26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mahruzar Tingkatkan Lisensi

Foto: Doni Hermawan/Sumut Pos
Pelatih PSMS Medan, Mahruzar Nasution saat memimpin latihan di Lapangan Kebun Bunga Medan.

SUMUTPOS.CO – Pelatih PSMS Medan, Mahruzar Nasution berkesempatan untuk meningkatkan levelnya. Caranya, dengan menguprade lisensi kepelatihannya. Mahruzar menjadi satu dari 23 nama pelatih yang dirilis mengikuti kursus lisensi A AFC.

Dari nama-nama yang dirilis PSSI, nama Mahruzar Nasution berada di posisi satu di daftar tersebut. Selain itu ada beberapa nama yang tidak asing lagi di sepak bola Indonesia, seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Ponaryo Astaman, Yeyen Tumena, Firmansyah, Seto Nurdiantoro, Yusuf Ekodono, termasuk pelatih Persiraja, Akhyar Ilyas.

Keputusan Mahruzar mengikuti lisensi kepelatihan tersebut sedikit mengejutkan lantaran tim Ayam Kinantan saat ini masih berkutat di kompetisi Liga 2 Liga Indonesia Baru (LIB) PSSI 2017. Tercatat PSMS masih akan melakoni tujuh pertandingan di putaran kedua. Terkait keputusan itu, Mahruzar menanggapi santai.

“Nggak masalah. Ada asisten saya (Asisten Pelatih PSMS, Edy Syahputra) yang selama ini terus mendampingi. Dia akan menggantikan saya. Saya percaya asisten saya,” ujarnya saat ditemui di Mes PSMS di Komplek Stadion Kebun Bunga Medan.

Mahruzar juga tidak khawatir soliditas timnya akan menurun pasca kepergiannya. “Saya akan tekankan kepada mereka (pemain), komitmen kita itu tetap dijalankan. Lagi pula saya pergi kursus, saya tetap memonitor tim,” ujar ayah satu anak itu.

Jika nantinya Mahruzar lulus, akan menambah daftar pelatih asal Medan yang sudah mendapat lisensi A AFC. Sejauh ini tak dipungkiri bisa dihitung dengan jari pelatih Medan yang sudah punya A AFC. Itu pun rata-rata sudah merupakan pelatih senior seperti Suimin Diharja, Abdul Rahman Gurning, Sutan Harhara, dan Liestiadi.

Apalagi standarisasi kompetisi level tertinggi di Indonesia, setiap pelatih minimal punya lisensi kepelatihan A AFC. Di Indonesia saja nama-nama yang sudah A AFC juga tidak bisa dikatakan banyak.

Keputusan tersebut dia ambil, menurutnya lantaran kesempatan itu cukup jarang. “A license itu sekali ini, belum tahu ke depannya kapan ada lagi di Indonesia ini. Momentum ini kita ambil meng-upgrade ilmu, persiapan saya ke depannya,” ucap mantan asisten pelatih timnas U-19 tersebut.

Terpisah, Wakil Ketua Umum PSMS Medan, Kisharianto Pasaribu mengatakan, keputusan mengizinkan Mahruzar ikut kursus kepelatihan lisensi A tersebut setelah diskusi panjang. “Karena untuk lisensi A ini waktunya jarang. Kapan lagi kan belum tahu, makanya ketika ada kesempatan, kami izinkan saja. Keputusan ini sudah lewat diskusi pengurus, manajemen dan pelatih,” ucap Kisharianto. (don)

Foto: Doni Hermawan/Sumut Pos
Pelatih PSMS Medan, Mahruzar Nasution saat memimpin latihan di Lapangan Kebun Bunga Medan.

SUMUTPOS.CO – Pelatih PSMS Medan, Mahruzar Nasution berkesempatan untuk meningkatkan levelnya. Caranya, dengan menguprade lisensi kepelatihannya. Mahruzar menjadi satu dari 23 nama pelatih yang dirilis mengikuti kursus lisensi A AFC.

Dari nama-nama yang dirilis PSSI, nama Mahruzar Nasution berada di posisi satu di daftar tersebut. Selain itu ada beberapa nama yang tidak asing lagi di sepak bola Indonesia, seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Ponaryo Astaman, Yeyen Tumena, Firmansyah, Seto Nurdiantoro, Yusuf Ekodono, termasuk pelatih Persiraja, Akhyar Ilyas.

Keputusan Mahruzar mengikuti lisensi kepelatihan tersebut sedikit mengejutkan lantaran tim Ayam Kinantan saat ini masih berkutat di kompetisi Liga 2 Liga Indonesia Baru (LIB) PSSI 2017. Tercatat PSMS masih akan melakoni tujuh pertandingan di putaran kedua. Terkait keputusan itu, Mahruzar menanggapi santai.

“Nggak masalah. Ada asisten saya (Asisten Pelatih PSMS, Edy Syahputra) yang selama ini terus mendampingi. Dia akan menggantikan saya. Saya percaya asisten saya,” ujarnya saat ditemui di Mes PSMS di Komplek Stadion Kebun Bunga Medan.

Mahruzar juga tidak khawatir soliditas timnya akan menurun pasca kepergiannya. “Saya akan tekankan kepada mereka (pemain), komitmen kita itu tetap dijalankan. Lagi pula saya pergi kursus, saya tetap memonitor tim,” ujar ayah satu anak itu.

Jika nantinya Mahruzar lulus, akan menambah daftar pelatih asal Medan yang sudah mendapat lisensi A AFC. Sejauh ini tak dipungkiri bisa dihitung dengan jari pelatih Medan yang sudah punya A AFC. Itu pun rata-rata sudah merupakan pelatih senior seperti Suimin Diharja, Abdul Rahman Gurning, Sutan Harhara, dan Liestiadi.

Apalagi standarisasi kompetisi level tertinggi di Indonesia, setiap pelatih minimal punya lisensi kepelatihan A AFC. Di Indonesia saja nama-nama yang sudah A AFC juga tidak bisa dikatakan banyak.

Keputusan tersebut dia ambil, menurutnya lantaran kesempatan itu cukup jarang. “A license itu sekali ini, belum tahu ke depannya kapan ada lagi di Indonesia ini. Momentum ini kita ambil meng-upgrade ilmu, persiapan saya ke depannya,” ucap mantan asisten pelatih timnas U-19 tersebut.

Terpisah, Wakil Ketua Umum PSMS Medan, Kisharianto Pasaribu mengatakan, keputusan mengizinkan Mahruzar ikut kursus kepelatihan lisensi A tersebut setelah diskusi panjang. “Karena untuk lisensi A ini waktunya jarang. Kapan lagi kan belum tahu, makanya ketika ada kesempatan, kami izinkan saja. Keputusan ini sudah lewat diskusi pengurus, manajemen dan pelatih,” ucap Kisharianto. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/