MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mursal (28) melapor ke Mapolsek Percut Seituan, Senin (20/2). Ustadz yang tinggal di Jalan Bejo Pasar IV Gang Anggrek Bulan Desa Bandar Klilppa, Percut Seituan itu melaporkan pencurian di rumahnya yang terjadi Selasa (7/2) lalu.
Dikatakan Ustadz Mursal, dia melapor karena pelaku pencurian di rumahnya yang sudah diketahui tidak kunjung ada itikad baik mengembalikan barang yang dicuri dari rumahnya.
“Saya sudah minta Kepala Dusun untuk bicara sama pelaku. Tapi sampai saat ini tidak ada tanda-tanda untuk mengganti,” ujar Mursal.
Menurut Ustadz Mursal, pelaku berhasil mengambil tas miliknya menggunakan galah sepanjang 5 meter. Diujungnya diberi jaring. Dikatakannya, pelaku itu diduga memasukkan gala melalui ventilasi di atas jendela kamar tidurnya. Hal itu, diduganya karena galah itu ditemukan di rumahnya yang diduga tertinggal oleh pelaku.
“Tas saya itu berisikan cincin mas kawin seberat 6 gram senilai Rp 3 juta dan juga uang tunai Rp 350 ribu,” tambah Ustadz Mursal.
Lebih lanjut, berdasar keterangan para tetangga, pelaku pencurian di rumahnya diduga dikordinir oleh seorang warga berinisial WA.
Oleh sebab itu, dirinya melapor kepada Kepala Dusun dengan maksud masalah itu dibicarakan secara kekeluargaan. Namun, dikatakan Ustadz Mursal jika itikad baik dari WA tidak kunjung ada.
“Ada saksi-saksi yang melihat dia di depan rumahku waktu kejadian,” ujar Ustadz Mursal mengakhiri.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun Sumut Pos, pada Januari 2017 ada beberapa laporan pembobolan rumah di wilayah hukum Polsek Percut Seituan. Selasa (17/1) Puspa melapor ke Polsek Percut Seituan. Dalam laporannya, wanita berusia 22 tahun itu mengaku telah kehilangan 2 unit laptop dari dalam kamar kost yang dihuninya di Jalan Ambai, Medan Tembung.
Setelah itu, adalah, Supriadi, melapor ke Polsek Percut Seituan, Sabtu (21/1). Pria yang berusia 45 tahun itu mengaku rumahnya di Perumahan Nabila IV, Jalan Bandar Setia Pasar 15, Percut Seituan, dibobol maling. Sehingga sepeda motor Honda Beat BK 4525 AFC miliknya hilang.
Kemudian, Saleh melapor ke Polsek Percut Seituan, Sabtu (21/1) pagi. Dalam laporannya, pria berusia 42 tahun itu mengaku kalau rumah yang sekaligus dijadikan sebagai tempat usaha menjual kebutuhan pokok, dobobol maling. Atas kejadian itu, dirinya merugi uang serta barang dagangannya seperti rokok senilai jutaan Rupiah.
Lebih lanjut adalah Alfred Cokro. Ia melapor ke Polsek Percut Seituan, Sabtu (21/1) siang. Dalam laporannya, Alfred mengaku jika toko besi sekalian bengkel bubut miliknya di Jalan Letda Sujono, dibobol maling. Sehingga dirinya menderita kerugian mencapai Rp50 juta.
Kemudian ada Riadi. Ia melapor ke Polsek Percut Seituan pada Senin (23/1). Riadi mengaku jika rumahnya di Jalan Surya Haji Desa Laut Dendang, Percut Seituan, disatroni maling pada Minggu (22/1) malam. Atas kejadian itu, pria berusia 39 tahun itu mengaku telah kehilangan 1 unit laptop, 1 unit notebok dan uang tunai Rp 700 ribu.
Selanjutnya, yakni Riyan Hadi yang mengaku kalau rumahnya di Jalan Pembangunan Lorong Salam, Desa Kolam, Percut Seituan dibobol maling, Rabu (8/2).
Akibat kejadian itu, pria berusia 25 tahun itu kehilangan sepeda motor Supra X 125 BK 6148 AEZ dan uang sebesar Rp5 juta.(ain/ala)