26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Masuk Kuburan Bayar Rp60 Ribu

Pungli-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ada saja aksi pungutan liar yang dilakukan para preman di Kota Medan. Kali ini para preman mengambil kesempatan dengan memasang tarif masuk pekuburan Tionghoa di kawasan Medan Johor sebesar Rp60 ribu. Para preman berdalih uang tersebut sebaqgi uang keamanan, parkir dan kebersihan.

Menurut informasi yang diterima Sumut Pos, para preman mengambil kesempatan para moment Cheng Beng. Di moment ini warga etnis Tionghoa memang berziarah ke kuburan keluarga maupun nenek moyang.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Delitua, Kompol Wira Prayatna yang dikonfirmasi Sumut Pos soal ini mengaku tidak mengetahuinya.

“Saya kurang monitor soal berapa dikutip dan siapa yang mengutip. Tapi setahu saya, informasinya kutipan itu merupakan kesepakatan bersama paguyuban etnis Tionghoa yang ada keluarganya dikuburkan di sana,” kata Wira.

Meski tak mengetahui dasar apa kutipan itu, Wira beranggapan kalau kutipan itu sebagai biaya penjagaan parkir, keamanan dan kebersihan saat ritual Cheng Beng berlangsung. “Mungkin uangnya untuk itu, karena padat sekali kawasan ketika kegiatan (Ritual Cheng Beng,red) berlangsung,” tuturnya.

Namun menurutnya, pihaknya akan menurun petugas untuk mengawal pelaksanaan Cheng Beng di sana dan mencari tahu apakah ada kutipan liar yang mengarah ke aksi pemerasan dan premanisme. “Tentunya kita akan mengawal kegiatan itu. Untuk kutipan masuk, nanti saya akan koordinasi dengan kepala desa dan pengurus Paguyuban Tionghoa di sana soal kutipan itu,” pungkas Wira (mag-1/ila)

Pungli-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ada saja aksi pungutan liar yang dilakukan para preman di Kota Medan. Kali ini para preman mengambil kesempatan dengan memasang tarif masuk pekuburan Tionghoa di kawasan Medan Johor sebesar Rp60 ribu. Para preman berdalih uang tersebut sebaqgi uang keamanan, parkir dan kebersihan.

Menurut informasi yang diterima Sumut Pos, para preman mengambil kesempatan para moment Cheng Beng. Di moment ini warga etnis Tionghoa memang berziarah ke kuburan keluarga maupun nenek moyang.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Delitua, Kompol Wira Prayatna yang dikonfirmasi Sumut Pos soal ini mengaku tidak mengetahuinya.

“Saya kurang monitor soal berapa dikutip dan siapa yang mengutip. Tapi setahu saya, informasinya kutipan itu merupakan kesepakatan bersama paguyuban etnis Tionghoa yang ada keluarganya dikuburkan di sana,” kata Wira.

Meski tak mengetahui dasar apa kutipan itu, Wira beranggapan kalau kutipan itu sebagai biaya penjagaan parkir, keamanan dan kebersihan saat ritual Cheng Beng berlangsung. “Mungkin uangnya untuk itu, karena padat sekali kawasan ketika kegiatan (Ritual Cheng Beng,red) berlangsung,” tuturnya.

Namun menurutnya, pihaknya akan menurun petugas untuk mengawal pelaksanaan Cheng Beng di sana dan mencari tahu apakah ada kutipan liar yang mengarah ke aksi pemerasan dan premanisme. “Tentunya kita akan mengawal kegiatan itu. Untuk kutipan masuk, nanti saya akan koordinasi dengan kepala desa dan pengurus Paguyuban Tionghoa di sana soal kutipan itu,” pungkas Wira (mag-1/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/