30 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Fasilitas Pendukung Tol Medan-Binjai Sudah Siap

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PENGERJAAN TOL MEDAN-BINJAI_Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan Tol Medan-Binjai dikawasan Jalan Megawati Binjai, Rabu (1/3). Jalan tol sepanjang 16,8 kilometer yang akan menghubungkan dua kota di Sumatera Utara Medan dan Binjai tersebut diprediksi akan menjadi alternatif pengurai kemacetan.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Jalan Tol Medan-Binjai yang dibangun sepanjang 16,8 kilometer (km) saat ini tengah dalam pengerjaan. Pemerintah Kota (Pemko) Binjai sudah mengklaim, fasilitas umum sebagai pendukung jalan bebas hambatan yang dikerjakan PT Hutama Karya itu, dinyatakan siap.

Artinya, fasilitas pendukung seperti lampu penerangan dan jalan yang mulus untuk wilayah Pemerintahan Kota Binjai, dinyatakan telah siap. Tak ada lagi jalan berlubang maupun lampu penerangan yang belum dibangun.

“Kita sudah siapkan semuanya. Jadi juga harus dilihat batas Binjai dulu. Pas di depan pintu tol, itu bukan masuk Kota Binjai. Itu masuk Deliserdang. Ya makanya, untuk masuk Binjai, itu sudah selesai semua lampu kita,” ujar Wali Kota Binjai, Muhammad Idaham kepada Sumut Pos, akhir pekan lalu.

Dia mengklaim, lampu penerangan yang belum ada itu tak masuk wilayah Kota Binjai. “Yang mana ada lampu jalan, itu Kota Binjai. Yang enggak (ada lampu jalan), itu masuk Deliserdang,” kata Wali Kota Binjai dua periode ini.

Berdasar pantauan wartawan Sumut Pos, jalan utama Medan-Binjai atau disebut Jalan Soekarno-Hatta, masih terdapat lampu yang padam. Memang jumlahnya tak mencapai puluhan. Namun, tetap saja masih ditemui lampu penerangan ruas jalan yang tak menyala.

Sejauh ini, pengadaan lahan sudah 84 persen dengan progres konstruksi mencapai 35,1 persen. Proyek Jalan Tol Medan-Binjai dikerjakan terdiri dari tiga seksi. Ketiga seksi itu mencakup wilayah Binjai-Semayang sepanjang 4,27 km, Semayang-Helvetia sepanjang 6,17 km, dan Helvetia-Tanjungmulia yang saat ini belum ada dilakukan konstruksi lantaran pembebasan lahan baru mencapai 50 persen.

Idaham melanjutkan, Pemko Binjai tak hanya memikirkan fasilitas pendukung dan umum saja menyikapi persiapan menuju rampungnya Jalan Tol Medan-Binjai. “Dampak luas ekonominya juga dilihat. Persiapan kita untuk memanfaatkan peluang, mengoptimalkan peluang untuk mensejahterakan masyarakat. Maka inilah saya MoU dengan BNI untuk membangun ini. Jadi membangun itu harus dengan membangun suatu kolaborasi dengan baik. Misalnya dengan jalan. Jalan itu berlubang, itu jalan negara,” kata mantan Kadis Pertamanan Kota Medan ini.

Menurut informasi, Pemko Binjai juga berencana membangun ringroad. Ditanya itu, Idaham membenarkan. Namun sayang, rencana pembangunan itu masih belum dilakukan pengerjaannya. Sebab, terkendala dengan pembebasan lahan.

Selain membangun ringroad, ujar Idaham, Pemko Binjai pun akan membangun kawasan industri. Bahkan, akses Jalan Ringroad itu akan menghubungkan langsung ke kawasan industri tersebut.

“Akan kita bangun tahun ini. Sebelum kita membangun poros industri itu, banyak hal. Maka perlu ilmu dan pengetahuan sehingga kita bisa menyiapkan perencanaan dengan baik. Sehingga kota ini benar-benar menjadi kota yang cerdas, kota yang dapat menyejahterakan masyarakat,” tandasnya. (ted/adz)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PENGERJAAN TOL MEDAN-BINJAI_Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan Tol Medan-Binjai dikawasan Jalan Megawati Binjai, Rabu (1/3). Jalan tol sepanjang 16,8 kilometer yang akan menghubungkan dua kota di Sumatera Utara Medan dan Binjai tersebut diprediksi akan menjadi alternatif pengurai kemacetan.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Jalan Tol Medan-Binjai yang dibangun sepanjang 16,8 kilometer (km) saat ini tengah dalam pengerjaan. Pemerintah Kota (Pemko) Binjai sudah mengklaim, fasilitas umum sebagai pendukung jalan bebas hambatan yang dikerjakan PT Hutama Karya itu, dinyatakan siap.

Artinya, fasilitas pendukung seperti lampu penerangan dan jalan yang mulus untuk wilayah Pemerintahan Kota Binjai, dinyatakan telah siap. Tak ada lagi jalan berlubang maupun lampu penerangan yang belum dibangun.

“Kita sudah siapkan semuanya. Jadi juga harus dilihat batas Binjai dulu. Pas di depan pintu tol, itu bukan masuk Kota Binjai. Itu masuk Deliserdang. Ya makanya, untuk masuk Binjai, itu sudah selesai semua lampu kita,” ujar Wali Kota Binjai, Muhammad Idaham kepada Sumut Pos, akhir pekan lalu.

Dia mengklaim, lampu penerangan yang belum ada itu tak masuk wilayah Kota Binjai. “Yang mana ada lampu jalan, itu Kota Binjai. Yang enggak (ada lampu jalan), itu masuk Deliserdang,” kata Wali Kota Binjai dua periode ini.

Berdasar pantauan wartawan Sumut Pos, jalan utama Medan-Binjai atau disebut Jalan Soekarno-Hatta, masih terdapat lampu yang padam. Memang jumlahnya tak mencapai puluhan. Namun, tetap saja masih ditemui lampu penerangan ruas jalan yang tak menyala.

Sejauh ini, pengadaan lahan sudah 84 persen dengan progres konstruksi mencapai 35,1 persen. Proyek Jalan Tol Medan-Binjai dikerjakan terdiri dari tiga seksi. Ketiga seksi itu mencakup wilayah Binjai-Semayang sepanjang 4,27 km, Semayang-Helvetia sepanjang 6,17 km, dan Helvetia-Tanjungmulia yang saat ini belum ada dilakukan konstruksi lantaran pembebasan lahan baru mencapai 50 persen.

Idaham melanjutkan, Pemko Binjai tak hanya memikirkan fasilitas pendukung dan umum saja menyikapi persiapan menuju rampungnya Jalan Tol Medan-Binjai. “Dampak luas ekonominya juga dilihat. Persiapan kita untuk memanfaatkan peluang, mengoptimalkan peluang untuk mensejahterakan masyarakat. Maka inilah saya MoU dengan BNI untuk membangun ini. Jadi membangun itu harus dengan membangun suatu kolaborasi dengan baik. Misalnya dengan jalan. Jalan itu berlubang, itu jalan negara,” kata mantan Kadis Pertamanan Kota Medan ini.

Menurut informasi, Pemko Binjai juga berencana membangun ringroad. Ditanya itu, Idaham membenarkan. Namun sayang, rencana pembangunan itu masih belum dilakukan pengerjaannya. Sebab, terkendala dengan pembebasan lahan.

Selain membangun ringroad, ujar Idaham, Pemko Binjai pun akan membangun kawasan industri. Bahkan, akses Jalan Ringroad itu akan menghubungkan langsung ke kawasan industri tersebut.

“Akan kita bangun tahun ini. Sebelum kita membangun poros industri itu, banyak hal. Maka perlu ilmu dan pengetahuan sehingga kita bisa menyiapkan perencanaan dengan baik. Sehingga kota ini benar-benar menjadi kota yang cerdas, kota yang dapat menyejahterakan masyarakat,” tandasnya. (ted/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/