Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Busral Manan kembali menegaskan, parkir di lokasi Ramadhan Fair gratis. Penegasan ini disampaikan Busral Manan menyikapi adanya tudingan, telah terjadi pungutan liar (pungli) kepada pemilik kendaraan roda dua dan empat yang berkunjung ke Ramadhan Fair.
“Ah, tidak ada pengutipan parkir di lokasi sekitar Ramadhan Fair. Kita sudah menyiapkan lokasi untuk pengunjung yang membawa kendaraan di tempat yang ditunjuk dan tidak dipungut biaya alias gratis,” ujar Busral Manan usai berbuka puasa bersama di Balai Kota bersama Wali Kota Medan, Rahudman Harahap dan seluruh PNS jajaran Pemko Medan, Jumat (12/8) malam.
Dikatakannya, Pemko Medan khususnya Disbudpar bersama panitia sudah membuat lokasi parkir untuk para pengunjung secara gratis. “Untuk tempatnya ada di dalam kawasan Kantor Perpustakaan, Medan. Kepada pengunjung yang memakai lahan parkir di lokasi tersebut tak dipungut biaya dan kendaraan pengunjung akan aman dengan memakai kunci tambahan untuk bisa memastikan kendaraannya aman,” ucapnya lagi.
Ketika disinggung tentang adanya petugas parkir di sekitar kawasan Ramadhan Fair yang memakai bet dari Disbudpar, Busral juga membantahnya. Dia menjelaskan kalau pengelolaan parkir di sekitar kawasan Ramadhan Fair adalah Dinas Perhubungan.
“Parkir tak dikelola Disbudpar, tapi sudah ada petugas yang menjalankan fungsinya masing-masing. Sekali lagi saya katakan perpakiran dikelola Dinas Perhubungan,” cetusnya lagi.
Menurutnya, kalau pun ada pengutipan terhadap pengunjung yang menaiki roda dua dan empat di sekitar Ramadhan Fair. Itu tanpa sepengetahuan dari panitia pelaksana. “Bisa saja, warga sekitar ataupun petugas parkir yang tak resmi melakukan pengutipan. Karena mereka mempunyai lahan untuk lokasi parkir kepada pengunjung Ramadhan Fair. Sampai saat ini belum ada pengunjung yang merasa resah dan keberatan,” ungkapnya lagi.
Mengenai adanya pramusaji di salah satu stan kuliner yang memakai busana tidak sopan, atau bisa dikatakan berpakaian seksi, Busral menjelaskan, hal itu bukan kesengajaan. Menurutnya, mungkin saja yang dimaksud berpakaian tidak sopan itu bukan pramusaji, melainkan juru masak di dapur yang kebetulan keluar dari stan untuk mencari udara segar.
Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Parkir Dinas Perhubungan Kota Medan Medan Fahmi Harahap mengaku kecewa dengan Disbudpar yang mengeluarkan bet bagi petugas parkir di Ramadhan Fair. Pasalnya, yang berhak mengeluarkan bet atau kartu identitas bagi petugas parkir hanya Dinas Perhubungan Kota Medan.
Pihaknya selaku pengelola Perpakiran sudah menanyakannya langsung ke Disbupdar melalui Kepala Bidang (Kabid) Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan, Riswan. “Jawaban dari Disbudpar, bet tersebut memang diberikan untuk petugas parkir resmi di Ramadan Fair oleh Disbudpar. Ini sudah tidak betul, karena bet tersebut di berikan kepada orang yang bukan petugas parkir. Kami minta bet tersebut ditarik,” tegasnya.
Dijelaskan Fahmi, dalam paparan yang dilakukannya bersama forum bersama sudah menyampaikan dan membahas keberatan atas kejadian ini dan meminta aparat keamanan untuk segera bertindak. “Kami sudah meminta kepada petugas polisi untuk menangkap bila ada yang melakukan pungli, karena sudah tak resmi. Sementara, polisi tak bisa melakukan penangkapan karena tak ada pengunjung yang keberatan,” kata Fahmi. (adl)