25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Kakek dan Nenek Kobarkan Semangat Kemerdekaan

Lomba Baca Puisi Perjuangan di Yayasan Sosial Prestasi Lanjut Usia Sumut

‘’Kami sudah coba apa yang kami bisa, tapi kerja belum selesai. Belum apa-apa. Kami sudah beri kami punya jiwa, kerja belum selesai. Belum bisa memperhitungkan 4-5 ribu nyawa.’’

INILAH sebait puisi perjuangan Krawang Bekasi karya Chairil Anwar yang menjadi puisi wajib dalam lomba baca puisi perjuangan menyambut HUT Kemerdekaan Indonesia ke-66 di Yayasan Sosial Prestasi Lanjut Usia Sumut di Jalan Candi Mendut Medan. Acara ini juga dirangkai dengan acara buka puasa bersama.

Tak cuma satu puisi yang dibawa para peserta. Selain puisi wajib Krawang Bekasi, peserta harus membaca puisi pilihan. Panitia pun menyediakan juga puisi perjuangan yang dapat dipilih peserta yakni Catatan Tahun 1945, Diponegoro dan Pahlawan Tak Dikenal.

Sesuai dengan penyelenggara acara yang dimotori para tokoh senior Sumut diantaranya Ketua Pepabri Sumut Brigjen TNI (Purn) H Muhammad Ali Imran Siregar MBA, Ketua Dewan Kesenian Medan yang juga Ketua Panitia Lomba, Hj Anita Chairunnisa Daryatmo. Ketua dan Sekretaris Yayasan Sosial Prestasi Lanjut Usia Sumut H Sanggup Purba dan Hj Saniwati ini maka 41 peserta lomba juga berasal dari kalangan lanjut usia.

Meski tak muda lagi, namun gaya para peserta lomba baca puisi perjuangan khusus lansia ini tampil memukan mengobarkan semangat kemerdekaan Indonesia. Sembari menjalankan ibadah puasa, suara lantang para peserta lomba baca puisi ini tetap membahana.

Diantara para peserta yang berasal dari kalangan pejuang kemerdekaan, warakauri, istri purnawirawan TNI/Polri ada yang datang dengan memakai pakaian tradisional. Ada pula yang memakai baju ala pejuang kemerdekaan, perawat perang dan sebagainya.

Lebih empat jam para peserta memainkan intonasi, gaya dan gerak dalam melakukan dramatikal puisi-puisi perjuangan tersebut. Dari penilaian para peserta ini, dewan juri yakni Baharuddin Sahputra, Dra F Adla Hasibuan dan Ibnu Hajar SPd ini memlilih 10 peserta terbaik kelompok kakek dan nenek.
Pemenang lomba kelompok kakek yakni juara pertama Drs Amrin Karim MHum, juara dua Sauridas, juara tiga SM Napitupulu, juara empat Nurdin Silalahi dan juara lima Pugun Bangun. Sedangkan kelompok neneki Nurida Hutagalung, Hj Lely Farida, Hj Ratni Siti Rahma Hutabarat, Ny Ridwan dan Ny Amir Hamzah.

Magdalena, salah seorang peserta lomba baca puisi mengaku senang dapat mengikuti lomba baca puisi antarlansia yang baru pertama kali digelar di Sumut. Ia berharap lomba ini dapat mempersatukan semua lansia di Sumut termasuk para warakauri di Sumut . Semangat membaca puisi juga dilontarkan Paino, purnawiran Polri yang ikut dalam lomba. ‘’Walau tak menang, harus semangat,’’ kata warga Mariendal-I tersebut.

Ungkapan senada diutarakan  Ketua Dewan Kesenian Medan yang juga Ketua Panitia Lomba, Hj Anita Chairunnisa Daryatmo. Anita yang juga pengurus DPD Pepabri Sumut. ‘’Kita berharap para lansia tak sekadar memikirkan hari tua karena para lansia masih dapat diberdayakan untuk pembangunan Indonesia,’’ terangnya.

Ia berharap generasi penerus bangsa dapat bersemangat dalam mengisi pembangunan. Demikian pula untuk menggali bakat para lansia dan generasi penerus bangsa. ‘’Tetap semangat mencintai budaya dan kesenian bangsa. Kita berharap acara ini dapat membangkitkan semangat melestarikan budaya dan kesenian nasional,’’ jelasnya. (*/rel)

Lomba Baca Puisi Perjuangan di Yayasan Sosial Prestasi Lanjut Usia Sumut

‘’Kami sudah coba apa yang kami bisa, tapi kerja belum selesai. Belum apa-apa. Kami sudah beri kami punya jiwa, kerja belum selesai. Belum bisa memperhitungkan 4-5 ribu nyawa.’’

INILAH sebait puisi perjuangan Krawang Bekasi karya Chairil Anwar yang menjadi puisi wajib dalam lomba baca puisi perjuangan menyambut HUT Kemerdekaan Indonesia ke-66 di Yayasan Sosial Prestasi Lanjut Usia Sumut di Jalan Candi Mendut Medan. Acara ini juga dirangkai dengan acara buka puasa bersama.

Tak cuma satu puisi yang dibawa para peserta. Selain puisi wajib Krawang Bekasi, peserta harus membaca puisi pilihan. Panitia pun menyediakan juga puisi perjuangan yang dapat dipilih peserta yakni Catatan Tahun 1945, Diponegoro dan Pahlawan Tak Dikenal.

Sesuai dengan penyelenggara acara yang dimotori para tokoh senior Sumut diantaranya Ketua Pepabri Sumut Brigjen TNI (Purn) H Muhammad Ali Imran Siregar MBA, Ketua Dewan Kesenian Medan yang juga Ketua Panitia Lomba, Hj Anita Chairunnisa Daryatmo. Ketua dan Sekretaris Yayasan Sosial Prestasi Lanjut Usia Sumut H Sanggup Purba dan Hj Saniwati ini maka 41 peserta lomba juga berasal dari kalangan lanjut usia.

Meski tak muda lagi, namun gaya para peserta lomba baca puisi perjuangan khusus lansia ini tampil memukan mengobarkan semangat kemerdekaan Indonesia. Sembari menjalankan ibadah puasa, suara lantang para peserta lomba baca puisi ini tetap membahana.

Diantara para peserta yang berasal dari kalangan pejuang kemerdekaan, warakauri, istri purnawirawan TNI/Polri ada yang datang dengan memakai pakaian tradisional. Ada pula yang memakai baju ala pejuang kemerdekaan, perawat perang dan sebagainya.

Lebih empat jam para peserta memainkan intonasi, gaya dan gerak dalam melakukan dramatikal puisi-puisi perjuangan tersebut. Dari penilaian para peserta ini, dewan juri yakni Baharuddin Sahputra, Dra F Adla Hasibuan dan Ibnu Hajar SPd ini memlilih 10 peserta terbaik kelompok kakek dan nenek.
Pemenang lomba kelompok kakek yakni juara pertama Drs Amrin Karim MHum, juara dua Sauridas, juara tiga SM Napitupulu, juara empat Nurdin Silalahi dan juara lima Pugun Bangun. Sedangkan kelompok neneki Nurida Hutagalung, Hj Lely Farida, Hj Ratni Siti Rahma Hutabarat, Ny Ridwan dan Ny Amir Hamzah.

Magdalena, salah seorang peserta lomba baca puisi mengaku senang dapat mengikuti lomba baca puisi antarlansia yang baru pertama kali digelar di Sumut. Ia berharap lomba ini dapat mempersatukan semua lansia di Sumut termasuk para warakauri di Sumut . Semangat membaca puisi juga dilontarkan Paino, purnawiran Polri yang ikut dalam lomba. ‘’Walau tak menang, harus semangat,’’ kata warga Mariendal-I tersebut.

Ungkapan senada diutarakan  Ketua Dewan Kesenian Medan yang juga Ketua Panitia Lomba, Hj Anita Chairunnisa Daryatmo. Anita yang juga pengurus DPD Pepabri Sumut. ‘’Kita berharap para lansia tak sekadar memikirkan hari tua karena para lansia masih dapat diberdayakan untuk pembangunan Indonesia,’’ terangnya.

Ia berharap generasi penerus bangsa dapat bersemangat dalam mengisi pembangunan. Demikian pula untuk menggali bakat para lansia dan generasi penerus bangsa. ‘’Tetap semangat mencintai budaya dan kesenian bangsa. Kita berharap acara ini dapat membangkitkan semangat melestarikan budaya dan kesenian nasional,’’ jelasnya. (*/rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/