25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Usma Polita Marah-marah

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Usma Polita Nasution.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Usma Polita Nasution langsung naik darah saat Sumut Pos menanyakan soal nasib Siti Khatijah alias Kety (11), remaja penderita tumor tulang (osteosarcoma).

“Tidak pernah ada niat Pemko Medan tidak membantu. Kalau dia (Siti Khatijah, Red) terdaftar di Badan Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (BPJS) Kesehatan, pasti kita bantu,” katanya usai menghadiri paripurna di DPRD Medan, Senin (10/7).

Jawaban ini ia lontarkan, karena sebelumnya wartawan menanyakan adakah niat Pemko Medan membantu anak penderita tumor tulang tersebut, meski dirinya tidak memiliki kartu BPJS.”Anggaran Pemko untuk itu besar loh, Rp72 miliar. Kalau dia terdaftar pasti kita bantu. Jaminan penyelenggaraan kesehatan itu sudah membantu loh,” kata Usma lagi, seraya tampak buru-buru dan sibuk memainkan selulernya.

Anggota Komisi B DPRD Medan Irsal Fikri mengharapkan Pemko Medan segera mengambil langkah konkrit untuk membantu Kety. “Saya kira selama dia (Kety) masih warga Medan, apalagi hakekatnya tergolong warga tidak mampu wajib dibantu oleh Pemko Medan. Itukan sudah dijamin oleh UUD 45 kita. Pemko harus mengambil langkah konkrit memberikan bantuan,” katanya.

Menyikapi sikap Usma Polita sekaitan hal ini, Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Medan itu mengatakan, suatu bentuk kepanikan dan kejenuhan terhadap masalah yang ia hadapi.

“Saya pikir itu jawaban yang panik dari seorang Usma Polita. Mungkin dia juga sudah jenuh terkait masalah BPJS dan kesehatan di Kota Medan. Perlu ada langkah-langkah konkrit juga terkait pernyataan beliau ini. Mungkin beliau butuh penyegaran, kita harap Wali Kota Medan perlu menggesernya ke tempat baru,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, kepedulian terhadap Kety mulai mengalir. Warga di wilayah Utara Medan kini menggelar aksi penggalangan dana bantuan untuk anak penderita tumor tulang itu, lewat grup WhastApp (WA), kemarin (9/7).

Saharddin, penggerak aksi peduli Kety mengatakan, sejak diketahui ada anak perempuan mengidap tumor tulang, warga yang tergabung dalam Komunitas WhatApp ‘Ruang Publik Medan Utara’, menggalang donasi untuk Kety. “Kita berharap kegiatan sosial ini dapat membantu dan meringankan beban yang dialami Kety,” katanya.

Selain membantu meringankan beban Kety, aksi peduli warga ini juga guna mendorong Pemko melalui Dinas Kesehatan Kota Medan segera turun dan mengambil langkah untuk kesembuhan korban. “Penderita osteosarcoma sangat membutuhkan bantuan. Diharapkan Ibu Khofifah (Menteri Sosial) mengetahui ini, apalagi Kety tak terdaftar sebagai peserta BPJS,” katanya seraya menyebut, di hari pertama sudah terkumpul Rp1.170.000 donasi untuk Kety.

Kety sebelumnya hanya bisa terbaring lemas di rumahnya. Penyakit yang diderita warga Jalan Langkat No.6 Lingkungan 6 Kecamatan Medan Belawan, tak kunjung sembuh. Benjolan pada lutut kakinya kian membesar. Orangtua bingung karena tak punya biaya untuk berobat lagi.

Nilawati, Ibu Kety menuturkan, sejak di diagnosa mengidap tumor tulang, berbagai pengobatan untuk kesembuhan putrinya sudah dilakukan. Mulai dari tukang urut hingga berobat ke rumah sakit telah diupayakan demi Kety. Pengobatan buat wanita remaja penderita osteosarcoma, selama ini memang menggunakan biaya yang tidak sedikit. Dari barang berharga dijual sampai terpaksa berutang telah dilakukan orangtuanya.”Kartu BPJS nggak ada, kemarin sempat dapat kartu indonesia sehat (KIS). Tapi, belum bisa dipakai karena belum teregistrasi,” tutur Nila. (prn/ila)

 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Usma Polita Nasution.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Usma Polita Nasution langsung naik darah saat Sumut Pos menanyakan soal nasib Siti Khatijah alias Kety (11), remaja penderita tumor tulang (osteosarcoma).

“Tidak pernah ada niat Pemko Medan tidak membantu. Kalau dia (Siti Khatijah, Red) terdaftar di Badan Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (BPJS) Kesehatan, pasti kita bantu,” katanya usai menghadiri paripurna di DPRD Medan, Senin (10/7).

Jawaban ini ia lontarkan, karena sebelumnya wartawan menanyakan adakah niat Pemko Medan membantu anak penderita tumor tulang tersebut, meski dirinya tidak memiliki kartu BPJS.”Anggaran Pemko untuk itu besar loh, Rp72 miliar. Kalau dia terdaftar pasti kita bantu. Jaminan penyelenggaraan kesehatan itu sudah membantu loh,” kata Usma lagi, seraya tampak buru-buru dan sibuk memainkan selulernya.

Anggota Komisi B DPRD Medan Irsal Fikri mengharapkan Pemko Medan segera mengambil langkah konkrit untuk membantu Kety. “Saya kira selama dia (Kety) masih warga Medan, apalagi hakekatnya tergolong warga tidak mampu wajib dibantu oleh Pemko Medan. Itukan sudah dijamin oleh UUD 45 kita. Pemko harus mengambil langkah konkrit memberikan bantuan,” katanya.

Menyikapi sikap Usma Polita sekaitan hal ini, Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Medan itu mengatakan, suatu bentuk kepanikan dan kejenuhan terhadap masalah yang ia hadapi.

“Saya pikir itu jawaban yang panik dari seorang Usma Polita. Mungkin dia juga sudah jenuh terkait masalah BPJS dan kesehatan di Kota Medan. Perlu ada langkah-langkah konkrit juga terkait pernyataan beliau ini. Mungkin beliau butuh penyegaran, kita harap Wali Kota Medan perlu menggesernya ke tempat baru,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, kepedulian terhadap Kety mulai mengalir. Warga di wilayah Utara Medan kini menggelar aksi penggalangan dana bantuan untuk anak penderita tumor tulang itu, lewat grup WhastApp (WA), kemarin (9/7).

Saharddin, penggerak aksi peduli Kety mengatakan, sejak diketahui ada anak perempuan mengidap tumor tulang, warga yang tergabung dalam Komunitas WhatApp ‘Ruang Publik Medan Utara’, menggalang donasi untuk Kety. “Kita berharap kegiatan sosial ini dapat membantu dan meringankan beban yang dialami Kety,” katanya.

Selain membantu meringankan beban Kety, aksi peduli warga ini juga guna mendorong Pemko melalui Dinas Kesehatan Kota Medan segera turun dan mengambil langkah untuk kesembuhan korban. “Penderita osteosarcoma sangat membutuhkan bantuan. Diharapkan Ibu Khofifah (Menteri Sosial) mengetahui ini, apalagi Kety tak terdaftar sebagai peserta BPJS,” katanya seraya menyebut, di hari pertama sudah terkumpul Rp1.170.000 donasi untuk Kety.

Kety sebelumnya hanya bisa terbaring lemas di rumahnya. Penyakit yang diderita warga Jalan Langkat No.6 Lingkungan 6 Kecamatan Medan Belawan, tak kunjung sembuh. Benjolan pada lutut kakinya kian membesar. Orangtua bingung karena tak punya biaya untuk berobat lagi.

Nilawati, Ibu Kety menuturkan, sejak di diagnosa mengidap tumor tulang, berbagai pengobatan untuk kesembuhan putrinya sudah dilakukan. Mulai dari tukang urut hingga berobat ke rumah sakit telah diupayakan demi Kety. Pengobatan buat wanita remaja penderita osteosarcoma, selama ini memang menggunakan biaya yang tidak sedikit. Dari barang berharga dijual sampai terpaksa berutang telah dilakukan orangtuanya.”Kartu BPJS nggak ada, kemarin sempat dapat kartu indonesia sehat (KIS). Tapi, belum bisa dipakai karena belum teregistrasi,” tutur Nila. (prn/ila)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/