MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan rumah di kawasan Medan Tuntungan rusak parah akibat diterjang angin puting beliung, Kamis (24/8) malam. Beruntung tak ada korban jiwa dalam bencana itu.
Berdasarkan data yang didapat Sumut Pos dari Pusat Pengendalian Data dan Operasi (Pusdalops) Badan Penggendalian Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, setidaknya 52 rumah dinyatakan rusak. Masing-masing, di Kelurahan Sidomulyo yang tersebar di empat lingkungan. Di antaranya Lingkungan I ada 1 unit rumah yang mengalami rusak ringan dan Lingkungan II ada 20 unit rumah rusak sedang dan 1 rumah rusak berat.
Kemudian, di Lingkungan III ada 19 unit rumah, 7 unit rumah di antaranya rusak ringan, 10 unit rusak sedang, 2 unit rusak berat. Selanjutnya, Lingkungan IV ada 11 unit rumah, 9 unit di antaranya rusak ringan, 2 unit rumah rusak sedang.
“Jadi total keseluruhan yang rusak karena puting beliung ada 52 unit rumah yang rusak. Yakni, 17 rusak ringan, 32 rusak sedang, dan 3 rumah rusak parah,” kata Manager Pusdalops BPBD Kota Medan, M. Yunus, Jumat (25/8).
Pasca diterjang puting beliung, warga di Kelurahan Sidomulyo pun mulai membersihkan dan memperbaiki rumahnya yang rusak dibantu kecamatan setempat serta BPBD Kota Medan.
Glora menjelaskan, selain membersihkan dan memperbaiki rumah, warga dan petugas dari BPBD Medan juga memotongi pohon-pohon yang tumbang akibat puting beliung tersebut.
Sementara itu, Kepala Lingkungan IV Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Medan Tuntutan, Amran Surbakti (54) mengatakan, pihak dari BPBD Medan sudah memberikan bantuan berupa sembako dan bahan material.”Tadi BPBD sudah memberikan bantuan berupa beras, minyak dan gula. Untuk bahan bangunan tadi ada seng, kayu dan semen. Bantuan ini nantinya akan kami serahkan kepada warga yang menjadi korban puting beliung,” tuturnya.
Dikatakan Amran, pihaknya tidak mendirikan posko untuk warga korban puting beliung karena warga lebih memilih menumpang ke rumah sanak saudaranya.”Tidak karena sebagian warga yang rusak ringan lebih memilih tinggal di rumahnya. Namun warga yang rumahnya rusak berat, menumpang di rumah keluarganya,” pungkas Amran. (dvs/ila)