban berinisial U warga Jalan Pisang datang menjemput korban. Karena korban tak ada, U langsung pergi.
Tambah Bu Bule, selama ini korban berteman dekat dengan U dan A, warga Jalan Makmur. “Kedua pria ini yang sering menjemput korban dan membawanya keluar,” terangnya.
Amatan sumutpos.co, muka korban hancur dan mulutnya mengeluarkan darah serta pahanya terkelupas. Diduga korban sebelum dibunuh, dicekik dan kepalanya dibenturkan ke tembok.
Akibat penemuan mayat ini, kemacetan panjang terjadi di sekitar Jalan Sempurna, Tembung.
Mayat anak ketiga dari tiga bersaudara tersebut kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk autopsi.
Pjs Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Boy Situmorang yang tiba di lokasi ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Kita masih melakukan penyelidikan,” terangnya. (sor)