26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Megawati: Isu SARA Jangan Terulang di Sumut

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi pengurus DPP dan DPD disambut tarian adat Karo, ketika menghadiri Peresmian Kantor DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara di Jalan Jamin ginting Medan, Selasa (18/7). Kegiatan tersebut dihadiri ribuan kader dan simpatisan PDIP.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekaerno Putri mengingatkan agar isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan) pada Pilkada DKI Jakarta tidak terulang di Sumatera Utara (Sumut). Sebab menurut Presiden ke-5 Republik Indonesia itu, meski berpenduduk mayoritas Islam, namun Indonesia adalah negara berazaskan Pancasila, dimana semua orang memiliki hak yang sama untuk menggunakan hak politiknya.

Menurut Megawati, jika isu SARA dibawa-bawa pada perhelatan Pilgubsu 2018 mendatang, maka persaingan akan menjadi tidak sehat. “Isu SARA jangan lagi terjadi di Sumut. Yang mau dicari itu pemimpin yang bisa melayani masyarakat dengan baik, bisa memimpin pemerintahan dengan kepintaran, kecerdasan,” kata Megawati dalam pidato politiknya saat meresmikan kantor DPD PDIP Sumut di Jalan Djamin Ginting Km 11 Nomor 86 Simpang Selayang, Medan, Selasa (18/7).

Megawati menyebutkan, jika sudah ribut, bagaimana rakyat mau sejahtera, karena seluruh energinya yang ada akan terkuras habis untuk saling berdebat dan mempertahankan pendapatnya. “Pertanyaan saya, apakah kita mau seperti itu, terus berantam karena kita berbeda agama?” katanya.

Bahkan, putri proklamator itu mengaku siap kapan saja melayani masyarakat yang ingin mengajaknya berdebat soal Pancasila. “Kalau soal Pancasila, ayo monggo kita bedebat. Asal jangan debat koprol Pancasila. Artinya debat yang ngotot, pokoknya harus begini, pokoknya harus begitu,” kata Mega.

Dia juga berharap, mayoritas harus mengayomi, melindungi dan memberikan kedamaian bukan lakukan kekerasan, teror dan sebagainya. Sebab, itu bukan watak orang dan bangsa Indonesia. “Mari Hhdup berdampingan secara damai,” katanya.

Mega juga menegaskan, hingga kini DPP PDI Perjuangan belum ada mengeluarkan rekomendasi terkait bakal calon gubernur Sumut yang akan diusung partai berlambang banteng gemuk bermoncong putih itu. “Rekomendasi yang resmi itu yang pakai surat dan ada tanda tangan saya serta stempel partai. Namun seingat saya, hingga kini saya belum ada mendandatangani surat rekomendasi untuk calon Gubernur Sumut maupun calon kepal daerah lain,” jelas Megawati.

Menurutnya, hingga kini mereka masih melakukan penjaringan terhadap sejumlah nama yang sudah mendaftarkan diri ke PDIP. Karena itu dia mengaku miris mendengar ada calon yang mengklaim sudah mengantongi restu dari dirinya, karena pernah berfoto bersama.

“Ada yang ngaku-ngaku sudah kantongi rekmendasi dari saya, pamer foto serlfie bareng saya. Saya ini sering diajak foto sama orang-orang. Jadi jangan bilang foto sama saya sudah berarti saya dukung,” ujarnya.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi pengurus DPP dan DPD disambut tarian adat Karo, ketika menghadiri Peresmian Kantor DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara di Jalan Jamin ginting Medan, Selasa (18/7). Kegiatan tersebut dihadiri ribuan kader dan simpatisan PDIP.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekaerno Putri mengingatkan agar isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan) pada Pilkada DKI Jakarta tidak terulang di Sumatera Utara (Sumut). Sebab menurut Presiden ke-5 Republik Indonesia itu, meski berpenduduk mayoritas Islam, namun Indonesia adalah negara berazaskan Pancasila, dimana semua orang memiliki hak yang sama untuk menggunakan hak politiknya.

Menurut Megawati, jika isu SARA dibawa-bawa pada perhelatan Pilgubsu 2018 mendatang, maka persaingan akan menjadi tidak sehat. “Isu SARA jangan lagi terjadi di Sumut. Yang mau dicari itu pemimpin yang bisa melayani masyarakat dengan baik, bisa memimpin pemerintahan dengan kepintaran, kecerdasan,” kata Megawati dalam pidato politiknya saat meresmikan kantor DPD PDIP Sumut di Jalan Djamin Ginting Km 11 Nomor 86 Simpang Selayang, Medan, Selasa (18/7).

Megawati menyebutkan, jika sudah ribut, bagaimana rakyat mau sejahtera, karena seluruh energinya yang ada akan terkuras habis untuk saling berdebat dan mempertahankan pendapatnya. “Pertanyaan saya, apakah kita mau seperti itu, terus berantam karena kita berbeda agama?” katanya.

Bahkan, putri proklamator itu mengaku siap kapan saja melayani masyarakat yang ingin mengajaknya berdebat soal Pancasila. “Kalau soal Pancasila, ayo monggo kita bedebat. Asal jangan debat koprol Pancasila. Artinya debat yang ngotot, pokoknya harus begini, pokoknya harus begitu,” kata Mega.

Dia juga berharap, mayoritas harus mengayomi, melindungi dan memberikan kedamaian bukan lakukan kekerasan, teror dan sebagainya. Sebab, itu bukan watak orang dan bangsa Indonesia. “Mari Hhdup berdampingan secara damai,” katanya.

Mega juga menegaskan, hingga kini DPP PDI Perjuangan belum ada mengeluarkan rekomendasi terkait bakal calon gubernur Sumut yang akan diusung partai berlambang banteng gemuk bermoncong putih itu. “Rekomendasi yang resmi itu yang pakai surat dan ada tanda tangan saya serta stempel partai. Namun seingat saya, hingga kini saya belum ada mendandatangani surat rekomendasi untuk calon Gubernur Sumut maupun calon kepal daerah lain,” jelas Megawati.

Menurutnya, hingga kini mereka masih melakukan penjaringan terhadap sejumlah nama yang sudah mendaftarkan diri ke PDIP. Karena itu dia mengaku miris mendengar ada calon yang mengklaim sudah mengantongi restu dari dirinya, karena pernah berfoto bersama.

“Ada yang ngaku-ngaku sudah kantongi rekmendasi dari saya, pamer foto serlfie bareng saya. Saya ini sering diajak foto sama orang-orang. Jadi jangan bilang foto sama saya sudah berarti saya dukung,” ujarnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/