SEOUL, SUMUTPOS.CO- Semenanjung Korea masih tegang sejak peluncuran rudal balistik lintas benua alias intercontinental ballistic missile (ICBM) Korea Utara (Korut) pada Selasa (4/7) lalu.
Dunia masih terus mengecam Pyongyang. Bahkan, Amerika Serikat (AS) mengaku tak segan melancarkan aksi militer jika diperlukan.
Pemerintahan Kim Jong-un mereaksi balik kecaman itu dengan ancaman baru.
“Akan sangat gampang bagi kami untuk membinasakan kekuatan boneka itu. Sekarang kami punya senjata yang bisa menghancurkan AS meskipun di seberang samudra sana.”
Demikian sesumbar Pyongyang sebagaimana disebarluaskan media pemerintah, KCNA.
Korut menggunakan kata boneka untuk menyebut negara tetangganya, Korea Selatan (Korsel).
Kendati demikian, ancaman Korut tersebut tidak membuat Seoul kehilangan nyali.
Presiden Moon Jae-in pun sama sekali tak terprovokasi publikasi KCNA itu.
Sebaliknya, pemimpin 64 tahun tersebut malah menegaskan bahwa pintu dialog masih sangat terbuka.
Dia mengaku siap bertemu dan berdialog dengan pemimpin Korut kapan pun dan di mana pun.
“Jika situasinya memungkinkan, saya siap bertemu pemimpin Korut,” ujar Moon dalam jumpa pers di Kota Berlin, Jerman.
Namun, Moon juga mengimbau masyarakat internasional bersikap lebih tegas kepada Korut.
Sebab, rezim Jong-un sama sekali tidak menghiraukan sanksi. (AFP/CNN/hep/c16/any/jpnn)