27 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Saya Emosi, Gara-gara Gaji tak Dibayar

Teka-teki motif pembunuhan yang dilakukan Sandi Triadi Marpaung terjawab sudah. Yakni sakit hati karena gajinya tak dibayar penuh oleh Dodi. Padahal uang gaji tersebut akan dipakai membayar angsuran motor yang dikreditnya.
“Saya sudah kepepet waktu itu. Makanya saya tak pikir panjang dan kalap. Siapa yang tak emosi, dari awal bulan bila saya tagih selalu saja gaji diulur-ulur pembayarannya,” kata Sandi saat pemeriksaan.

Sebagai supir, kata Sandi, ia dijanjikan gaji Rp1,5 juta. Namun, bulan itu ia hanya diberi uang Rp500 ribu. “Setiap kali ditanya ia seperti meremehkan. Tunggu dululah, sabarlah, pasti kubayarlah. Nyatanya tak pernah di bayar,” ujar Sandi sambil meringis menahan rasa sakit akibat timah panas yang bersarang di kedua kakinya itu.

Sedangkan alasan Sandi membunuh kawannya, Risnandar, karena mengira Risnandar yang datang ke kontrakan Dodi pasti membawa duit banyak.

“Saya sebelumnya tak ada masalah apapun dengan Risnandar. Saya waktu itu hanya berpikir gimana cepat dapat duit untuk bayar kredit motor. Makanya saat itu timbul niatan untuk membunuh Risnandar. Apalagi pagi itu kontrakan sepi. Hanya Risnandar saja yang tinggal di kontrakan itu.

Sedangkan Dodi saat itu lagi belanja dipasar. Saya lihat sepinya kontrakan adalah kesempatan emas buat mendapatkan duit Risnandar. Makanya langsung saya tikam dari belakang tepat di leher bagian kanannya,” terangnya.

Tak hanya itu, terungkap juga bahwa Risnandar dan Dodi ternyata dihabisi nyawanya oleh Sandi sendirian tanpa ada yang membantu. Sandi menghabisi nyawa Risnandar dulu, kemudian membunuh Dodi sepulangnya dari pasar Jodoh.  “Saya bunuh Risnandar dulu pukul 09.00 WIB. Saat itu  pukul 08.00 WIB, Dodi minta diantar belanja ke Pasar Jodoh dan saya antar,” ujar  Sandi.(ing/jpnn)

Berita terkait: Dua Mayat Ditemukan Dalam Adonan Semen

Teka-teki motif pembunuhan yang dilakukan Sandi Triadi Marpaung terjawab sudah. Yakni sakit hati karena gajinya tak dibayar penuh oleh Dodi. Padahal uang gaji tersebut akan dipakai membayar angsuran motor yang dikreditnya.
“Saya sudah kepepet waktu itu. Makanya saya tak pikir panjang dan kalap. Siapa yang tak emosi, dari awal bulan bila saya tagih selalu saja gaji diulur-ulur pembayarannya,” kata Sandi saat pemeriksaan.

Sebagai supir, kata Sandi, ia dijanjikan gaji Rp1,5 juta. Namun, bulan itu ia hanya diberi uang Rp500 ribu. “Setiap kali ditanya ia seperti meremehkan. Tunggu dululah, sabarlah, pasti kubayarlah. Nyatanya tak pernah di bayar,” ujar Sandi sambil meringis menahan rasa sakit akibat timah panas yang bersarang di kedua kakinya itu.

Sedangkan alasan Sandi membunuh kawannya, Risnandar, karena mengira Risnandar yang datang ke kontrakan Dodi pasti membawa duit banyak.

“Saya sebelumnya tak ada masalah apapun dengan Risnandar. Saya waktu itu hanya berpikir gimana cepat dapat duit untuk bayar kredit motor. Makanya saat itu timbul niatan untuk membunuh Risnandar. Apalagi pagi itu kontrakan sepi. Hanya Risnandar saja yang tinggal di kontrakan itu.

Sedangkan Dodi saat itu lagi belanja dipasar. Saya lihat sepinya kontrakan adalah kesempatan emas buat mendapatkan duit Risnandar. Makanya langsung saya tikam dari belakang tepat di leher bagian kanannya,” terangnya.

Tak hanya itu, terungkap juga bahwa Risnandar dan Dodi ternyata dihabisi nyawanya oleh Sandi sendirian tanpa ada yang membantu. Sandi menghabisi nyawa Risnandar dulu, kemudian membunuh Dodi sepulangnya dari pasar Jodoh.  “Saya bunuh Risnandar dulu pukul 09.00 WIB. Saat itu  pukul 08.00 WIB, Dodi minta diantar belanja ke Pasar Jodoh dan saya antar,” ujar  Sandi.(ing/jpnn)

Berita terkait: Dua Mayat Ditemukan Dalam Adonan Semen

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/