26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Lanjutkan Roadshow, Menpar Arief Yahya ke Markas Lion Air Lagi

Menter Pariwisata Arief Yahya saat roadshow ke markas Lion Air di Jakarta lagi. Ini kali kedua dia ditemui Rusdi Kirana, bos LCC Low Cost Carrier Airlines, berlogo singa merah itu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kegigihan, kengototan, agresivitas menteri yang satu ini, makin kelihatan! Pantang putus asa sebelum goalnya tercapai. Spirit WIN-way, solid, speed, smart, dia tularkan ke seluruh pejabat Kemenpar RI, untuk mencapai target double 20 juta di 2019 nanti.

Siapa lagi kalau bukan Arief Yahya, Menteri yang dipercaya Presiden Jokowi mengurus pariwisata itu. Kamis, 4 Mei 2017, Mantan Dirut PT Telkom ini mendatangi markas Lion Air di Jakarta lagi. Ini kali kedua dia ditemui Rusdi Kirana, bos LCC Low Cost Carrier Airlines, berlogo singa merah itu.

Menpar Arief terus roadshow ke semua stakeholder air connectivity. Airlines, Airports dan Airnav Authority. Ini sebagai tindak lanjut Rakornas I tahun 2017 di Hotel Borobudur lalu. Ini juga tantangan ketika seats capacity masih kurang 2 juta lagi di 2017 ini.

Dua pebisnis profesional, ketika bertemu pasti menghasilkan keputusan besar. Menpar Arief langsung ditemui oleh Owner Lion Air Group Rusdi Kirana yang didampingi Edward Sirait, CEO Lion Group, Rudy Lumingkewas, CEO Lion Air, Achmad Hasan, CEO Wings Air, Rama Chandra, CEO Malindo (Malaysia), dan Darsito Hendroseputro, CEO Thai Lion Air yang Minggu sebelumnya bertemu di Bangkok, di sela-sela WTTC – UNWTO Ministrial Dialogue itu.

Lion Air melaporkan beberapa kemajuan setelah pertemuan dengan Menpar Arief sebelumnya. “Jumlah penerbangan ke Manado dari China yang sekarang menjadi 3 kali sehari, mampu mengangkut 2.400 wisman,” kata Rusdi Kirana.

Namun Rusdi menyampaikan kendala, seperti jumlah hotel di Manado yang tidak mencukupi, sehingga peningkatan kapasitas penerbangan sulit dilakukan. “Jumlah 2.400 wisman merupakan jumlah maksimal, tidak cukup lagi kapasitas hotelnya,” kata Rusdi.

Rusdi Kirana menyarankan agar perusahaan BUMN, seperti WIKA, membangun hotel dengan bantuan financing dari bank-bank BUMN. “Lion Air bersedia untuk memblok dan memastikan kamar-kamar hotel tersebut dibeli Lion Group, sehingga ketersediaan pelanggan hotel dapat terjamin,” tantang Rusdi Kirana.

Lion Air juga masih menemui kendala regulasi dari Kemenhub. Menpar Arief berjanji akan meneruskan kajian hukum dari Lion Air kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, sehingga peraturan-peraturan yang banyak menghambat dapat dihilangkan.

Menter Pariwisata Arief Yahya saat roadshow ke markas Lion Air di Jakarta lagi. Ini kali kedua dia ditemui Rusdi Kirana, bos LCC Low Cost Carrier Airlines, berlogo singa merah itu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kegigihan, kengototan, agresivitas menteri yang satu ini, makin kelihatan! Pantang putus asa sebelum goalnya tercapai. Spirit WIN-way, solid, speed, smart, dia tularkan ke seluruh pejabat Kemenpar RI, untuk mencapai target double 20 juta di 2019 nanti.

Siapa lagi kalau bukan Arief Yahya, Menteri yang dipercaya Presiden Jokowi mengurus pariwisata itu. Kamis, 4 Mei 2017, Mantan Dirut PT Telkom ini mendatangi markas Lion Air di Jakarta lagi. Ini kali kedua dia ditemui Rusdi Kirana, bos LCC Low Cost Carrier Airlines, berlogo singa merah itu.

Menpar Arief terus roadshow ke semua stakeholder air connectivity. Airlines, Airports dan Airnav Authority. Ini sebagai tindak lanjut Rakornas I tahun 2017 di Hotel Borobudur lalu. Ini juga tantangan ketika seats capacity masih kurang 2 juta lagi di 2017 ini.

Dua pebisnis profesional, ketika bertemu pasti menghasilkan keputusan besar. Menpar Arief langsung ditemui oleh Owner Lion Air Group Rusdi Kirana yang didampingi Edward Sirait, CEO Lion Group, Rudy Lumingkewas, CEO Lion Air, Achmad Hasan, CEO Wings Air, Rama Chandra, CEO Malindo (Malaysia), dan Darsito Hendroseputro, CEO Thai Lion Air yang Minggu sebelumnya bertemu di Bangkok, di sela-sela WTTC – UNWTO Ministrial Dialogue itu.

Lion Air melaporkan beberapa kemajuan setelah pertemuan dengan Menpar Arief sebelumnya. “Jumlah penerbangan ke Manado dari China yang sekarang menjadi 3 kali sehari, mampu mengangkut 2.400 wisman,” kata Rusdi Kirana.

Namun Rusdi menyampaikan kendala, seperti jumlah hotel di Manado yang tidak mencukupi, sehingga peningkatan kapasitas penerbangan sulit dilakukan. “Jumlah 2.400 wisman merupakan jumlah maksimal, tidak cukup lagi kapasitas hotelnya,” kata Rusdi.

Rusdi Kirana menyarankan agar perusahaan BUMN, seperti WIKA, membangun hotel dengan bantuan financing dari bank-bank BUMN. “Lion Air bersedia untuk memblok dan memastikan kamar-kamar hotel tersebut dibeli Lion Group, sehingga ketersediaan pelanggan hotel dapat terjamin,” tantang Rusdi Kirana.

Lion Air juga masih menemui kendala regulasi dari Kemenhub. Menpar Arief berjanji akan meneruskan kajian hukum dari Lion Air kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, sehingga peraturan-peraturan yang banyak menghambat dapat dihilangkan.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/