29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Tanah Galian C Berserak di Jalan

Lase menghubungi keluarganya pasca sepeda motornya tergelincir di lokasi. Sedang putrinya yang mengalami luka di kening terus menangis kesakitan.(Solideo/Sumut Pos).

SUMUTPOS.CO – Proyek galian C di tikungan simpang juma parik Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, mengancam keselamatan warga dan pengendara. Pasalnya, pihak pengelola membiarkan sisa tanah merah hasil galian berserakan di jalan.

Alhasil, di musim penghujan seperti saat ini, jalan di lokasi tersebut sangat licin, hingga sangat membahayakan bagi pengendara, khususnya sepeda motor. Kondisi ini diperparah lagi oleh medan jalan yang menurun dan menikung. Parahnya lagi, pihak pengelola galian C tidak ada memasang plang peringatan di dua arah jalan. Padahal, jalan itu adalah jalur alternatif dari simpang Desa Tongkeh menuju Tigapanah, Merek, Siantar dan Kabanjahe.

Atas kondisi itu, seorang pengendara sepeda motor jenis matic BK 3505 ACH yang dikendarai Lase membonceng istri dan dua anaknya yang masih balita tergelincir di lokasi, Selasa (7/3) pukul 17.30 WIB.

Beruntung, Lase dan keluarganya yang melaju dari Sukanalu menuju Tigapanah, tak meregang nyawa di saat itu. Meski begitu, Lase dan istri serta kedua anaknya menderita luka-luka.

Kondisi terparah dialami putrinya yang masih berusia 4 tahun. Keningnya koyak dan berdarah, saat ditemui Sumut Pos di lokasi, bocah itu terus menangis kesakitan. Sedang darah segar terus mengucur dari keningnya.  Mirisnya, Sitepu yang bertugas mengawasi proyek galian C itu malah terkesan menyalahkan Lase.

“Abang ini kencang kali tadi. Kebetulan ada mobil berhenti di sini, makanya sepeda motornya tergelincir,” elaknya saat ditemui Sumut Pos di lokasi. Ditanya kenapa tidak memasang plang peringatan 50 meter dari lokasi proyek? Sitepu sempat terdiam sejanak. “Iyalah, nanti kami pasang,” katanya sekenanya sembari berlalu. Karena tak mau ribut, Lase dan keluarganya hanya bisa pasrah dan beranjak dari lokasi untuk berobat.

Sembiring, salah satu warga sekitar yang ditemui Sumut Pos menilai pengelola proyek galian C itu hanya mementingkan bisnis, tanpa mempedulikan keselamatan warga dan pengendara. “Sudah banyak kutengok pengemdara jatuh di sini. Bahaya kali memang jalan ini. Harusnya pemerintah dan penegak hukum menindak tegas pengelola galian ini. Mereka malah membiarkan,”kesalnya.

Camat Barusjahe Kalsium Sitepu yang dikonfirmasi, mengaku akan menyuruh pihak pengelola proyek memasang plang peringatan di lokasi. “Besok akan saya suruh mereka memasang plang peringatan di sana,” katanya. (deo/han)

 

Lase menghubungi keluarganya pasca sepeda motornya tergelincir di lokasi. Sedang putrinya yang mengalami luka di kening terus menangis kesakitan.(Solideo/Sumut Pos).

SUMUTPOS.CO – Proyek galian C di tikungan simpang juma parik Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, mengancam keselamatan warga dan pengendara. Pasalnya, pihak pengelola membiarkan sisa tanah merah hasil galian berserakan di jalan.

Alhasil, di musim penghujan seperti saat ini, jalan di lokasi tersebut sangat licin, hingga sangat membahayakan bagi pengendara, khususnya sepeda motor. Kondisi ini diperparah lagi oleh medan jalan yang menurun dan menikung. Parahnya lagi, pihak pengelola galian C tidak ada memasang plang peringatan di dua arah jalan. Padahal, jalan itu adalah jalur alternatif dari simpang Desa Tongkeh menuju Tigapanah, Merek, Siantar dan Kabanjahe.

Atas kondisi itu, seorang pengendara sepeda motor jenis matic BK 3505 ACH yang dikendarai Lase membonceng istri dan dua anaknya yang masih balita tergelincir di lokasi, Selasa (7/3) pukul 17.30 WIB.

Beruntung, Lase dan keluarganya yang melaju dari Sukanalu menuju Tigapanah, tak meregang nyawa di saat itu. Meski begitu, Lase dan istri serta kedua anaknya menderita luka-luka.

Kondisi terparah dialami putrinya yang masih berusia 4 tahun. Keningnya koyak dan berdarah, saat ditemui Sumut Pos di lokasi, bocah itu terus menangis kesakitan. Sedang darah segar terus mengucur dari keningnya.  Mirisnya, Sitepu yang bertugas mengawasi proyek galian C itu malah terkesan menyalahkan Lase.

“Abang ini kencang kali tadi. Kebetulan ada mobil berhenti di sini, makanya sepeda motornya tergelincir,” elaknya saat ditemui Sumut Pos di lokasi. Ditanya kenapa tidak memasang plang peringatan 50 meter dari lokasi proyek? Sitepu sempat terdiam sejanak. “Iyalah, nanti kami pasang,” katanya sekenanya sembari berlalu. Karena tak mau ribut, Lase dan keluarganya hanya bisa pasrah dan beranjak dari lokasi untuk berobat.

Sembiring, salah satu warga sekitar yang ditemui Sumut Pos menilai pengelola proyek galian C itu hanya mementingkan bisnis, tanpa mempedulikan keselamatan warga dan pengendara. “Sudah banyak kutengok pengemdara jatuh di sini. Bahaya kali memang jalan ini. Harusnya pemerintah dan penegak hukum menindak tegas pengelola galian ini. Mereka malah membiarkan,”kesalnya.

Camat Barusjahe Kalsium Sitepu yang dikonfirmasi, mengaku akan menyuruh pihak pengelola proyek memasang plang peringatan di lokasi. “Besok akan saya suruh mereka memasang plang peringatan di sana,” katanya. (deo/han)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/