32 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Jangan Beda Agama Negara Pecah

Foto: Istimewa
Presiden Joko Widodo didampingi Gubsu Tengku Erry Nuradi meresmikan Tugu Titik Nol Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Jumat (24/03/2017).

BARUS, SUMUTPOS.CO – Presiden RI Joko Widodo mengingatkan, perbedaan agama di Indonesia jangan sampai membuat negara terpecah. Apalagi karena perbedaan sikap politik untuk memilih pemimpin, membuat kita menjadi terpecah.

“Kita banyak agama, banyak suku dan banyak budaya lokal,  semoga itu dapat menjadi barokah (berkah, Red) bagi bangsa kita,” kata Jokowi pada peresmian titik nol perkembangan Islam Nusantara, pada Jumat (24/3) di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah

Jokowi menyebutkan, hingga saat ini ada sejumlah kabupaten di Sumatera Utara (Sumut) yang sudah dikunjunginya, seperti di Kepulauan Nias. Sambutan atau ucapan selamat datangnya dikatakan Ya’Ahowu. Ternyata di Tapanuli Tengah berbeda dengan Nias, di Tapanuli Tengah ucapan selamat datangnya adalah Horas. Masih di Sumut juga, di Dairi dan Karo, ucapan selamat datangnya berbeda lagi.

“Jadi ini baru di Sumatera Utara saja ternyata juga memiliki banyak budaya,  apalagi Indonesia yang memiliki 34 Propinsi dan ratusan daerah tingkat dua, tentunya memiliki budaya yang berbeda juga. Jangan sampai karena perbedaan agama, Negara kita ini sampai terpecah. Jangan juga karena politik untuk memilih pemimpin, kita menjadi terpecah. Kita banyak agama, banyak suku dan banyak budaya lokal,  semoga itu dapat menjadi barokah bagi bangsa kita,”harapnya.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, dari Sabang sampai Merauke memiliki sekitar 714 suku,  untuk itu ia mengajak semua warga negara Indonesia, khususnya para ulama untuk menjaga semua etnisitas ini.  Perbedaan etnisitas ini adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Jokowi menyinggung potensi daerah Barus, dia menyebutkan, mumi terjadi di Mesir ada yang dapat diawetkan karena adanya kapur barus dari daerah ini, sehingga Barus dari dulu sudah diketahui oleh dunia luar, bahkan Kota Barus pada zaman dahulu sudah ada hubungan dagang dengan dunia luar.

Foto: Istimewa
Presiden Joko Widodo didampingi Gubsu Tengku Erry Nuradi meresmikan Tugu Titik Nol Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Jumat (24/03/2017).

BARUS, SUMUTPOS.CO – Presiden RI Joko Widodo mengingatkan, perbedaan agama di Indonesia jangan sampai membuat negara terpecah. Apalagi karena perbedaan sikap politik untuk memilih pemimpin, membuat kita menjadi terpecah.

“Kita banyak agama, banyak suku dan banyak budaya lokal,  semoga itu dapat menjadi barokah (berkah, Red) bagi bangsa kita,” kata Jokowi pada peresmian titik nol perkembangan Islam Nusantara, pada Jumat (24/3) di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah

Jokowi menyebutkan, hingga saat ini ada sejumlah kabupaten di Sumatera Utara (Sumut) yang sudah dikunjunginya, seperti di Kepulauan Nias. Sambutan atau ucapan selamat datangnya dikatakan Ya’Ahowu. Ternyata di Tapanuli Tengah berbeda dengan Nias, di Tapanuli Tengah ucapan selamat datangnya adalah Horas. Masih di Sumut juga, di Dairi dan Karo, ucapan selamat datangnya berbeda lagi.

“Jadi ini baru di Sumatera Utara saja ternyata juga memiliki banyak budaya,  apalagi Indonesia yang memiliki 34 Propinsi dan ratusan daerah tingkat dua, tentunya memiliki budaya yang berbeda juga. Jangan sampai karena perbedaan agama, Negara kita ini sampai terpecah. Jangan juga karena politik untuk memilih pemimpin, kita menjadi terpecah. Kita banyak agama, banyak suku dan banyak budaya lokal,  semoga itu dapat menjadi barokah bagi bangsa kita,”harapnya.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, dari Sabang sampai Merauke memiliki sekitar 714 suku,  untuk itu ia mengajak semua warga negara Indonesia, khususnya para ulama untuk menjaga semua etnisitas ini.  Perbedaan etnisitas ini adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Jokowi menyinggung potensi daerah Barus, dia menyebutkan, mumi terjadi di Mesir ada yang dapat diawetkan karena adanya kapur barus dari daerah ini, sehingga Barus dari dulu sudah diketahui oleh dunia luar, bahkan Kota Barus pada zaman dahulu sudah ada hubungan dagang dengan dunia luar.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/