Klub asal Banda Aceh, Persiraja dan Aceh United dipastikan merger untuk mengarungi kompetisi musim depan. Hal ini direalisasikan lewat Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan di Aceh, Sabtu (20/8) kemarin.
President Club Aceh United, Muhammad Zaini menjelaskan, MoU tersebut disaksikan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin yang berada di Aceh sejak, Jumat.
“Tadi malam (Jumat) ada pertemuan yang menjelaskan soal merger ini, dan tadi (Sabtu), kami datang, baca dan teken MoU sepakat merger di depan Pak Ketum,” ujarnya saat dihubungi.
Dia mengungkapkan, dalam merger ini diputuskan nama klub tetap menggunakan nama Persiraja, sedangkan aspek legal untuk mendaftarkan klub ikut kompetisi pro level 1 musim depan adalah PT Aceh Sportinda Mandiri.
“Dan Senin besok sudah akan kami daftarkan, setelah itu akan ada rapat umum pemegang saham yang dalam agendanya akan menentukan badan hukum baru yakni PT Aceh Lantak Laju. Dalam rapat itu juga nanti bakal ada penyelesaian soal gaji pemain Persiraja yang masih tertunggak,” tuturnya.
Zaini bilang, pihak LPI menanggung seluruh biaya klub satu musim, baik itu untuk deposit Rp5 miliar dan biaya operasional Rp15 miliar musim depan.
“Namun, Persiraja terbuka dengan pihak masyarakat Aceh manapun yang ingin mau jadi investor, agar saham LPI bisa tergerus dan tahun ketiga LPI bisa lepas dari Persiraja dan seratus persen sahamnya bisa milik orang Aceh,” harapnya. (ful)