MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ribuan umat Islam di Sumatera Utara (Sumut) tumpah-ruah memadati Bundaran Jalan Gatot Subroto, Minggu (23/7) pagi hingga siang. Massa yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam Bela Al Aqsa Sumatera Utara ini, menggelar aksi solidaritas turun ke jalan untuk menyikapi tindakan militer Israel yang telah menutup akses Masjid Al Aqsa di Yerussalem.
Dengan membawa atribut bendera Palestina dan spanduk-spanduk, massa longmarch dari Masjid Raya Medan menuju bundaran Jalan Gatot Subroto. Setibanya di sana, mereka menyuarakan aspirasi menolak keras tindakan yang dilakukan tentara Israel. Sebab, militer Israel menutup akses umat Islam ke Masjid Al Aqsa, sehingga pada Jumat (21/7) kemarin, warga Palestina yang ada di Yerusalem terpaksa salat di jalanan.
“Kami dari Aliansi Umat Islam Sumut mengecam tentara Israel yang sudah menutup akses Masjid Al Aqsa,” teriak seorang orator sambil menyerukan takbir.
Diutarakannya, Masjid Al Aqsa milik umat Islam dan jangan dihancurkan. Bila itu sampai terjadi, maka umat Islam akan bangkit. “Darah dan nyawa kami untuk Al Aqsa. Kami cinta Al Aqsa dan jangan kalian tutup,” ucapnya.
Koordinator Aksi Rahmad Dani mengungkapkan, aksi ini merupakan gabungan dari berbagai elemen umat Islam di Sumut. Dalam aksi tersebut beberapa enam poin yang ditekankan. Pertama, mengutuk dengan sangat keras penyerangan di Masjid Al Aqsa dan pelarangan umat Islam untuk beribadah di dalam oleh penjajah yahudi Israel.
Kedua, meminta kepada pemerintah Indonesia khususnya Presiden Jokowi untuk tidak hanya mengecam dan mengutuk saja. Tetapi, mengambil tindakan nyata agar menghentikan kebiadaban penjajah yahudi Israel terhadap rakyat Palestina dan Masjid Al Aqsa.
Ketiga, meminta kepada PBB dan Dewan Keamanan PBB untuk bertindak tegas terhadap penjajah yahudi Israel dengan menjatuhkan sanksi. Selain itu, memerintahkan tentara Israel untuk keluar dari tanah Palestina dan mengembalikan semua tanah yang telah dirampas.
“Kami Meminta kepada PBB juga untuk memerintahkan kepada negara-negara yang berbatasan dengan Palestina, untuk membuka semua blokade. Dengan kata lain, membebaskan perbatasan bagi seluruh rakyat Palestina,” tegasnya.