29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tonjolkan Spot Paralayang, Kawasan Modangan Jadi Destinasi Wisata Dirgantara

Pantai Modangan dengan keberadaan spot paralayang di lokasi wisata.

KEPANJEN, SUMUTPOS.CO – Warga Desa Sumberroto Kecamatan Donomulyo, benar-benar antusias menjadikan kawasan Pantai Modangan, sebagai kawasan desa wisata yang berada di pantai. Minggu (18/6) mereka melakukan soft opening kawasan tersebut.

Tidak ada seremonial khusus, mereka hanya mengenalkan grand design calon desa wisata Waung (Wisata Alam Unggulan) Modangan kepada Kadis Parbud Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara, beserta jajaran Muspika dan perwakilan KPH Perhutani Malang.

Salah satu unggulan Pantai Modangan dengan keberadaan spot paralayang di lokasi wisata. Tidak hanya itu, ada pula spot selfie yang berlatar belakang samudera Indonesia, serta kawasan hutan jati di bawah pengelolaan Perhutani Malang.

‘’Bila perkembangan olahraga paralayang ini tumbuh subur, dan menjadi perhatian khusus para wisatawan, maka bisa jadi kawasan Modangan menjadi wisata minat khusus, yakni olahraga dirgantara Paralayang,’’ kata Kadisparbud Malang, Made Arya Wedhantara, disela-sela memberikan sambutan.

Made menuturkan, Modangan ini juga memiliki predikat sebagai kawasan wisata dirgantara. Oleh karena itu, pihaknya berharap para senior pelatih paralayang bisa menjadikan para remaja dan pemuda di Modangan menjadi atlet paralayang handal yang bisa berkiprah di tingkat nasional maupun internasional.

Lebih jauh Made mengingatkan pula bahwa ada tiga A yang harus dipenuhi sebagai destinasi  wisata jika ingin sukses di Malang. Yakni atraksi, aksesbilitas, dan amenitas. ‘’Itu merupakan kunci sukses pengembangan destinasi wisata,’’ ujarnya. Persis dengan framework yang dibuat Menpar Arief Yahya.

Dari sisi atraksi, lanjut pria kelahiran Banyuwangi ini, wisata di pantai Modangan sudah bisa menampilkan olahraga paralayang sebagai salah satu atraksi menarik. Untuk aksesbilitas, pengunjung mudah mencapai Pantai Modangan. Meskipun kondisi jalan masih butuh perhatian tersendiri. Sedangkan untuk amenitas, kini yang sedang dilakukan desa ini bersama warga. ‘’Saya melihat antusias desa dan warga disini untuk menciptakan amenitas kawasan ini,’’ katanya.

Sedangkan amenitasnya, kini Desa Sumberoto, tengah membangun lima homestay di kawasan lahan seluas 1,5 hektar itu. Rencananya selain lima homestay yang berada di kawasan Modangan, desa juga mulai meberikan peluang kepada warga Desa Sumberoto, yang rumahnya juga menjadi homestay bagi para wisatawan.

Tidak hanya itu, desa juga sejak awal mulai menertibkan para pedagang kuliner yang sebelumnya berjualan di sembarang tempat. Bagi para pengunjung yang menginap, pengelola wisata juga sudah menyiapkan jaringan wifi.

Sehingga mereka yang bermalam di Pantai Modangan, dan bisa mengakses layanan internet.  Selain memperbaiki lintasan take off paralayang, pihak desa mulai membangun pula rute spot ATV bike.

Modangan memiliki predikat sebagai kawasan wisata dirgantara.

Saat ini yang selesai dibangun adalah kantor untuk ticketing pengunjung, mushola, MCK, spot selfie. Untuk spot selfie nantinya ada tiga titik. Diantaranya spot selfie dengan tulisan I Love U, spot selfie ayunan yang menjorok ke tepi bukit Waung, spot selfie paralayang. ‘’Untuk spot selfie paralayang ini nantinya pengunjung bisa berfoto, seolah-olah terbang mengenakan parasut paralayang,’’ kata Budi Utomo, Kades Sumberoto.

Terkait akomodasi tempat menginap, Budi mengatakan pihaknya akan mengembangkan wisata halal di Modangan. Itu diberlakukan bagi pengunjung pasangan, harus bisa menunjukkan bukti telah menikah. Aturan yang sama juga kami terapkan bagi mereka yang menginap di camping ground.

‘’Karena masyarakat Desa Sumberoto ini dikenal religius. Untuk itulah sejak awal kami sudah jaga-jaga, jangan sampai keberadaan tempat wisata ini merusak tatanan religius masyarakat disini,’’ katanya.

Modangan Paragliding Club (MPC), yang diwakili Thomas Sabarudin mengungkapkan,  saat ini sudah ada 5 siswa pilot yang sudah memiliki jam terbang belasan kali dari warga Desa Modangan. ‘’Para siswa pilot itu kami latih sejak dimulainya pengembangan Modangan sebagai kawasan wisata alam unggulan yang berada di pantai,’’ kata pria yang juga Pengurus Pusat Paralayang Indonesia ini.

Ke depannya, lanjut Thomas, diantara para pilot paralayang itu, ada yang bisa mewakili Kabupaten Malang dalam kompetisi paralayang di even nasional, maupun internasional. ‘’Dari lima itu ada dua yang punya kans untuk mengikuti kompetisi paralayang mewakili Kabupaten Malang,’’ ujarnya. (rel)

Pantai Modangan dengan keberadaan spot paralayang di lokasi wisata.

KEPANJEN, SUMUTPOS.CO – Warga Desa Sumberroto Kecamatan Donomulyo, benar-benar antusias menjadikan kawasan Pantai Modangan, sebagai kawasan desa wisata yang berada di pantai. Minggu (18/6) mereka melakukan soft opening kawasan tersebut.

Tidak ada seremonial khusus, mereka hanya mengenalkan grand design calon desa wisata Waung (Wisata Alam Unggulan) Modangan kepada Kadis Parbud Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara, beserta jajaran Muspika dan perwakilan KPH Perhutani Malang.

Salah satu unggulan Pantai Modangan dengan keberadaan spot paralayang di lokasi wisata. Tidak hanya itu, ada pula spot selfie yang berlatar belakang samudera Indonesia, serta kawasan hutan jati di bawah pengelolaan Perhutani Malang.

‘’Bila perkembangan olahraga paralayang ini tumbuh subur, dan menjadi perhatian khusus para wisatawan, maka bisa jadi kawasan Modangan menjadi wisata minat khusus, yakni olahraga dirgantara Paralayang,’’ kata Kadisparbud Malang, Made Arya Wedhantara, disela-sela memberikan sambutan.

Made menuturkan, Modangan ini juga memiliki predikat sebagai kawasan wisata dirgantara. Oleh karena itu, pihaknya berharap para senior pelatih paralayang bisa menjadikan para remaja dan pemuda di Modangan menjadi atlet paralayang handal yang bisa berkiprah di tingkat nasional maupun internasional.

Lebih jauh Made mengingatkan pula bahwa ada tiga A yang harus dipenuhi sebagai destinasi  wisata jika ingin sukses di Malang. Yakni atraksi, aksesbilitas, dan amenitas. ‘’Itu merupakan kunci sukses pengembangan destinasi wisata,’’ ujarnya. Persis dengan framework yang dibuat Menpar Arief Yahya.

Dari sisi atraksi, lanjut pria kelahiran Banyuwangi ini, wisata di pantai Modangan sudah bisa menampilkan olahraga paralayang sebagai salah satu atraksi menarik. Untuk aksesbilitas, pengunjung mudah mencapai Pantai Modangan. Meskipun kondisi jalan masih butuh perhatian tersendiri. Sedangkan untuk amenitas, kini yang sedang dilakukan desa ini bersama warga. ‘’Saya melihat antusias desa dan warga disini untuk menciptakan amenitas kawasan ini,’’ katanya.

Sedangkan amenitasnya, kini Desa Sumberoto, tengah membangun lima homestay di kawasan lahan seluas 1,5 hektar itu. Rencananya selain lima homestay yang berada di kawasan Modangan, desa juga mulai meberikan peluang kepada warga Desa Sumberoto, yang rumahnya juga menjadi homestay bagi para wisatawan.

Tidak hanya itu, desa juga sejak awal mulai menertibkan para pedagang kuliner yang sebelumnya berjualan di sembarang tempat. Bagi para pengunjung yang menginap, pengelola wisata juga sudah menyiapkan jaringan wifi.

Sehingga mereka yang bermalam di Pantai Modangan, dan bisa mengakses layanan internet.  Selain memperbaiki lintasan take off paralayang, pihak desa mulai membangun pula rute spot ATV bike.

Modangan memiliki predikat sebagai kawasan wisata dirgantara.

Saat ini yang selesai dibangun adalah kantor untuk ticketing pengunjung, mushola, MCK, spot selfie. Untuk spot selfie nantinya ada tiga titik. Diantaranya spot selfie dengan tulisan I Love U, spot selfie ayunan yang menjorok ke tepi bukit Waung, spot selfie paralayang. ‘’Untuk spot selfie paralayang ini nantinya pengunjung bisa berfoto, seolah-olah terbang mengenakan parasut paralayang,’’ kata Budi Utomo, Kades Sumberoto.

Terkait akomodasi tempat menginap, Budi mengatakan pihaknya akan mengembangkan wisata halal di Modangan. Itu diberlakukan bagi pengunjung pasangan, harus bisa menunjukkan bukti telah menikah. Aturan yang sama juga kami terapkan bagi mereka yang menginap di camping ground.

‘’Karena masyarakat Desa Sumberoto ini dikenal religius. Untuk itulah sejak awal kami sudah jaga-jaga, jangan sampai keberadaan tempat wisata ini merusak tatanan religius masyarakat disini,’’ katanya.

Modangan Paragliding Club (MPC), yang diwakili Thomas Sabarudin mengungkapkan,  saat ini sudah ada 5 siswa pilot yang sudah memiliki jam terbang belasan kali dari warga Desa Modangan. ‘’Para siswa pilot itu kami latih sejak dimulainya pengembangan Modangan sebagai kawasan wisata alam unggulan yang berada di pantai,’’ kata pria yang juga Pengurus Pusat Paralayang Indonesia ini.

Ke depannya, lanjut Thomas, diantara para pilot paralayang itu, ada yang bisa mewakili Kabupaten Malang dalam kompetisi paralayang di even nasional, maupun internasional. ‘’Dari lima itu ada dua yang punya kans untuk mengikuti kompetisi paralayang mewakili Kabupaten Malang,’’ ujarnya. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/