26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pangkostrad: TNI Siap Melawan Teroris!

Foto: Bambang/Sumut Pos
Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi menjawab awak media.

DELISERDANG, SUMUTPOS.COKelompok teroris telah menunjukkan eksistensinya di wilayah Sumatera Utara. Selain menyerang anggota Polri pada beberapa waktu lalu, kini mereka membidik aparat TNI.

Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI Edy Rahmayadi mengaku tak gentar sedikitpun. Kata dia, anggota TNI selalu siap untuk menghadapi kemungkinan bentuk teror apapun.

“Kita akan selalu siap menghadapi. Tidak ada ceritanya negara kalah sama teror,” ujar Edy di sela-sela kehadirannya pada pelantikan DPD VOX Point Sumut-Indonesia di Resto Budaya, Jalan Tanjungmorawa, Deliserdang, Sumatera Utara akhir pekan ini.

Dia menuturkan, pihaknya akan selalu mempercayakan kinerja polisi dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat. “Polisi pasti bisa,” tuturnya.

Sebelumnya, mantan teroris yang pernah merampok CIMB Niaga, Ustad Khairul Ghazali mengatakan, sasaran kelompok radikal saat ini ingin menunjukkan eksistensinya di Sumut. Oleh karena itu, penyerangan terhadap aparat baik Polri maupun TNI menjadi target utama mereka.

Menurutnya, hal tersebut dilakukan mereka semata-mata untuk memecah konsentrasi aparat. “Jadi, memang tujuan mereka itu adalah aparat. Kenapa, karena aparat menghambat rencana mereka melakukan teror,” tutur Ghazali.

Diutarakan dia, eksistensi pelaku terorisme di Sumut sudah ada sejak lama sekitar tahun 60-an. Ancaman serangan yang mereka lakukan di Sumut nyata. Untuk itu, diimbau agar TNI dan Polri di Sumut mewaspadainya.

“Intinya, aparat kita harus tetap waspada. Sebab, bisa saja setelah penyerangan Markas Polda Sumut bukan tidak mungkin pelaku teror juga akan menyerang Markas TNI. Namun demikian, mudah-mudahan hal itu tidak terjadi lagi,” bebernya.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tersangka teroris yang menyerang Mapolda Sumut di Medan, Syawaludin Pakpahan (43) dan kelompoknya mengincar tiga markas polisi dan tiga markas tentara sebagai sasaran aksi teror.

Tujuan mereka adalah merebut senjata yang ada di markas-markas tersebut. Detail lokasi yang diincar Syawaluddin Pakpahan (SP) dan kelompoknya tersebut diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Polri Brigjen Rikwanto.

Fakta tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap SP dan dua anggota kelompoknya, yakni Firmansyah Putra Yudi (FPY), dan Hendri Pratama (HP) alias Boboy.

Lokasi-lokasi yang disurvei SP dan kelompoknya, seluruhnya berada di Kota Medan dan sekitarnya. Antara lain Markas Polda Sumatera Utara, Markas Komando Brimob Polda Sumut, Markas Polsek Tanjungmorawa, Markas Kodam Bukit Barisan, Markas Yon Zipur, dan Kompleks Asia Mega Mas Medan. (jpg)

Foto: Bambang/Sumut Pos
Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi menjawab awak media.

DELISERDANG, SUMUTPOS.COKelompok teroris telah menunjukkan eksistensinya di wilayah Sumatera Utara. Selain menyerang anggota Polri pada beberapa waktu lalu, kini mereka membidik aparat TNI.

Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI Edy Rahmayadi mengaku tak gentar sedikitpun. Kata dia, anggota TNI selalu siap untuk menghadapi kemungkinan bentuk teror apapun.

“Kita akan selalu siap menghadapi. Tidak ada ceritanya negara kalah sama teror,” ujar Edy di sela-sela kehadirannya pada pelantikan DPD VOX Point Sumut-Indonesia di Resto Budaya, Jalan Tanjungmorawa, Deliserdang, Sumatera Utara akhir pekan ini.

Dia menuturkan, pihaknya akan selalu mempercayakan kinerja polisi dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat. “Polisi pasti bisa,” tuturnya.

Sebelumnya, mantan teroris yang pernah merampok CIMB Niaga, Ustad Khairul Ghazali mengatakan, sasaran kelompok radikal saat ini ingin menunjukkan eksistensinya di Sumut. Oleh karena itu, penyerangan terhadap aparat baik Polri maupun TNI menjadi target utama mereka.

Menurutnya, hal tersebut dilakukan mereka semata-mata untuk memecah konsentrasi aparat. “Jadi, memang tujuan mereka itu adalah aparat. Kenapa, karena aparat menghambat rencana mereka melakukan teror,” tutur Ghazali.

Diutarakan dia, eksistensi pelaku terorisme di Sumut sudah ada sejak lama sekitar tahun 60-an. Ancaman serangan yang mereka lakukan di Sumut nyata. Untuk itu, diimbau agar TNI dan Polri di Sumut mewaspadainya.

“Intinya, aparat kita harus tetap waspada. Sebab, bisa saja setelah penyerangan Markas Polda Sumut bukan tidak mungkin pelaku teror juga akan menyerang Markas TNI. Namun demikian, mudah-mudahan hal itu tidak terjadi lagi,” bebernya.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tersangka teroris yang menyerang Mapolda Sumut di Medan, Syawaludin Pakpahan (43) dan kelompoknya mengincar tiga markas polisi dan tiga markas tentara sebagai sasaran aksi teror.

Tujuan mereka adalah merebut senjata yang ada di markas-markas tersebut. Detail lokasi yang diincar Syawaluddin Pakpahan (SP) dan kelompoknya tersebut diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Polri Brigjen Rikwanto.

Fakta tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap SP dan dua anggota kelompoknya, yakni Firmansyah Putra Yudi (FPY), dan Hendri Pratama (HP) alias Boboy.

Lokasi-lokasi yang disurvei SP dan kelompoknya, seluruhnya berada di Kota Medan dan sekitarnya. Antara lain Markas Polda Sumatera Utara, Markas Komando Brimob Polda Sumut, Markas Polsek Tanjungmorawa, Markas Kodam Bukit Barisan, Markas Yon Zipur, dan Kompleks Asia Mega Mas Medan. (jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/